Selama beberapa hari dorm NCT Dream menjadi begitu dingin. Tidak ada lagi keributan yang terjadi di meja makan atau kejahilan yang biasa mereka lakukan. Suasana menjadi sangat tidak bersahabat setelah pertengkaran Jeno dan Jaemin.
Keduanya masih berada di dorm namun tak saling menyapa. Atmosfer permusuhan menguar dari kedua pemuda tampan itu. Ah bukan lebih tepatnya Jeno yang menguarkan atmosfer itu sedangkan Jaemin lebih banyak diam.
Mark yang baru saja datang untuk berkunjung menghembuskan nafas lelah. Berita berakhirnya hubungan Jeno dan Jaemin sudah sampai di telinga member lain dan Mark sebagai leader merasa bertanggung jawab akan hal itu.
"Kalian benar-benar berpisah?"
Tanya Mark pada Jaemin, saat ini memang hanya Jaemin yang masih bisa diajak bicara.
Pemuda manis itu mengangguk sembari memainkan jemarinya di atas paha.
"Aku tidak menyangka kau akan mengakhiri hubunganmu dan Jeno. Aku tau kau sangat mencintainya."
"Jeno terlalu nekat hyung. Ini sudah kesekian kalinya ia mencoba mengumumkan hubungan kami. Aku tidak ingin hal itu merusak mimpinya."
Mark mengangguk mengerti, sedikit banyak ia tahu bagaimana kekalutan Jaemin selama ini. Dunia mereka bukanlah dunia orang biasa. Segala hal yang mereka perbuat akan menjadi makanan banyak orang dan mereka tak bisa gegabah mengambil tindakan.
Jeno adalah salah satu member yang sangat keras kepala. Pemuda itu bisa melakukan hal tak terduga yang bisa menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.
"Apakah kau sudah mengatakan alasanmu padanya?"
Jaemin mengangguk.
"Dia bahkan rela melepas semua mimpinya. Ia bermimpi untuk menjadi idol sejak kecil sedangkan aku-" jaemin menunjuk dirinya sendiri "-menjadi idol adalah hal yang tak pernah ku rencanakan walaupun akhirnya aku menyukai pekerjaan ini. Aku akan baik-baik saja saat hancur tapi Jeno tidak akan sebaik aku."
Mark menatap adik se-grupnya itu dengan pandangan yang sulit diartikan. Jaemin memang pemuda yang sangat baik, ia akan selalu memikirkan orang lain di atas dirinya sendiri, dan terkadang hal itu membuat Mark tak senang.
Keras kepala Jeno dan pikiran rumit Jaemin membuat dua adik yang ia sayangi itu sama-sama terluka. Ia paham dengan kecemburuan Jeno di lain sisi ia juga mengerti dengan jalan pikiran Jaemin. Semuanya menjadi rumit dan berdampak pada member lain.
---
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu bulan kemudian sebuah berita mengejutkan tersebar di berbagai platform sosial media.
Seorang OP meng-upload foto Jaemin dan Jeno yang sedang berciuman.
Wajah Jaemin terlihat sangat jelas sedangkan wajah Jeno tak terlihat karena tertutup oleh tangan Jaemin.
Ujaran kebencian memenuhi laman Instagram NCT, beberapa fans juga datang ke agensi untuk meminta konfirmasi.
Jaemin yang baru saja selesai latihan dibuat terkejut dengan tangan gemetar melihat berita itu. Beberapa staff yang berpapasan dengannya bahkan menatapnya sinis dan kadang mencibir.
Saat ini ia hanya memikirkan Jeno dan impian pemuda yang masih memenuhi hatinya itu. Ia bahkan tak memikirkan bagaimana nasib nya setelah ini, jadi dengan langkah mantap ia pergi ke ruangan CEO untuk menyampaikan beberapa hal. Tidak boleh ada yang mengganggu mimpi Jeno bahkan dirinya sendiri.