THE IDOL
---
Lima tahun berlalu dengan tidak mudah bagi Jaemin. Pemuda itu menjadi pribadi yang lebih tertutup. Hanya pada keluarganya saja ia menjadi Jaemin yang manja dan periang selebihnya ia kan menjadi pribadi yang dingin.
Selama lima tahun ini, ia memilih untuk tetap bekerja di bidang entertainment dengan membangun agensi. Awalnya hal itu ditentang oleh kedua orang tuanya, mereka tak mau Jaemin kembali terluka dan menyarankan anak semata wayangnya itu untuk meneruskan bisnis keluarga di bidang properti namun Jaemin menolak ia ingin tetap membawa dunia kepada Jeno di mana tak akan ada seorangpun yang bisa menghakimi mereka.
Selama lima tahun ini juga Jaemin tak bertukar kabar sama sekali dengan member NCT. Dulu di awal kepergiannya, beberapa member sering menghubunginya. Ratusan pesan masuk ke ponsel Jaemin tapi ia abaikan. Si manis hanya membaca pesan-pesan yang di kirim Jeno yang kebanyakan isinya adalah permohonan pemuda tampan itu agar Jaemin kembali.
Setelah satu tahun pesan-pesan itu mulai berkurang. Hanya Jeno dan Jisung yang masih mengiriminya pesan lewat email. Jeno menceritakan bagaimana harinya yang membosankan tanpa Jaemin dan terus meminta si manis untuk kembali, sedangkan Jisung menceritakan keadaan Jeno yang tak seperti sedia kala. Jaemin membaca semua pesan itu tapi tidak berniat membalasnya.
Image Jaemin sepertinya benar-benar sudah rusak di kalangan fans apalagi setelah agensi mengeluarkan berita kencan Jeno dengan Karina Aespa. Hal itu seperti menambah kayu ke dalam api yang sudah berkobar. Jaemin kembali dihina, dicaci dan dibandingkan.
Padahal ia hanya mencintai seseorang namun dunia malah menghakiminya habis-habisan.
"Tuan muda, agensi sudah siap mendebutkan idol."
Suara baritone itu membangunkan Jaemin dari lamunannya. Pemuda itu menoleh mendapati sang asisten yang berdiri dengan pakaian formal di pintu kamarnya.
"Bagus, jadwalkan debut mereka."
"Yes sir." jawab Xavier, asisten pribadi Jaemin.
"Masuklah Xavier, aku akan membersihkan diri sebentar setelah ini temani aku mengurus beberapa hal."
Xavier mengangguk kemudian melangkah memasuki kamar dan duduk di sofa sembari menunggu sang majikan.
Jaemin bersiap dengan cepat, hari ini ia berencana mengurus beberapa hal mengenai agensinya.
Agensi itu didirikan Jaemin beberapa bulan setelah ia tiba di Swiss. Pemuda itu dibantu sang ayah mengelola segala hal dari nol. Jaemin merekrut beberapa orang kepercayaan ayahnya untuk memantau agensi itu dari dekat sedangkan ia mengawasi segala hal dari jauh.
Jaemin mendirikan agensi itu untuk Jeno, ia ingin sang kekasih tetap mampu meraih mimpinya walaupun mereka bersama.
"Semua sudah siap tuan, anda bilang berangkat ke Korea dalam waktu dekat."
Jaemin mengangguk puas sembari memandangi foto Jeno dalam sebuah majalah. Pemuda itu terlihat banyak berubah dalam lima tahun. Persis seperti dirinya. Jeno menjadi idol yang jarang tersenyum, menutup diri dan dingin. Ia yang dulu sering tersenyum menampilkan mata bulan sabitnya kini sudah lenyap sejak lima tahun lalu. Setelah ini Jaemin berjanji akan membawa senyum kembali senyum Jeno.
---
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
The Idol [Nomin]
Fiksi Penggemarjika impianmu menentang kita, maka akan ku bawakan dunia padamu hingga tak akan ada yang berani menentang kita Jeno ya