pembunuh

105 18 80
                                    

Halo bestiii
-i hope you enjoy my story-

...

"Kau ingat Arsen? Aku pernah membunuh seseorang yang mendekatimu, bukankah sekarang aku akan mengulanginya lagi?" Ucap Via

"Aku kesini dengan niat baik Vi, aku tidak bermaksud menghancurkan perasaan mu, aku datang kesini ingin membuka hatimu yang telah mati tertutup karna ego mu itu"

"Ego ku? Siapa? Siapa yang telah memberiku perasaan ini?"

"Aku tidak memberimu perasaan itu, aku hanya memperlakukan kau sebagai adik kandung ku sendiri, apa itu salah?"

"Oh, jika bukan kau yang memberi perasaan ini, mungkin kah tuhan yang memberinya? Maka bisakah ku salahkan tuhan disini?"

"Munafik" gumam Dara

"Munafik? Ya, aku harus munafik untuk mendapatkan suami mu itu"

"Jika aku tak bisa bersama nya maka orang lain juga tak bisa!" Lanjut Via dengan tawaan seperti orang gila

Via berbalik membelakangi mereka seolah ingin mengambil sesuatu namun detik berikutnya Via melayangkan pisau kearah Dara

"Ahh shitt"

Pisau itu tak mengenai Dara melainkan belakang Arsen, Arsen melindungi Dara dan itulah yang menyebabkan pisau tertancap di belakangnya

Via bukanlah sembarang orang,Via sangat handal jika urusan membunuh,inilah alasan Arsen membawa pengawal yang begitu banyak

"ARSEN" teriak Via khawatir lalu ingin mendekat namun pengawal sudah mengelilingi dirinya

"Minggir!" Suruh Via ketika langkahnya dihalangi oleh pengawal Arsen

"KALIAN MAU MATI!" Marah Via lalu menghamburkan bubuk racun kewajah para pengawal Arsen

Sontak saja para pengawalnya kehilangan penglihatan, yang membuat Via berhasil mendekati Arsen

"Arsen, kau tak apa" ucap Via panik

"Kenapa kau melindunginya!, Kau jadi terluka karna dia" emosi via semakin memuncak tatapan tajam nya terus melirik kewajah Dara

Sementara Dara terkejut, ia tak percaya wanita secantik Via bisa berbuat seperti ini, alat dan bahan untuk membunuh melekat pada tubuh Via

Plakk

Plakk

Via menampar pipi Dara, Dara memegang pipinya yang terasa nyeri, Arsen yang merasa sakit dibelakangnya tak tinggal diam ia berdiri didepan Dara seolah untuk melindunginya

"Kau sudah melukai istriku Vi" Marah Arsen, tangan nya terkepal ingin rasanya menampar Via sekarang juga

Arsen mengambil pestol yang ia siapkan, lalu mengarahkan nya tepat dikepala Via

...

Dilain sisi Keyla terbaring lelah dikasur, sore ini sangat melelahkan, kepala nya terasa sakit

"Bolehkah aku jujur pada hatiku sendiri?"

"Bolehkah perasaan ini dibalas?"

"Rasanya batin ku sudah sangat hancur,apa salahku kepadamu tuhan, sehingga hidupku seberantakan ini"

"Ayah, mama dan laki laki yang ku cintai, kenapa mereka menyakitiku?"

"Apakah aku orang jahat? Aku-"

Sungguh Keyla tak mampu melanjutkan kata katanya lagi, air mata lirih bercucuran dipipinya

Mengapa? Mengapa hidupnya sangat berantakan, mengapa dirinya selalu gagal dalam hal apapun?

Rasanya menangis saja tak cukup untuk mengungkapkan rasa sedihnya, percuma, sangat percuma untuk mengeluh, karna tak ada yang mendengar kan

Sementara itu Chika sedang berlatih tinju disebuah ruangan rahasia dirumahnya, amarah amarah yang yang ia pendam tadi ia keluarkan, foto Luna tertera didepannya, ia memukul foto itu, benci sangat benci

"Tunggu, tunggu rasa sakit itu Luna, sedetik pun aku tak akan membiarkan mu tertawa setelah hari itu tiba" senyum miring terukir dibibirnya

...

Sementara itu Via sudah berada didalam kepungan pengawal Arsen, Via berniat kabur karna ia sudah sadar Arsen bukan lagi Arsen yang dulu

"Arsen, aku mencintaimu" gumam Via ketika peluru sudah tertancap didadanya

"Sangat mencintaimu"

"Maafkan aku Vi" lirih Arsen

Sungguh, Arsen tak berniat menembakkan peluru itu tapi ia tau Via akan nekat mengincar Dara setelah ini

Arsen mendekati Via yang sudah tersungkur dilantai dan sedikit menjauh dari Dara

"Arsen, ka-mu akan tetap ja-di pangeran ke-cilku" ucap Via terbata bata

Arsen meletakkan pestol dipinggir nya lalu mengangkat kepala Via diatas kakinya

"Maafkan aku" gumam Arsen

Ketika Arsen lengah, tangan Via mengambil pestol yang berada disisi Arsen, lalu dengan cepat ia mengarahkan pestol itu kepada Dara

Dorrr

"Seperti kataku, jika aku tak bisa bersamamu maka orang lain juga tak bisa" kata Via lalu menutup mata nya perlahan karna sudah tak sanggup menahan sakitnya peluru yang tertancap didadanya

Arsen terkejut mendengar suara tembakan, ia berbalik melihat Dara, darah, darah keluar dari perut Dara

"DARAAA" Teriak Arsen lalu menghampiri Dara

"Sa-kitt" keluh Dara

Arsen dengan cepat mengambil kunci mobilnya membawa Dara kerumah sakit

Panik? Jelas sangat panik, Arsen tak mengira Via sejahat itu, Arsen kira Via tak bisa melakukan apapun lagi namun dugaan nya salah, ia lengah

"Bertahan untukku sayang" gumam Arsen memegang tangan Dara

Bahkan kecepatan mobil Arsen sudah full,sial nya rumah sakit sangat jauh dari bangunan tua itu

"S-sakit ar-sen, sa-ngat sa-kit"

...

Apakah kandungan Dara akan keguguran?

.
.
.

Next part gess 🔥

ARSENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang