SAHABATKU ANDI

95 4 1
                                    

Siangnya aku mengajak Andi jalan-jalan, nonton dan membelikannya pakaian baru. Setelah kerja di Jakarta kesempatan seperti ini jarang aku temui.
Setelah membeli pakaian, aku mengajaknya makan bakso. Kebiasaanku mengerjainya tidak bisa aku hilangkan, seperti waktu itu ketika ia mengambil air minum yang ia pesan aku iseng memasukkan sambal yang banyak ke mangkok baksonya alhasil dia kepedasan
"Kamu kebiasaan banget sih, Ga." gerutunya kesal. 

Sebagai penebus keisenganku, aku memesan kembali baksonya.
"Ini minum." Kataku . Perlakuanku kepada Andi tidak luput dari perhatian penjual bakso, kulihat dia senyum-senyum sendiri.

Sore menjelang magrib kita sampai dikontrakkan. Rasa gerah menjalar keseluruh badan. Kuambil handuk untuk pergi mandi.
" lMau mandi Ga?"  Tanya Andi
"Iya."
"Bareng ajalah biar cepet."
"Ya udah, ayo."

Selesai mandi kita bersantai, bermacam macam hal kami ceritakan. Namun mengenai hubunganku dengan Mas Rudi aku masih merahasiakannya.
"Ga! Kedatanganku ke sini sebenarnya aku ingin minta tolong."
"Tolong apa, Di?"
" Begini, aku mau minta tolong cariin  kerjaan,perekonomian keluargaku sedang sulit-sulitnya, apalagi adikku tahun ini masuk SMP tentu membutuhkan  banyak biaya. Orangtuaku yang hanya buruh tani tentu tidak cukup, Ga. Karena itu aku putuskan untuk mencari kerja di Jakarta ikut kamu."
"Aku menyetujuinya dan lagi kebetulan bos meminta untuk mencari orang baru menggantikan seorang teman yang resign.
"Di! besok aku mau bilang sama bos mungkin satu atau dalam tiga hari ini kamu bisa kerja.

Paginya aku mendapat telepon dari Mas Rudi, bahwa ia akan terbang ke Jogjakarta. Ada hal yang harus dia urus.  Dia memberi tahu  di Jogjakarta selama satu bulan. Jujur aku merasa kesepian tanpanya. Mas Rudi memintaku agar selalu mengunjungi rumahnya. Diapun bilang  membeli sesuatu untukku.

Karena keberhasilanku menjual produknya lebih banyak, bos memberiku bonus. Jumlahnya tidak dapat diduga. Uang sebanyak itu aku tabung sisanya aku belikan ponsel baru untuk Andi.
Pulangnya aku mampir ke rumah mmMas Rudi. Dan benar yang diucapkannya, Ratmi pembantu dirumahnya memberiku sebuah kotak berwarna silver.
"Ini dari Tuan. Ucapnya sambil
menyerahkan kotak warna silver itu.
Setelah dibuka isinya ternyata sebuah jam tangan. Aku bisa menaksir harga jam tangan seperti itu lumayan mahal.
Sampai dikontrakkan, aku sedikit dikejutkan karena kintrakanku sudah rapih bersih. Tentu saja itu hasil pekerjaan Andi. Segala hal yang dikerjakan oleh tangganya selalu rapih dan teratur
"Udah pulang kamu!" Ucap Andi menyambut kedatanganku.
"Udah. Oh iya, Di, ini aku belikan kamu hp baru, aku lihat hp-mu udah jelek banget."

"Wahhh! Serius kamu beliin aku hp, dalam rangka apa,Ga?"

"Udah pake aja, aku dapat bonus,bagi-bagi rezeki aja."

"Makasih banget,Ga."

Betapa senangnya dia menerima pemberianku itu

"Aku sudah bilang sama bos tempatku berkerja, dia menyetujui kamu masuk dan tidak harus ada tes atau segala macam hal. Bos sudah sepenuhnya percaya sama aku."

"Makasih banget ya, Ga. Ucapnya sambil memelukku.
"Lusa kamu sudah bisa masuk."
***
Satu hari kemudian aku memperkenalkan Andi ke lingkungan kerjaku.  Dengan serta merta Tari seorang rekan kerjaku berkata dengan nada yang seperti menggoda.
"Rangga tidak pernah bilang punya teman seganteng ini!"

"Dia baru datang dari desa, balasku menghadapinya

Andi menjadi bahan pembicaraan teman kerja karena ketampanannya.
Hari pertama  Andi kudampingi, untuk mengajari dan memberi tahunya macam-macam hal yang belum ia tahu. Kuakui kecakapannya,ingi tahu dia, Andi orang yang tidak sukar faham.
Seminggu kemudian aku membiarkannya sendiri, sudah cukup bagiku mengajarinya. 

***

Suatu malam tidurku terganggu oleh suara desahan. Setelah aku bangun ternyata itu adalah suara Andi
"Andi kamu ngapain? Tanyaku mengejutkannya. Aku lihat dia sedang memainkan jagoannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PACAR SAHABATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang