Sebelumnya aku mau minta maaffff banget karena lama banget lanjut L I have no time to write. Beside busy over here, I've been stuck for a while to write the next part of it. Tapi tiba-tiba aja kepikiran gitu buat lanjutannya so I'm writing this part and for the next it is not finished yet. Bocoran aja, di part selanjutnya bakalan banyak banget part Jason-Eve karena di part itu akan jadi kencan pertama Jason-Eve. And I decided to put fiction part to open the truth. So I hope you guys would like to waiting for the next and next and til the end of this story. I appreciate your advice and also your vote J
***
Di malam yang begitu tenang, seorang gadis duduk dengan santai menghadap jendela yang menampilkan sebuah pemandangan malam bertabur bintang. Jendela yang sengaja dibuka membuat semilir angin masuk dan memainkan rambut pirang gadis ini. Aroma malam sangat menggoda. Pikirannya melayang, berharap ia kan selamanya ada di disini. Kalau boleh menukar, gadis ini akan memilih hidup sedetik saja namun berada di sisi orang yang perlahan menjadi benar-benar dicintainya, dibandingkan hidup selamnya, tanpanya.
Suara pintu terbuka terdengar sangat jelas di malam yang hening ini. Sesosok pemuda tingga dengan rambut mirip landak semi acak-acakan mendekati tempat gadis itu berada. Ia mengambil tempat di sebelahnya.
"Uhm," pemuda yang baru datang itu tidak langsung bicara. Ia membiarkan gadis di sampingnya menoleh dulu padanya. Setelah menoleh, barulah ia melanjutkan. "kau tahu kan, sekarang... aku dan Nicole sudah berakhir. Benar-benar berakhir."
Eve member respon anggukan.
"Mungkin sekarang, kita bisa mulai dari awal." Pemuda yang tidak lain adalah Jason berkata dengan nada sedikit gugup.
Eve mengernyitkan dahi, "Apa maksudmu?" katanya dengan suara lembut.
"Maksudku...." Jason kelihatan berkeringat. "kita, kan, sudah... menikah, ceritanya." Ia melanjutkan tapi kemudian berhenti sejenak.
"I—ya?"
"Kita menikah tanpa persetujuan dariku." Ia mulai menunjukan dirinya lagi, dirinya yang biasanya. Yang suka berpura-pura dan banyak gengsi. "kau dan aku, kupikir kita masih orang asing yang ceritanya terikat pernikahan yang konyol."
"Lalu?"
"Mungkin dulu aku membenci pernikahan yang sangat tidak masuk akal ini, tapi lambat laun.. aku sedikitmenyukainya." Jason berhenti lagi, sebentar. Ia sedikit sebal karena Eve tidak bisa mengerti maksudnya dengan sendirinya. Jason sebal karena harus menjelaskan secara rinci. "nah, biasanya kan kalau orang mau menikah, pasti sebelumnya mereka pernah menjalin hubungan atau sekedar kenal, tapi kita tidak. Atau, sebelum menjalin hubungan, pasti mereka pernah pendekatan, tapi kita juga tidak."
"Jadi? Maksudmu apa? Aku benar-benar pusing." Kata Eve, sebelah telapak tangannya menggosok-gosok pelan kepalanya.
"Kau sungguh tidak mengerti?" tanya Jason. Dia jadi kesal beneran, karena sungguh, Eve tidak bisa menangkap maksud ucapannya.
Eve menggeleng pasrah.
"Okay, aku tidak akan berbelit-belit." Jason mulai mengangkat jari telunjuknya. Ia menunjuk Eve, lalu menunjuk dirinya. "Kau, dan aku. Kita akan mulai dari awal. Kita akan pura-pura belum menikah. Lalu kita pura-pura masih pacaran. Jadi intinya, kita akan melakukan hal-hal seperti yang orang pacaran lakukan. Mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Married to Stranger
FanfictionSiapa sangka, suatu hari datang seorang gadis yang tak dikenal ke dalam kehidupan Jason dan mampu merubah hidup remaja yang memiliki masa depan suram ini. Keluarga aneh Jason pun ikut berubah. Dan siapa sangka, gadis misterius itu punya sebuah rahas...