Chapter 12|| Stadium 4

43 20 53
                                    

Hai hai ketemu lagi kita

Gimana perasaan kalian aku up?

Spam nama Aletha 👉

Happy Reading semuaa jangan lupa vote dan komen nya 💕

Follow ig buna and all rp

@wp.zyazyastory
@alethaputrychn
@jessica_queensya
@Alamandadina_


"SELAMAT MERDEKA SEMUANYAA" -estehgoreng

***
Disisi lain ditemani langit malam indah, terlihat gadis berambut sebahu menatap benda pipih dengan senyum yang sedaritadi tak hilang, benda pipih yang menampilkan gambar dirinya dengan sosok yang akhir akhir ini menghantui hatinya dan fikiranny. Suka sekali merepotkan hati orang ish batin Aletha.

"Dasar makhluk aneh, ngselin dan nyebelin, tapi kok bisa lo bikin gue nyaman Al. Terima kasih udah datang ke kehidupan gue dan mengisi hari hari gue selama ini, gue harap kebahagian ini gak sementara dan----" Aletha menghentikan ucapan nya, tiba tiba cairan bening itu melintas dipipi nya mengingat kenyataan bahwa ia tak lagi normal.

Gadis itu masih terbayang bayang penyakit yang ia derita, Neoplasma. Atau kerap dunia medis memanggilnya kanker otak. Yang dimana Tumor ganas yang menyerang otak atau tulang belakang disebut dengan Glioblastoma. Jenis tumor ini biasanya tumbuh dan menyebar dengan cepat dan penderita mengalami, rasa kantuk luar biasa, kejang, mual, kehilangan selera makan, kehilangan konsentrasi yang berlebih, dan penyakit yang sampai saat ini belum ada penawar untuk menyembuhkan tumor ganas ini, penderita hanya bisa melakukan Kemoterapi yang hanya bisa menetralisir sel kanker yang terdapat pada tubuh. Penyakit ganas ini seiring berjalannya waktu akan berkembang dan cepat, efek paling fatal adalah kematian.

Aletha tak menapik kenyataan bahwa ia mengalami kondisi itu sekarang, rambut nya sudah mulai rontok dan ia sudah kehilangan selera makan yang drastis, namun ia tak mau menjalani dengan putus asa ia akan melawan hingga akhirnya semesta memilih dirinya untuk pergi dan meninggalkan semuanya.

"Dan-- gue harap lo selalu kuat dengan gagal ginjal lo Al. Semua sayang sama lo termasuk gue" lirih Aletha tersenyum tulus.

Tak berselang lama tiba tiba kepalanya terasa sakit yang luar biasa, tangan nya mendadak dingin jantungnya berdetak tak menentu.

Agrkhh!!

Suara lirihan itu memenuhi kamar, kini Aletha berusaha mencari obat untuk menetralisir rasa sakit luar biasa itu. Ia pun segera mengambil tasnya. Namun keseimbangan nya terlanjur hilang hingga ia terjatuh dengan memengang kuat kuat kepalanya. Menjambak jambak rambutnya.

"Agrksgkdh!!! Bang Fahri!!" Teriak Aletha memegangi kepalanya, jantungnya berdetak sangat kencang. Tangan nya dingin. Gadis itu kehilangan keseimbangan nya, seolah kakinya tak memiliki pijakan.

Tak lama Fahri membuka pintu kamar Aletha

"Astagfirullah dek!! Lo kenapa, bentar bentar gue panggil bunda dulu"

Melihat adiknya begitu kesakitan, ia pun segera memanggil sang bunda.

"Astagfirullah Aletha!! Kamu kenapa sayang?" Ujar Vera melihat anaknya memegangi kepalanya dan menjambak jambak rambutnya sendiri.

"Astagfirullah bunda tangan adek dingin banget" ucap Fahri khawatir membuat bunda mendekap putri sematawayangnya. Namun Aletha justru menghindar.

"Bunda!! Sakit!! Kepala Aletha Agrkshh!!! Sakit bunda!! Aletha gak bisa berdiri, jantung Aletha detek kenceng" Teriak Aletha kesakitan bergerak tak menentu berharap rasa sakit itu hilang. Namun kenyataan pahit menimpa gadis cantik itu bukan nya hilang justru menambah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary Letha [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang