Chapter 2 : Masalah baru

498 71 15
                                    

Ketujuh bersaudara itu merkumpul menjadi satu di ruang tamu. sebenarnya mereka hanya setengah percaya dengan apa yang terjadi pada taufan.

Taufan duduk di antara thorn dan blaze. Dengan thorn yang sibuk memainkan rambut anak kecil itu.

Sedangkan gempa sudah memegangi kepalanya yang nyut-nyutan.

"kok bisa ada kejadian seperti ini sih?" gempa gak habis fikir dengan apa yang terjadi meskipun hidup mereka sudah aneh semenjak datangnya adudu ke bumi

"jangan tanya padaku, aku pun tak tau. Mungkin ini efek samping yang dikatakan solar kemarin" taufan kecil menjawab pertanyaan dari adiknya itu.

Tidak tau menau tentang apa yang dibicarakan taufan mata para elemental bersaudara tertuju pada solar.

" Jadi, efek samping apa itu?." mengangkat satu alisnya halilintar bertanya kepada solar

"ini hanya perkiraan sih bang, karena cairan yang kemarin jatuh pasti punya efek samping. Yah, tapi gaktau juga kenapa jadi kayak gitu. karena eksperimennya belom selesai."

Mendengar perkataan solar tiba-tiba wajah taufan memucat.terus gimana nasibnya nanti.

Melihat wajah kakaknya yang pucat gempa menghampiri taufan kecil dan mengangkatnya

"Kakak tenang saja, kita cari penawarnya nanti ya."

Mendengar perkataan gempa taufan hanya menganggukkan kepalanya

"eung"

" yang pasti sekarang kita harus menyembunyikan keadaan taufan dari yang lain"

"kenapa harus di sembunyikan?. "

Blaze bingung dengan pemikiran saudara yang paling dekat dengannya itu

Mendengar perkataan blaze ice hanya menjawab dengan malas

"tenti saja untuk menghindari adanya kekacauan"

" ya, abang ice benar. lagipula kalo alien-alien jahat yang mengetahui .keadaan kak fan pasti tidak akan diam saja" ujar solar menambah perkataan ice

"sebelum itu apa yang akan kita katakan ke atok saat dia pulang dari kedai nanti" halilintar berkata kepada adik-adiknya

"apa yang ingin dikatakan ke atok, halilintar "

Gasp

Mereka terlonjak kaget dengan perkataan atok mereka yang tiba-tiba masuk

Dengan gerakan patah-patah halilintar menengok ke belakang.dan melihat atoknya masuk ke dalam rumah dengan santainya.

" tunggu,anak siapa yang kamu gendong itu gempa?"

Mau tak mau halilintar harus menjelaskan situasinya kepada tok abah. Yah, dia berharap kakeknya itu tidak terkena serangan jantung saat mendengarnya.

Namun berbeda dengan dugaan halilintar tok aba dengan santainya hanya bilang

"oh, begitu ya"

"Lah, hanya itu responnya"

Blaze terheran heran dengan reaksi dari atok nya sendiri. dibanding dengan ketujuh elemental yang kaget, atok nya itu hanya merespon dengan santainya.

"hmm, mau gimana lagi udah terjadi. Yang penting apa rencana kalian ke depannya"

" kalo itu tok, kami perlu bantuan atok untuk menyembunyikan identitas taufan yang mengecil"

"baiklah,terserah kalian saja "

Sepertinya tok abah hanya mempercayakan kejadian ini kepada cucu-cucunya. Dan mulai masuk ke kamarnya meninggalkan mereka semua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our little upan (Boboiboy fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang