"JIMIN HYUNG, YOONGI HYUNG!."
Jungkook dengan teriakan penuh mulai menggeledah seisi rumah kakak kelasnya. Tanpa pikir panjang atau sedikitpun rasa malu, ia menelusuri semua sudut ruangan.
"Berhenti sebentar pacarannyaaa! aku mau minta bantuaaan!." Teriaknya lagi.
Jungkook kesal, ia tidak menemukan kedua sosok itu sama sekali. padahal ia yakin, kakak kelasnya itu tidak akan pergi kemana-mana saat mau bermesraan. Tapi kenapa hawa keberadaannya tidak terdeteksi olehnya? Jungkook akhirnya merotasi matanya malas. Kemudian, memilih untuk bersantai di ruang tengah.
Toh, nanti juga mereka keluar sendiri kan.
Jungkook asik dengan kegiatannya, menonton tv dengan segudang cemilan yang ia ambil tanpa izin dari ruang penyimpanan makanan, kaki cantik yang mengguncang dan juga kepalanya yang senang mengikuti lantunan nada dari benda persegi tersebut.
"Kalo kalian ngga mau bantu aku, aku jamin foto kalian berdua yang lagi ekhem aku sebar!."
Setelah lama berdiam, Jungkook akhirnya membuka suara lagi. Dan benar saja, tidak lama kedua sosok manusia yang tengah di landa gejolak asmara yang meletup, keluar dari tempat persembunyiannya.
Namun, pemandangan yang menghampirinya membuat Jungkook menatap horor sekaligus ngeri. Bagaimana tidak? Min Yoongi, senior dengan segala cap manusia tanpa hati ini terlebih begitu berbeda. Dengan kaus putih oblong kebesarannya berjalan malu-malu menghampiri Jungkook, di tambah beberapa hiasan cantik berwarna merah keunguan di balik kaus yang sedikit tersibak, membuatnya terlihat seperti anak kucing yang habis di kawin.
Jungkook meneguk ludahnya kasar seraya menggeleng tak percaya.
"Hyung, sebenernya kalian tuh ngapain si?." Tanyanya pada Jimin, yang sudah duduk manis dengan wajah penuh senyum.
Tidak ada jawaban, Jimin hanya memberikan senyuman miring penuh tanda tanya.
•••
Jungkook akhirnya sampai di rumah.
Ternyata waktunya sangat tidak pas untuk menanyakan kepada dua seniornya. Ntahlah, Jungkook masih tidak mengerti dengan situasi di rumah senior park.
"Abis darimana kamu?." Instrupsi tiba-tiba.
Jungkook menoleh dan mendapati hyungnya tengah berdiri sambil bersandar di salah satu pilar penyangga rumahnya. Jungkook memutar arahnya, ia mendekati sang hyung lalu mencium kedua pipi pria tersebut.
"Bibir? apa jungkookie tidak mau mencium hyung di bibir?."
Jungkook menyerngit. "Bukannya itu hanya di lakukan oleh sepasang kekasih?." Tanyanya dengan polos.
"Tidak. Tidak. Keluarga juga boleh melakukan itu. ciuman di bibir itu boleh di lakukan oleh orang yang kita sayang. kan hyung sayang kamu, dan kamu juga sayang hyung kan?."
Dan tanpa ragu, Jungkook mengangguk.
"Tapi bukannya harus pacaran dulu baru boleh ciuman? kaya video Jimin hyung sama Yoongi hyung tuh."
"Kalo mereka kan bukan saudara, kalo kita kan masih ada ikatan meskipun bukan kandung."
"Oh ya hyung, tadi aku lihat yoongi hyung di gigit banyak nyamuk. kasian sekali."
Jungkook menarik tangan hyungnya untuk duduk di sofa, lalu ia mulai menceritakan apa yang ia lihat di rumah senior park.
"Kan hyung pernah bilang kalo 'kalo mereka ngga mau bantuk kamu, ancam aja ya sama foto yang hyung kasih.' Itu sebenarnya foto apa? kenapa aku harus bilang ekhem?." Jungkook menatap penuh harap. Karena selama ini dirinya hanya bisa mengatakan apa yang hyungnya ajarkan, jadi ia sama sekali tidak tau menahu tentang foto ekhem yang di maksud kakaknya.
"Udah ngga perlu khawatir. itu bukan foto apa-apa kok."
•••
Ah, sebelumnya makasih udah mau baca ya. and, mohon untuk dukungannya, like coment. makasih banyak sekali lagi.
Oh ya btw, kalo ada kesalahan atau apapun, aku minta maaf yaa.
terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF TAEKOOK
Casuale[ update - minggu ] gay's area! plis buat homophobic diharapkan untuk tidak membuka halaman ini ya. bdsm, smut, sweet, mature, dsb. tolong untuk anak yang di bawah usia 18th, menjauh ya.