THE IDOL
---
Jaemin melangkah mantap di tengah hiruk pikuk manusia di bandara Incheon. Di belakangnya, Xavier dan beberapa bodyguard berjalan sembari membawa koper milik si manis.
"Kau sudah siapkan apa yang aku mau?"
Xavier mendekat.
"Sudah sir, tempat tinggal dan segala kebutuhan anda sudah siap. Saya juga sudah siapkan beberapa wartawan di tempat ini." Jelas Xavier.
"Bagus, apakah penampilanku sudah ok? Aku tidak ingin fotoku jelek di berita nanti."
"Anda selalu tampan, sir."
"Hhh kau dan mulut manismu."
Keduanya terkekeh kecil. Dari kejauhan Jaemin bisa melihat kedua orang tuanya yang menunggu sembari membawa kertas dengan tulisan 'welcome home'
Senyum Jaemin mengembang, si manis berlari kecil menuju kedua orang tuanya lalu menerjang mereka dengan pelukan.
"Welcome home sayang."
"Terimakasih mama."
---
Malam harinya jagad dunia K-pop dikejutkan dengan berita Na Jaemin ex NCT terlihat di bandara. Berita itu baru dirilis beberapa saat lalu dan sudah banyak komentar yang memenuhinya. Mereka heboh dengan kemunculan Jaemin. Beberapa masih ada yang memberikan komentar buruk namun tak sedikit juga yang memuji ketampanan pemuda itu.
Jaemin yang sedang terbaring di atas kasur hanya bisa tersenyum tipis. Netizen maha benar itu benar-benar membuatnya muak.
"Xavier, kau bisa mulai memperkenalkan agensi dan idol kita esok hari. jangan membawa namaku aku tak ingin hal itu berdampak pada idol kita."
"Yes sir, bagaimana dengan tuan Lee Jeno?"
Jaemin terdiam sebentar.
"Halo sir? Anda masih disana?"
"Ah iya, Lee Jeno akan aku urus."
Setelah itu, Jaemin mengakhiri panggilan mereka lalu berniat tidur karena esok hari mungkin akan menjadi hal yang tak mudah baginya.
---
Siang hari yang cukup terik, Jaemin tiba di sebuah restoran mewah. Pemuda itu berjalan dengan penuh percaya diri tanpa memakai penyamaran dan membiarkan semua orang melihat dengan jelas wajah tampan sekaligus cantiknya.
Bisik-bisik dapat ia dengar namun ia tetap acuh. Na Jaemin sekarang bukan Na Jaemin lima tahun lalu yang lemah dan bisa di injak-injak oleh agensi maupun fans.
"JAEMIN HYUNGGGGG."
Suara itu menyambut kedatangan Jaemin di ruang vip. Pemuda itu tersenyum singkat melihat Jisung yang berlari kecil menghampirinya.
"Aigoo Jisungie kau semakin tinggi." Puji Jaemin begitu pemuda yang lebih muda dua tahun darinya itu berhasil memeluknya.
Keduanya berpelukan sedikit lama bahkan Jisung sudah hampir menangis karena sangat merindukan hyung kesayangannya.
"Bagaimana keadaan member lain?"
Tanya Jaemin begitu keduanya telah duduk."Tidak seperti dulu, Renjun hyung menjadi lebih pendiam ia bahkan sudah jarang memasak makanan untuk kami. Haechan hyung juga tak banyak tingkah sepertu dulu. Tak ada canda tawa lagi di dorm. Dan yang terparah adalah Jeno hyung, ia jadi pendiam dan tempramen apalagi jika berhadapan dengan Mark hyung".
"Mark hyung?"
Jisung mengangguk.
"Jeno hyung selama ini mencoba untuk keluar dari grup namun Mark hyung selalu menggagalkannya. Mark hyung juga menyetujui ide agensi untuk membuat skandal Jeno hyung dan Karina Aespa."
Jaemin menghembuskan nafas berat. Ia sangat tahu bagaimana kepribadian mantan ketuanya itu dan pemuda itu juga yang terakhir kali ia temui sebelum pergi saat itu.
"Jangan salah paham Jaemin hyung, Mark hyung adalah orang yang baik. Ia menahan Jeno hyung agar pengorbanan mu tak sia-sia. Kami semua tahu itu namun Jeno hyung tak pernah mau mengerti."
"Aku tahu Jisung ah, ayo kita makan dulu sebelum melanjutkan obrolan kita."
---
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Idol [Nomin]
Fanficjika impianmu menentang kita, maka akan ku bawakan dunia padamu hingga tak akan ada yang berani menentang kita Jeno ya