XV

952 29 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Candra .. gadis itu, tidak sangka akan bisa terjatuh dalam lubang hitam begini ya. Kenapa bisa-bisanya jadi begini juga? Dia bahkan tidak tau dari mana asal muasal keadaannya begini. Mau pergi saja sudah seperti akan di terkam dari belakang bagaikan dia hanya kelinci yang berjuang untuk lari namun percuma.. Sang Predator akan tetap memangsanya tanpa ampun dan keji dengan tubuh yang akan di jadikan santapan yang buas bagi sang predator. Jadi seperti lingkaran kehidupan hewan kecil ya....

Perlahan dia membuka matanya dan melihat sekeliling. gadis itu mendapati dirinya masih berada di tempat yang sama, tempat yang penuh hal menjijikan baginya ingin dia muntah tapi tidak bisa, mengingatnya saja sudah membuatnya cukup lemas dan drop.

Perlahan dia duduk di tempat tidur dan berdiri beranjak dari situ ingin ke kamar mandi, dia melihat satu pintu terbuka ternyata kamar mandi ada juga di kamar tidur miliknya membuatnya agak menyesal untuk turun kebawah. "Jika aku mengetahui bahwa disini ada kamar mandi.... Aku tidak akan mendapatkan cekikan yang mengerikan itu...". Gumannya dalam hati, sangat berat baginya untuk mengingat hal itu lagi namun, apa dayanya.. dia sudah tidak bisa keluar dari lubang ini lagi.

Gadis itu menghabiskan waktunya dengan sedikit ketenangan dengan mandi. Ya, mau gimana lagi untuk cari ketenangan baginya? Keluar rumah? Dia akan jadi santapan dari predator gila ini lagi. Gadis itu sedikit diam dengan mandinya yang membuatnya merasa lebih tenang dari kemarin. Menghabiskan waktu sampai setengah jam, gadis itu akhirnya keluar dengan hanya handukkan yang menutupi tubuhnya. Dia berjalan ke tempat tidur yang dimana dia meletakkan baju lamanya disana untuk bisa dikenakan kembali. Namun, pelukan dari belakang membuatnya kaget lengan-lengan lelaki itu merangkulnya dengan dekat dan tak lepas dari dirinya.

"Kamu sudah mandi ya.. maaf aku gak siapin baju ataupun lainnya.."
Suara berat yang di keluarkan lelaki itu membuat dirinya merinding dan mencoba untuk menahan rasa takut ini. Gadis itu mencium bau rokok dari lelaki itu yang mendekat ke lehernya. Lelaki itu merasa semakin terpesona tak dia sangka bahwa gadis dia cintai ini selesai mandi menjadi seperti bidadari yang sangat suci yang ingin dia kotori lagi lagi dan lagi.

Dengan mengendus leher gadis itu tercium aroma sabun yang wangi masih lengket di kulit putih mulusnya, dia merasakan tubuh gadis itu gemetaran dan suara yang coba di tahan olehnya. Masih merangkulnya dengan lengan kekarnya, Liam mengelus paha gadis itu dengan penuh hasrat ingin menyentuhnya lagi. Candra memegang pergelangan lelaki itu sembari gemetaran. Perasaan takut, sensitif bahkan gelisah jadi satu dirasakan sekarang.

"Basah..." Gumannya, Candra melirik kearah lengan lelaki itu yang masih mengelus pahanya dan mengetahui ada darah mengalir dari luka yang ada di lengan kirinya itu. "Luka??"

"Oh.. maaf sayangku, aku tadi ada urusan dengan seseorang. Tapi sayangnya aku di sakiti.." rengeknya dengan manja dan berhenti sejenak, Liam melirik kearah gadis itu yang membuat wajah khawatir rasa gairah dalam dirinya membuat dirinya sedikit merinding. Pada saat Liam ingin melakukan sesuatu, dirinya terhenti karena keduanya mendengar suara benturan yang kuat dari lantai bawah.

Candra yang Ingin menanyakan hal tersebut langsung terpotong karena Liam yang bergegas cepat keluar dari kamar tersebut. Gadis itu merasakan ada hal ganjal, ia mengenakan pakaian seadanya dan pergi keluar dari kamar mengikuti ke arah mana Liam sekarang berada.

Menuruni tangga perlahan dan sedikit pengintip. Dirinya terkaget karena melihat Liam menendang seorang pria tepat di wajah tanpa rasa iba. Gemetar rasanya mendengar suara itu dirinya sedikit merinding tak bisa di bayangkan jika dirinya berada di posisi pria tersebut. Gadis itu perlahan mendekat ingin melakukan sesuatu , namun Liam merampas genggamannya dan nenatapnya dengan mata suramnya itu. "Mau ikutan sayang?~". Suaranya yang berat itu membuat gadis itu menggelengkan kepalanya dengan sigap. Tawa kecil keluar dan dia mencium kening gadis lugu yang dia cengkram ini.

Stalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang