I Married To Stranger Part 25

7.7K 261 44
                                    

"Apa maksudmu, kau tidak mengenalnya!" tanya Jason marah. jelas Joanna balik marah, dibentak seperti itu. "Kau yang seharusnya bertanya pada dirimu sendiri! Ada apa denganmu!"

"Aku hanya ingin tahu, dimana Eve!" balas Jason, makin membentak.

"Aku tidak tahu! Dan aku tidak tahu Eve mana yang sedang kau bicarakan!"

Joanna melengos. Meninggalkan Jason dalam keadaan tidak karuan. Yang baru saja dikatakan Joanna benar-benar sulit diterimanya. Apa mungkin Joanna sedang bercanda dan mungkinkah ini sebuah prank? Tapi Joanna kelihatan sangat serius dengan ucapannya, soal dirinya yang tidak tahu menahu akan sosok Eve yang Jason tanyakan.

Ia mencari orang lain, yang mungkin akan menjawabnya dengan benar. Ia akan lebih santai, mengenyahkan dulu segala amarahnya. Walaupun resah dan gelisah, masih tetap dirasakannya. Ia bertanya pada beberapa asisten rumah tangga, maupun pekerja lainnya di rumahnya. Dan jawaban mereka sama, Eve yang mana?

Jason menjambak rambutnya sendiri sendiri. ia benar-benar kebingungan sekaligus hampir frustasi. Tapi ia tidak menyerah. Ia tetap berpikir kalau ini hanya sebuah lelucon. Atau mungkin sebuah kejutan yang dirancang mereka untuk menjahili Jason. Ia melihat ibunya yang sedang bersantai di sofa ruang tengah sambil membaca sebuah majalah model. Lantas menghampirinya.

"Mom! Kumohon! jangan jawab kau tidak tahu Eve. Kau hanya perlu menjawab, apakah kau lihat Eve atau tidak?" tanya Jason tergesa-gesa dengan napas agak terengah-engah. Ibunya mengernyit. Melipat majalah yang sedang dibacanya sehingga membuat lembaran yang tengah dibuka tertutup. Ia membuka mulutnya, untuk menjawab. dan jawabannya sama saja. "Eve siapa maksudmu?"

Jason gemetar dalam jaketnya yang hangat, tangannya mengepal. Di belakangnya, Nenek Mary berdiri dengan pandangan kaku. Menyadari ada seseorang di belakangnya, Jason berbalik dan langsung memegangi kedua pundak neneknya sambil menggoyahkannya. "Grandma! Kau yang membawanya kesini, kau pasti ingat Eve 'kan?" tanya Jason penuh pengharapan. Berharap, kali ini neneknya mau serius dan membahagiakannya dengan jawaban 'ya'.

Nenek Mary diam sejenak. Jason menunggu jawaban darinya dengan sabar. Tak lama, wanita itu mengangguk pelan. Tangannya mencengkram tangan Jason pelan, lalu menarik lelaki itu, membawanya untuk duduk di tempat lain. Mereka masuk ke kamar sang Nenek dan wanita itu pun meminta Jason untuk duduk di sofa mungil yang sangat empuk yang ada di kamar tersebut. Lalu Nenek Mary berjalan menuju sebuah lemari dan membuka pintu besar lemari itu. tangannya mengeluarkan sebuah buku kecil. Namun bukan bukunya yang akan ia perlihatkan pada Jason, melainkan sebuah kertas yang tidak lain adalah sebuah surat.

"Aku sudah baca itu. Kau melakukan semua ini demi kebaikanku. Aku sangat berterimakasih padamu, Nek." Kata Jason pelan. Nenek Mary kaget, ini berarti, Jason sudah seenaknya masuk ke kamarnya? Ia hampir marah. tapi ia tahu kalau keadaan Jason saat ini sedang tidak baik. Kalau ditambah dengan omelan yang tidak penting, suasana hati Jason akan makin tidak baik. Ia pun mengangguk saja, memasukan buku serta sepucuk kertas tadi ke dalam lemari lagi. Kemudian berjalan menghampiri Jason dan duduk di sampingnya.

"Yang ingin kutanyakan, kau tidak lupa soal Eve 'kan?" tanyanya ragu.

"Tentu saja tidak." Jawab sang Nenek santai.

"Sungguh?" tanya Jason kaget.

Neneknya mengangguk. Menatap Jason dalam. "Seharusnya, kau juga lupa padanya. Tapi cinta kalian berdua, terlalu kuat. Itu membuat kalian, malah makin tersiksa dengan mengingatnya. Kau tahu, memories always bring back the pain."

"Apa maksudmu?" tanya Jason sambil menyipitkan mata.

"Aku yakin kau sudah tahu soal identitas asli Eve. Dan aku yakin, kau juga sudah diberitahu oleh Eve kalau perempuan itu akan pergi." Ujar Nenek Mary.

I Married to StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang