" Yang mulia bagaimana bisa seorang putra mahkota melakukan hal seperti ini ? Ini mempermalukan negara kita"
Dewan dewan kepercayaan raja sedang berkumpul untuk mencari jalan keluar menyelesaikan segala masalah ini karena ini sudah termasuk skandal kerajaan
" Tenangkan dirimu dewan Kim putera mahkota hanya melanggar satu tradisi dan kupikir ini tidak akan menjadi berlarut "
" Bagaimana bisa kau mengatakan itu dewan Jang sementara keluargamu adalah keturunan yang selalu menjaga peraturan keistanaan "
" Karena aku hidup dari keluarga itu tuan Kim makanya aku berani berkata seperti ini yang mulia sudah beberapa kali mengubah aturan tradisi mengubah yang ini tidak akan masalah "
" Tentu akan menjadi masalah coba kau pikirkan bagaimana bisa keturunan raja nanti tidak berasal dari darah bangsawan yang penuh "
Son taeyeon mengurut kepalanya pusing mendengar dewan dewannya begitu ribut membuatnya semakin tidak bis berpikir jernih
" DIAMLAH ! "
semua dewan akhirnya terdiam tidak ada yang berani berbicara jika raja sudah mentitahkan untuk diam
Son taeyeon menghela nafas dan melihat orang yang paling ia percaya i diantara semuanya
" Kau ada saran tuan kang ? "
" Yang mulia aku rasa tidak ada jalan lain selain merubah hukum tradisi
Son seungwan adalah satu satunya penerus tahta jika tidak diubah maka keturunan dari sepupumu yang akan naik yang mulia "Son seungwan menatap joohyun dengan senyum manis saat perempuan itu memasangkan dasi berwarna hitam itu kepadanya
Selesai ia menarik kecil jas hitam seungwan dan memeluknya sedikit menghilangkan noda noda abu dari jas itu
" Kau tampan "
" Tentu saja kalau tidak son joohyun tidak akan jatuh dalam pesonaku "
" Ketampananmu itu bonus untukku "
Seungwan tersenyum senang mendengarnya ia pun mengambil sesuatu dari laci
Rambut joohyun yang di ikat setengah pun dipasangkan jepitan pita putih senada dengan dress joohyun disisi kanan rambut joohyun membuat kesan gadis polos cantik pada joohyun semakin sempurna
" Sempurna " ucapnya senang membuat joohyun terkekeh malu
Joohyun pun meraih tangan seungwan mengangkat sedikit lengan baju seungwan setelah itu ia melepas benang merah ditangannya yang selalu ia pakai setiap kali ia ingin keluar bahkan di hari pernikahannya juga
Ia pasangkan itu kemudian mencium lembut tangan seungwan menempelkan wajahnya pada tangan itu
" Ini benang merah dimana doa eomma ada disini ia bawa dari hasil nya berdoa di kuil gunung jirisan
Aku tau kita bukan budda tapi aku selalu membawa ini sebagai harapan semua urusan berjalan lancar "" Kau ingin aku memakai ini untuk tujuan itu ? "
Joohyun mengangguk tersenyum seungwan kembali tersenyum dan memeluk tubuh mungil itu dengan penuh kasih sayang
" Aku akan berjuang untuk kita "
Seungwan berjalan menggandeng tangan joohyun menuju gedung dimana pertemuan antara dewan istana dan kementrian serta raja akan menyidang kelakuan putra mahkota dan pasangannya itu