Love For Him or For You?? chap: 2

53 4 2
                                    

Happy Reading..

~

~

~

"Seongsaengnim.." Kai membuka pintu kamarnya.

Dilihatnya seorang pria tengah menatapnya dengan tatapan dead glare.

"Ahahah. Seongsaengnim, ada apa datang kemari pagi pagi?" Tanya Kai mencoba mencairkan emosi gurunya ini.

"Tadi kau bilang apa?"

"Ah ti-tidak ada.." Ungkap Kai mengelak.

"Bocah sialan."

Plakk.

Kepala Kai jadi sasaran pukulan itu.

"Aiss. Yak Seongsaengnim ada apa denganmu? Kau selalu memukul kepalaku." Gerutu Kai.

"Ishh bajingan ini sungguh.. aiss."

"Sudahlah. Lalu ada apa kau kemari? Tidak memiliki teman? Ah itu pasti. Kau kan kesepian."

"Aiss bocah ini selalu membuatku emosi."

Kai mendelik.

"Aku hanya ingin mengakatakan orang yang keluar malam itu tidak benar."

"Aiss jadi maksud seongsaengnim.." Kai mendengus.

"Hmm pagi yang indah." Seongsaengnim melanjutkan jalannya.

"Aiss guru ini.."

Dugg. Kai menutup pintu kamarnya dengan keras.

"Bocah sialan itu benar benar.." Ucap gurunya itu mendengar pintu yang dibanting keras oleh Kai.

"Eo. Nam Ha Jae." Ucap seongsaengnim melihat Ha Jae berjalan kearahnya.

"Anyeonghaseo seongsaengnim." Ha Jae membungkukan badannya.

"Ha Jae, soal kemarin malam. Ternyata Song Bin tidak berkeliaran malam malam. Dia pulang kerumahnya karena tidak enak badan."

"Hah? Benarkah?"

"Iya, walinya kemarin malam menghubungiku."

"Ou.. aah seongsaengnim kalau begitu maafkan aku. Aku benar benar tidak--"

"Ah aku mengerti, tidak, tidak apa apa."

"Terimakasih Seongsaengnim." Ha jae membungkukkan badannya lagi.

"Sama sama. Eo Kyungsoo?" Ucap gurunya, nada suaranya seperti senang bertemu dengan Kyungsoo.

"Kyungsoo?" Ha Jae membalikan badannya.

"Anyeonghaseo." Kyungsoo membungkukan badannya.

"Bagaimana keadaanmu? Lebih baik?" Tanya seongsaengnim.

"Ahaha. Aku baik, tidak ada apa apa." Kyungsoo tersenyum, sambil menggaruk tengkuknya.

~
*SONG BIN POV*

Alunan musik jazz lembut menemani pagiku. Bau mint yang khas, aku benar benar merindukan wangi ini.

"Morning." Sapa Luhan dari arah meja makan.

Pagi yang kurindukan. Aku tersenyum menatap Luhan.

"Tidur nyenyak?" Tanya Luhan.

Aku mengangguk tersenyum, kemudian merentangkan tanganku. Mengunpulkan kembali nyawaku.

"Cuci mukamu, lalu makan." Ucap Luhan sambil menuangkan susu panas kedalam cangkir.

"Siap kapten." Kataku bersemangat.

Love For Him or For You??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang