Prolog : Awal kejadian

605 62 2
                                    

Suatu hari yang tenang di bumi, di pulau rintis tempat tinggal Boboiboy bersaudara.Tenang karena TTM tidak berulah---eh lebih tepatnya belum.

Melakukan kegiatan biasanya seperti gempa yang lagi masak untuk makan siang, hali yang sedang membaca novel, ice yang sedang tidur di ruangan tamu dengan tv menyala,dan solar yang sedang berada di gudang untuk menyiapkan bahan dan alat untuk eksperimennya.

Kemana TTM nah, inilah yang membuat keadaan rumah tenang dikarenakan personil dari TTM tidak lengkap. Blaze ada kegiatan lomba futsal antar sekolah dan thorn yang sedang membeli bahan untuk kebun miliknya pergi bersama sepupu mereka sori.

Dan yang tersisa tinggalah taufan,yang mendramatisir keadaan seolah-olah ia ditinggalkan blaze dan thorn.

"sudalah kak, ngapain sih mendingan bantuin aku." gempa yang sudah jengah melihat kelakuan kakaknya.

Jengah karena kelakuan taufan yang hanya mondar-mandir di  dekat pintu depan,  jangan lupa dengan ekspresi seperti seseorang yang harap harap cemas  menunggu kabar dari ruang operasi.

"tapi gempa, ini tuh gak bisa di biarin. Gimana keadaan TTM nantinya." ucap taufan dengan nada yang dibuat-buat

"gimana apanya kak, emang kakak mau ngapain sih."  gempa tentu saja bingung bukannya mereka baik-baik saja lagipula blaze dan thorn kan perginya juga gak lama.

"Nanti golden time  untuk melakukan kejahilan akan hilang, gempa." jelas taufan

Mendengar hal itu gempa sontak saja merotasikan bola matanya.

"mana ada yang kayak gitu."

"adaaa, gempa. Kamu aja yang gak tau"

"iya deh, terserah kak taufan aja" sepertinya gempa sudah lelah dengan kelakuan salah satu kakak nya dan hanya meninggalkan taufan untuk melanjutkan kegiatannya yang lain.

Setelah hal itu ada yang menarik perhatian taufan dari arah lain,  yaitu buku kesayangan halilintar yang di taruh di rak buku yang ada di ruang tamu.

Dan lebih menariknya lagi yang punya sudah tidak ada di tempat dan sudah pergi ke tempat lain.

'saatnya melakukan kejahilan' pikirnya saat itu.

Dengan langkah yang mengendap-endap seperti seorang pencuri. Dan agar tidak membangunkan ice yang sedang tertidur, yah meskipun bahkan suara keras pum tidak akan membangunkan ice. Taufan mendekat ke arah rak buku.

Setelahnya, taufan lihat kanan-kiri setelag dirasa aman ia segera melakukan aksinya.

Meskipun membutuhkan effort yang lebih untuk mengambil buku tersebut dikarenakan ditaruh di tempat yang tinggi, taufan tidak menyerah. Mencoba untuk melompat-lompat untuk mencapai bukunya.

Hap.....

Taufan berhasil mendapat bukunya. Tapi, dia tidak menyadari bahwa rak buku tersebut goyang dan menjatuhkan erlenmeyer yang ada di  rak atas dan jatuh tepat mengenai kepalanya.

Praaaang.....!

Pecah dan menumpahkan seluruh isinya.

Taufan merasakan sesuatu yang mengalir di atas kepalanya. Ia kira itu adalah cairan yang ada di erlenmeyer. Namun, ketika ia mengusapnya ternyata bukan hanya cairan bening-keabuabuan yang ada pada erlenmeyer namun juga bercampur dengan darahnya.

'oh, ternyata berdarah. Pantesan pusing.'

Mungkin karena pecahan dari erlenmeyer tersebut yang cukup besar. Saudara-saudaranya mulai berkumpul.

Namun taufan hanya mendengar sayup-sayup langakah kaki dan semuanya menjadi gelap.

-----o0o-----

Our little upan (Boboiboy fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang