Seungwan terbangun dari tidurnya oleh suara dering yang bising itu
ia meraba handphone yang berada di meja tidurnya" Ada apa paman Lee... ?"
Seungwan menjatuhkan handphonenya matanya menerawang kosong ke depan sana
Seungwan berjalan didepan memegang figura besar dimana photo sang kakak terpasang disana
Seungwan dapat melihat bunga bunga yang tertimbun satu sama lain pemberian dari rakyat Korea sebagai belasungkawa dan rasa kehilangan mereka kepada putra mahkota
Seungwan tidak menitikkan air matanya ia tidak boleh memperlihatkan air matanya pada rakyatnya
Ia sudah diberi kesempatan untuk menangisi kakak nya itu selama tiga hari ini
Ingatannya kembali saat melihat betapa terluka kecewa dan rasa ketidakpercayaan kedua orang tuanya melihat kematian kakaknya
Media mungkin memberitakan jika kakaknya meninggal tragis karena kecelakaan namun seluruh orang dalam istana tau jika bukan itu alasan sebenernya ....kakak nya melakukan bunuh diri surat sudah tersimpan rapi di kamarnya pertanda ia meminta maaf atas segala ketidak sanggupannya pada dunia ini
Seungwan menatap ayahnya yang memandu penguburan kakaknya
Ia mencengkram tongkat kerajaannya dengan kuat rasa benci pada ayahnya itu akhirnya muncul ia bahkan sangat sangat jijik pada orang nomer satu di Korea itu
Rasa bersalahnya akan ketidak tauan dirinya terhadap situasi kakaknya membuat ia kehilangan respect pada lelaki itu bahkan ia lebih baik memilih untuk menuliskan sejarah keburukan lelaki itu sekarangSeungwan membaringkan diri dikasir kerajaan yang sudah lama tidak ia tempati itu matanya kembali menerawang mencoba menyaring akan kejadian yang baru saja terjadi ini
Ia bangkit dan berjalan keluar kamar menuruni setiap anak tangga di istana itu
Sesampainya di depan istana ia dihadang oleh tuan Lee
" Kau tidak bisa pergi disituasi seperti ini pangeran "
" Bagaimana aku bisa bertahan disini sementara aku tidak nyaman tuan Lee"
" Masuklah pangeran diluar media akan mencap mu buruk "
" Aku tidak peduli "
" Aku mohon pangeran aku berjanji akan membawa seseorang yang kau inginkan "
Seungwan mengerutkan dahinya bingung
" Aku berjanji membawanya kesini pangeran "
Seungwan bangkit saat sebuah ketukan terdengar dari pintu kamarnya
Seungwan membuka pintu dan didepannya tuan Lee menunduk memberi hormat ia tidak berkata apapun dan pergi dari sana menampilkan seorang wanita dengan pakaian pelayan memandangnya sendu
Seungwan menarik perempuan itu segera setelah melihatnya dan menutup langsung pintu itu
" Kenapa memakai pakaian seperti ini joohyun "
" Lalu harus memakai yang seperti apa untuk bisa sampai disini ? "
" Aku tidak suka "
" Memangnya kenapa ? Kau tampak sedang merendahkan orang yang bekerja memakai pakaian ini "
" Bukan begitu maksudku adalah ..."
Hug
Joohyun memotong perkataan seungwan dengan memeluknya erat