04. Markas Aodra

1.7K 172 417
                                    

****


Elaine keluar dari lift dan langsung berjalan menuju ke Alie yang sudah menunggunya sejak tadi.

"Lama banget si Lo," dumel Alie ke Elaine.

"Bacot deh, yang penting gue udah dateng," jawab Elaine.

"Yaudah mau langsung ke markas atau balik dulu?" tanya Alie.

"Balik dulu," jawabnya dengan singkat dan langsung menaiki motor milik Alie.

"Ok." Mereka pun pergi dari tempat itu dan berlaju Menuju rumah Elaine untuk mengambil motor dan juga Elaine ingin ganti baju. Karena sedikit susah jika memakai dress kalau dibawa untuk naik motor.

Tidak menunggu lama akhirnya pun sampai di rumah Elaine dan Alie memarkirkan motornya dihalaman rumah Elaine kemudian masuk. Elaine berjalan menuju pintu lalu ia membukanya dan masuk setelah itu berjalan menuju lift untuk pergi ke kamarnya.

Sedangkan temannya itu Alie ia menyuruhnya untuk duduk di ruang tengah sambil memakan makanan ringan yang ada disana. Tapi selama Elaine pergi ke kamarnya dan mengganti baju, bi Sumi menghampiri Alie.

"Eh ada non Alie," ucap bi Sumi.

"Eh iya bi, bibi apa kabar?" tanya Alie.

"Baik non, non Alie apa kabar?"

"Saya baik bi." kata Alie. "Lagi nunggu non Elaine?" tanya bi Sumi.

"Iya bi," jawabnya sambil memainkan ponselnya sesekali.

"Yasudah kalau begitu bibi, ke dapur dulu," ujar bi Sumi dan berpamitan untuk pergi ke dapur dan Alie melanjutkan bermain ponsel dan memakan cemilan. Sudah hampir 10 menit Alie menunggu Elaine untuk ganti baju, tetapi masih belum ada tanda-tanda akan muncul manusia. Ada rasa ingin susul ke kamarnya Elaine, sayangnya jarak dari ia duduk dengan lift lumayan jauh dan ia mager untuk kesana.

Beberapa saat kemudian seseorang wanita yang berjalan menuju lift dan turun ke bawah dengan berpakaian kebanggaan nya jika ingin balapan dan juga ke markas. Sangat cantik dan sedikit agak liar jika Elaine memakai baju kebanggaannya. Sesampainya di bawah ia menghampiri temannya itu.

"akhirnya yang ditunggu tunggu selesai juga Lo," pekik Alie.

"Lama gak?" tanya Elaine tanpa berdosa.

"Anjir pake nanya lagi Lo," ujar Alie dengan kesal.

"Ahaha, yaudah ayok Cabs,"

"Ayo cab --," perkataan Alie terpotong oleh ucapan Elaine.

"Eh tunggu bentar,"

"Apa lagi si anjing,"

"Gak jadi deng," ujar Elaine meninggalkan Alie yang masih terdiam, lalu Elaine langsung menaiki motornya.

"Ayo anjir lama,"

Alie menghela nafasnya dengan kasar, "gini amat ya gua punya temen sekaligus ketua." Ia pun berjalan mendekati motornya kemudian ia naiki. Tak lama mereka berdua menyalakan mesin motor balap lalu keluar dari pekarangan rumah Elaine dan melaju ke markas dan juga arena balapan.

Call Me Elaine [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang