Sesampainya di rumah Jungkook langsung memandikan Baby Jen.
Insting keibuannya sangat cekatan dalam merawat bayi.Jin yang berdiri di sampingnya di buat kagum dengan jari-jari Jungkook cukup terampil memakaikan baju pada Baby Jen.
"Kau cukup cekatan mengasuh bayi, siapa yang mengajarimu?", tanya Jin penasaran.
"Otodidak", jawab Jungkook singkat kemudian menggendong Jen untuk minum susu botolnya.
"Biar aku saja yang mengendongnya", pinta Jin.
Jungkook menyerahkan Jen dalam gendongan Jin. Memposisikan Baby Jen agar nyaman dalam dekapan Appanya. Kemudian berlalu pergi masuk ke dalam kamarnya.
Jin mengendong Jen dengan hati-hati agar Jen tidak tersedak saat minum susunya.
Setelah selesai minum susu Jin membawa Baby Jen kedalam kamar Jungkook dan membaringkannya di tempat tidur.
Jungkook yang tak menyadari keberadaan Jin di kamarnya keluar begitu saja dari dalam kamar mandi.
Menyadari Jin yang sedang berbaring sambil melihat kearahnya kontan saja Jungkook secepatnya kembali masuk ke kamar mandi.
"Aku mohon keluarlah, Hyung. Ijinkan aku memakai pakaian terlebih dahulu", pinta Jungkook dari dalam kamar mandi.
"Keluarlah Jungkook-ah, toch ini bukan pertama kalinya Hyung melihatmu telanjang bulat", ucap Jin seolah tiada beban.
"Kalau Hyung tidak keluar dari kamar, aku juga tidak akan keluar dari kamar mandi", kesal Jungkook.
Jin tiba-tiba saja masuk kedalam kamar mandi dan menarik keluar tubuh polos Jungkook.
"Apa yang Hyung lakukan?", tanya Jungkook sambil menutupi area pribadinya.
Jungkook marah tapi ia tak dapat meninggikan suaranya karena ada baby Jen di dalam kamarnya.
Jin tak sekalipun memalingkan pandangannya dari tubuh Jungkook.
Ntah apa yang Jin pikirkan saat melihat tubuh polos Jungkook.Jungkook segera memakai pakaiannya dan menggendong Jen keluar kamar.
Jin mengikuti Jungkook menuju meja makan.
Di sana Appa dan Eomma sudah menunggu mereka untuk makan malam.Jungkook makan sambil menggendong Jenny. Jin yang melihatnya jadi tak enak hati.
"Kau makanlah terlebih dulu, biar aku yang menggendong Jen", pinta Jin.
"Makanlah Hyung, aku sudah terbiasa dengan ini", jawab Jungkook tanpa melihat Jin.
Appa dan Eomma yang melihat itu menyadari ada sesuatu yang salah diantara mereka berdua.
"Apa kalian bertengkar? Eomma liat semenjak pulang dari belanja putra kecil Appa jadi pendiam. Apa terjadi sesuatu saat belanja tadi?", tanya Eomma.
"Tidak Eomma, aku hanya sedikit lelah", jawab Jungkook.
"Berikan Jen pada Eomma biar kamu bisa istirahat setelah ini", pinta Eomma.
"Tidak perlu Eomma, ini sudah waktunya Jen tidur. Biar aku mengendongnya terlebih dulu".
Jungkook menyudahi makan malamnya dan beranjak dari meja makan.
"Aku akan menidurkan Jen", pamit Jungkook.
"Kenapa dengan Jungkook, Jin", tanya Appa.
"Jin bilang padanya akan mempekerjakan baby sister untuk Jen. Jungkook jadi emosi. Ia tak mengizinkan siapapun menyentuh Jen. Bahkan kelak jika Jin sudah menikah, Jin di larang untuk membawa Jen untuk tinggal bersama istri baru Jin",
"Appa bisa mengerti kenapa Jungkook begitu protektif pada Jen. Ia sudah kehilangan kakak yang paling dia cintai di dunia ini. Jungkook tak ingin lagi kehilangan Jen karena ia merasa bahwa Jen bagian dari kakaknya. Aku harap Jin mengerti itu",
"Jungkook juga tak pernah mengizinkan Eomma menggendong Baby Jen. Ia hanya mengizinkan Eomma menjaga Jen tanpa mengendongnya", jelas Eomma pada Jin.
"Jin akan coba bicara dengan Jungkook setelah Baby Jen tidur, mudah-mudahan Jungkook sudah tidak marah lagi padaku", ucap Jin.
140523
Terima kasih
Jangan lupa like & Comentnya
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER IN LAW ✔️
FanfictionRasa cinta dan kehilangan yang teramat dalam membuat Jin nggan mencari sosok pengganti untuk di jadikan istri dan ibu pengganti untuk anak semata wayangnya. Akankah waktu dapat mengobati rasa kehilangan Jin karena istri tercinta yang meninggal saat...