Happy Reading
"Biar Hyung yang menjaga Jen. Hyung akan tidur di sini. Kamu bisa istirahat di kamarmu",
"Biar aku saja. Jen akan terbangun tengah malam untuk minum susu",
"Tak apa kali ini biar Hyung saja yang menjaganya", pinta Jin.
Jungkook beranjak keluar dari kamar tapi Jin menarik tangan Jungkook hingga terduduk tepat di samping Jin.
"Hyung bisa minta waktu sebentar untuk bicara dengan Jungkook?",
"Tidak ada yang perlu di bicarakan, Hyung. Keputusanku tetap sama",
"Dengarkan Hyung dulu, Jungkook-ah. Kita akan bicara dari hati ke hati, tanpa ego dan emosi",
Tak ada respon dari Jungkook, ia hanya terdiam. Jin menariknya keluar kamar dan masuk kedalam kamar Jungkook.
Mereka duduk saling berhadapan di tempat tidur Jungkook.
"Hyung akan membawa Baby Jen ke Seoul setelah ia berumur 2 tahun",
Jungkook tak kuasa menahan air matanya mendengar keputusan Jin.
Ia menyadari bahwa Jin berhak melakukan hal itu. Dia orang tua kandung Jen. Jungkook tak berhak melarang Jin membawa Jen pergi.Jin memeluk tubuh Jungkook erat.
Jungkook menangis di dada pria yang menjadi kakak iparnya tersebut."Hyung juga akan membawa serta Jungkook ke Seoul. Kamu bisa kuliah di sana", bisik Jin di telinga Jungkook.
"Benarkah Hyung?",
Jungkook menatap mata Jin.
Jin menganggukkan kepalanya.
"Kapan Hyung pernah berbohong padamu, Jungkook-ah?",
Jungkook mengelengkan kepalanya.
"Terima kasih, Hyung", ucap Jungkook memeluk erat tubuh Jin.
Jungkook bahagia dia bisa tetap bersama Jen dan melihatnya tumbuh menjadi gadis yang cantik.
Jungkook melepaskan pelukannya pada pria berbahu lebar tersebut, namun Jin menarik kembali tubuh Jungkook kedalam pelukannya.
"Sebentar saja seperti ini, Jungkook-ah. Semua yang ada pada dirimu mengingatkan Hyung pada Kakakmu. Saat ini aku sangat merindukannya. Ijinkan Hyung memelukmu untuk mengobati rasa rindu Hyung pada Istri yang paling Hyung cintai di dunia ini", ucap Jin sambil terisak.
Jungkookpun membalas pelukan Jin.
"Hyung boleh memelukku kapan saja Hyung merindukan Kakakku", bisik Jungkook pada Jin.
"Terima kasih, Jungkook-ah",
Jin mencium kening Jungkook cukup lama. Seketika Jungkook merasa ada hangat yang mengalir dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dadanya seketika berdebar. Jungkook bingung dengan respon tubuhnya.
Jin kemudian pamit keluar kamar untuk kembali menemani Baby Jen di kamarnya.
Tengah malam Jungkook terbangun mendengar tangis Jen. Ia bergegas ke kamar Jen.
Jungkook melihat Jin sedang membuatkan susu untuk Jen.
Jungkook menggendong baby Jen kemudian memberinya botol susu yang sudah Jin buat sebelumnya.
"Biar Hyung saja yang mengendongnya, kamu bisa kembali ke kamar", pinta Jin.
"Tak apa Hyung ini sudah tugasku, Hyung tidur saja, setelah Jen tertidur aku akan kembali ke kamar",
Tiba-tiba saja Jin memeluk tubuh Jungkook dari belakang dan meletakkan kepalanya di bahu Jungkook.
"Kenapa Hyung? Apa Hyung merindukan Kakak?",
Jin mengangguk.
Jin menarik tubuh Jungkook dan mendudukkannya di tempat tidur.
Masih dengan posisi yang sama, Jin di belakang Jungkook sambil memeluk pinggang ramping milik Jungkook.
Kepala Jin pun masih setia bertengger di bahu Jungkook sambil melihat Baby Jen yang dengan lahapnya meminum susu dalam gendongan Jungkook.
Baby Jen pun akhirnya kembali tertidur dalam gendongan Jungkook.
Jin menarik tubuh Jungkook
"Hyung aku akan kembali ke kamarku", tolak Jungkook
"Temani aku sebentar aja", pinta Jin.
Jungkook pun membaringkan tubuhnya di samping tubuh Jin.
Jin memeluk tubuh Jungkook, keduanya kini tertidur lelap dengan saling berpelukan.
170523
Terima kasih
Jangan lupa like & comentnya
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER IN LAW ✔️
FanfictionRasa cinta dan kehilangan yang teramat dalam membuat Jin nggan mencari sosok pengganti untuk di jadikan istri dan ibu pengganti untuk anak semata wayangnya. Akankah waktu dapat mengobati rasa kehilangan Jin karena istri tercinta yang meninggal saat...