Chapter 4

28 15 32
                                    

Hai hai ketemu lagi

Gimana kabar kalian?

Follow ig buna and all rp

@wp.zyazyastory
@alethaputrychan
@jessica.queensya
@Alamandadina


"Sahabat adalah mereka yang tetap ada walau seluruh dunia berkata,kau tak lagi berharga"  

***
Rumah Aletha 6:30 Am

Kini terlihat seorang gadis yang siap dengan seragam putih-abunya dengan wajah yang terlihat sedikit sembab dan pucat akibat efek samping obat yang ia minum semalam. Aletha menghela nafas dan mengambil ransel abu-abunya dan segera menuju ruang makan terlihat sepi seperti tidak ada aktivitas sama sekali.

Ruangan yang biasanya ramai akan suara dentingan alat makan kini terlihat seperti ruangan tak tersentuh, hal itu membuat kening Aletha berkerut.

"Bunda udah berangkat dari setengah menit yang lalu" suara tersebut membuat Aletha menoleh ke belakang dan menemukan kakaknya Fahri yang baru saja menuruni tangga.

"Tumben pagi banget pergi nya? Terus Bi Asti kemana, bukan nya jam segini seharusnya udah dateng?" Tanya Aletha menatap kakaknya yang kini mengambil kotak bekalnya yang sudah Vera siapkan untuknya.

"Bi asti lagi ngurus anak nya sakit buat beberapa hari. Kalo bunda gue kurang tau kenapa berangkat nya pagi pagi, bunda kerja part time. Tapi kurang tau juga. Sarapan lo udah di bekelin noh sama bunda tinggal ambil. Gue nanti aja di sekolah makannya" ujar Fahri menyerahkan kotak bekal Aletha pada sang empu.

"Bang,apa gara gara gue bunda jadi kerja keras kayak gini?" tanya Aletha kepada Fahri. Sedangkan Fahri hanya bisa menghela nafas gusar tak tau harus menjawab apa.

Pernyataan adiknya ada benarnya,tetapi pemuda yang  kerap di sapa Fahri itu tidak akan mengatakanya.  

"Udah kalau soal itu bunda yang urus,tugas lo sekarang minum obat istirahat dan trus berjuang demi bunda. Ambil bekel lo kita berangkat sekarang, jangan lupa minum obat lo" ucap Fahri mengalihkan topik sembari memakai sepatu sportnya dan setelahnya mengambil kunci mobil.

Saat memasuki lingkungan sekolah, Aletha menelan ludah dengan susah payah, menatap gerbang kokoh yang bertuliskan SMA Erlangga di atasnya. Tentu saja bagi Aletha Putri ini terasa gugup. Ini adalah memori yang selalu ia ingat, Aletha akan selalu mengingatnya bahwa dirinya pernah merasakan sebagaimana anak remaja lainnya menikmati masa-masa indah bangku SMA. Walaupun Aletha tidak yakin ia bisa menuntaskan Pendidikan SMA-nya karna kondisinya.

Tetapi bagi gadis berambut hitam sebahu itu, bersekolah dan bertemu dengan teman-temannya adalah kebahagiannya dan memori indah yang selalu Aletha ingat, dan ia harus mejalani ini dengan senyuman palsu itu dan wajah cantiknya yang semua itu adalah palsu dan hanya untuk menutupi semuanya.

"Bang gue duluan ya!" teriak Aletha yang turun mobil Fahri tanpa mengucapkan terima kasih kepada kakaknya.

Sedangkan Fahri sudah terbiasa dengan sikap kurang ajar adik nya hanya memandang datar. Jika bukan adik nya Fahri tak segan segan mengumpati gadis itu Gak tau terima kasih lo asu!

Sesampainya di kelas, suasana yang semula hening dan tenang, tiba-tiba menjadi sangat ricuh saat--- "HALLO GOOD MORNING ALETHA YANG CANTIK DATANG YUHU!!" teriak Aletha mengembangakan senyum manis dan ceria. Teriakan Aletha mambuat seisi kelas menutup telinga.

Diary Letha [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang