Di markas Galaktor terlihat seorang Azhagar sedang kesel. Sedari tadi ia sudah meminum beralkohol menghabiskan 2 botol. Ia sangat tidak terima di kalahkan apalagi itu dengan seorang perempuan. Pasalnya selama ini ia tidak pernah kalah melawan siapapun tetapi untuk kali ini ia kalah. Kini harga dirinya turun seketika di hadapan para anggotanya
"Gar udah minumnya, liat noh abis dua botol," ujar Bagas.
"Iya bener, kesel si boleh tapi kalo minum kira-kira juga anjir gar," sambung Karel
"Berisik Lo semua!" Pekik Azhagar.
"Udah biarin jangan di ganggu dulu," kata Arka.
Azhagar laki-laki peminum ketika sedang kesal ataupun pusing karena kerjaan. Ia bisa menghabiskan lebih dari 2 botol minuman yang beralkohol dalam satu hari.
Bagas, Arka, Willy, Karel, Zio, dan juga anggota yang lainnya menatap Azhagar yang masih meneguk minuman beralkohol itu. Mereka semua ingin memberi tahu Azhagar untuk berhenti minum tetapi ada rasa takut di diri mereka masing-masing. Karena kalau Azhagar lagi dalam keadaan seperti ini ia akan menghajar siapapun jika merasa terganggu tanpa terkecuali.
"Bangsat! Gak terima gue kalah sama perempuan," geram Azhagar yang masih meneguk minuman di tangannya.
"Kan udah di bilang jangan ngere -- ,"
"Diam! Gue ga ngomong sama lo," sela Azhagar. Mereka semua pun langsung diam ketika mendengar suara Azhagar. Ketuanya satu ini jika sedang mabuk dan kesal galaknya melebihi ibu tiri.
Semua anggota yang berada di markas mereka ada yang sedang ngobrol, ada juga yang sedang bucin dengan pacarnya. Tapi sedangkan Bagas, Arka, Karel, Zio Willy sedang menatap ke arah ketuanya itu. Sepertinya Azhagar sudah mulai lebih tenang sedikit
"Udah gak emosi?" Tanya Arka. Hanya Arka yang berani bertanya kepada Azhagar ketika kemarahan Azhagar sudah mereda walaupun belum sepenuhnya, sebenarnya yang lain bisa saja bertanya tapi mereka sedikit takut.
"Kebiasaan buruk Lo gak pernah ilang ya dari dulu," ujar Arka.
"Kenapa?" Tanya Azhagar sambil menatap tajam ke arah Arka.
"Masih nanya kenapa? Kebiasaan buruk Lo itu suka menghabiskan minuman mabok bisa hampir 2 botol lebih."
"Terus?"
"Susah kasih tau orang kaya Lo. Jadi Lo bakal jadi babu, siapa tuh yang kemarin balapan sama Lo?"
"Elaine," sahut Karel.
"Iya dia, seorang Azhagar kalah sama cewe? Ck."
"Gue bukan babu!" Pekik Azhagar.
"Suka hati lo dan stop minum-minuman mabok itu."
"Lo siapa ngelarang gue buat gak minum?"
"Gue temen Lo." Azhagar tidak mendengarkan ucapan dari Arka. Ia masih terus meneguk minuman itu hingga habis. Arka pun pergi dari hadapan Azhagar, sebenarnya ia cukup lelah memberi tahu temannya itu.
Kini Azhagar berdiri dari tempat yang ia duduk tadi dan berpindah ke kamar yang ada di markasnya dengan membawa 2 botol bir. Ia langsung berjalan menuju kamar itu dengan keadaan yang mabuk akibat terlalu banyak minum.
Di dalam kamar yang berukuran tidak terlalu besar itu ia masih memikirkan kekalahan dalam balapan semalam. Masih ada rasa tidak terima dalam dirinya. Ia berfikir gimana nanti kekalahan nya tersebar dan para musuh mengetahuinya?
"Argh shit!" Geram Azhagar lalu ia pun menggebrak meja yang ada di hadapannya itu. Ia tidak ingin para musuh-musuhnya itu tahu. Kalau mereka mengetahuinya harga diri dan citranya akan hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me Elaine [TERBIT]
Novela Juvenil👉 JIKA PENASARAN BELI NOVEL NYA, LINK ADA DI INSTAGRAM WPPANDA_ & EKAMUSSTIKA_ 👈 ⚠️ BUKAN CERITA TRANSMIGRASI ⚠️ Warning! Terdapat Kata-kata Kasar⚠️ U/ 16+ Sebuah geng motor yang bernama Aodra Geng. Geng motor pertama wanita yang sangat disegani o...