Apakah kalian pernah suka terhadap artis, penyanyi, selebgram atau semacamnya yang rasa sukanya tuh sampe" bikin kalian membayangkan untuk bisa menghabiskan hidup bersama dengannya, menjadi jodohnya? Ya walaupun pada akhirnya kalian sadar bahwa itu hanya sebatas khayalan bodoh di tengah hari bolong.
Jika iya, itu yang dirasakan oleh Bima belakangan ini. Bima adalah mahasiswa salah satu universitas negeri di Ibukota. Belakangan dia sedang jatuh cinta dengan salah seorang penyanyi yang dilihatnya di acara lomba menyanyi yang diadakan oleh stasiun tv.
Baginya, suara si penyanyi tiada tandingannya. Meskipun si penyanyi tidak juara pada lomba di tv itu, namun tetap juara di hati Bima.
Nama penyanyi itu Viaz, Viaz Widy Anggrainy. Saat ini dia merupakan salah satu penyanyi solo pendatang baru terbaik di negeri ini setelah namanya mampu melejit akibat acara lomba menyanyi yang diadakan oleh stasiun tv beberapa waktu lalu. Dia mampu menarik perhatian banyak orang dalam waktu singkat. Pengikut instagramnya saat ini sudah mencapai ratusan ribu.
Menurut Bima, pengikut Viaz sudah lebih dari cukup apabila dia ingin membuat sebuah sekte pemujaan hehehe. Dan dapat dipastikan bahwa Bima adalah salah satu pemujanya.
****
Bima itu anak yang rajin dalam mengikuti organisasi di kampus; Bima si bocah Bem. Dia merupakan golongan kura-kura alias kuliah rapat kuliah rapat. Hari"nya sebagian besar dihabiskan di kampus. Tapi biarpun demikian, nilai"nya tetap bagus. Secara tampang juga ga jelek" banget, adem gitu tapi ga ganteng yang wow kaya idol" korea. Sebenernya yang paling unggul dari Bima adalah kemampuan adaptasi dan komunikasi di setiap lingkungan baru yang dia hinggapi (udah kaya burung). Ya, Bima anak yang lucu, hari" hidupnya penuh gimik komedi. Hal ini yang membuat dia disukai banyak orang, dia mampu membawa suasana positif untuk sekitarnya.
Meskipun Bima anak yang aktif, vokal dan kreatif, Bima tidak terlalu suka untuk mengambil peranan penting seperti menjadi ketua dan semacamnya. Dia lebih senang mengambil peran pendukung namun ketika berpendapat semua orang berdecak kagum, decision makernya bagus namun enggan menjadi ketua. Terbukti dalam beberapa kegiatan organisasi atau kepanitiaan di luar kampus, Bima ini spesialisasi bagian perlengkapan atau logistik acara, seringnya dia menjadi staff biasa; staff rasa ketua divisi. Bagian yang paling capek, paling keringetan, paling ngangkat barang" dah pokoknya; lebih ke bansur (bahan suruhan) sih wkwk.
Bima mendapat kabar bahwa dalam waktu dekat akan ada acara konser terbesar di lingkup kampus dalam rangka ulang tahun kampusnya Bima, acaranya akan diadakan di lapangan utama. Sudah pasti Bima adalah orang yang diandalkan untuk mengurus logistik atau perlengkapan seperti biasanya. Dan kali ini, Bima yang dipercayakan sebagai ketua divisi perlengkapan.
"Bim, dipanggil pak rusly, katanya suruh ke ruangannya. Beliau mau konsultasi buat acara ulang tahun kampus minggu depan" ucap Remy
"Kok gue sih rem? Kan elo ketuanya kocak, kenapa jadi gua yang dipanggil dah" keluh Bima
"Kan emang spesialisasi konser musik tuh elo Bim, apalagi lo ketua perlengkapan di acara ini. Lagian juga dari semua anak Bem, yang pengalamannya paling banyak di perkonseran, permusikan, peracaraan duniawi mah kan elu. Bahkan gue jadi ketua juga karna lu gamau nyalon" kata Remy
"Hmm iya dah iya. Tapi kalo soal ketua gausah dibahas lagi dah. Kan gua udah bilang sama lo kalo waktu itu emang gua gamau nyalon karna gua bukan cewe" canda Bima
"Lah apa hubungannya sama cewe dah" tanya Remy kebingungan
"Ya kan nyalon, ke salon gitu, ah lu mah kaga paham banget jokes gua" jelas Bima dengan nada sedikit kesel bahwa jokesnya tidak sampe ke Remy
"Ketawa ga nih? Ga lucu sih, tapi coba aja deh ketawa. Hehe menggelitik sekali jokes lu. Ada penurunan jokes nih hari ini, gakaya Bima yang gue kenal." ledek Remy
KAMU SEDANG MEMBACA
Diotaku - Cerita Tentang Rasa Kecewa ( On Going )
عاطفيةWattpad ini berisi kumpulan cerpen yang di dalamnya terdapat bagian-bagian dari rasa kecewa. Meski penulisannya masih berantakan dan butuh saran dari pembaca, setidaknya rasa kecewanya terasa nyata. Beberapa tulisan dialami sendiri oleh sang penuli...