Happy Reading
Jin mengetuk pintu kamar Jungkook.
"Jungkook-ah, kita makan malam dulu"
Jungkook keluar dengan baju big size dan celana pendek kesukaannya.
"Hyung yang memasak ini semua?",
"Tentu saja",
"Wagh, daebak. Suami idaman"
Jin tersenyum mendengar pujian Jungkook.
Selesai makan Jungkook mencuci peralatan makannya lanjut memberi susu pada baby Jen di kamarnya.
Dikamar sudah ada Jin yang sedang bercanda dengan buah hatinya.
"Baby Jen sudah bangun rupanya. Yuk minum susu dulu",
Jungkook memangku Jen untuk minum susu.
Jin sengaja duduk di belakang Jungkook, agar Jungkook bisa bersandar padanya.
Jungkook menyadari hal itu. Ia memilih untuk pindah dari tempat duduknya semula. Ia tak ingin kejadian dulu terulang kembali.
"Hyung ingin bicara denganmu secara pribadi. Hyung tunggu di kamar", ucap Jin sambil berlalu keluar dari kamar Baby Jen.
"Kenapa harus di kamarnya sich, aku kan jadi berpikir buruk tentangnya", gerutu Jungkook.
Menjelang tengah malam Jungkook baru memberanikan diri mengetuk pintu kamar Jin perlahan.
Jungkook berharap Jin sudah tidur dan tak mendengar ketukan pintunya.
Jin membuka pintu dan menarik Jungkook masuk kedalam kamar.
"Duduk, kali ini dengarkan Hyung bicara", pinta Jin.
"Apa yang akan kita bicarakan, Hyung, kenapa harus di kamar, bukankah kita bisa bicara di ruang keluarga?", tanya Jungkook penasaran.
"Hyung ingin kita bicara tentang cinta dan perasaan",
"Memangnya kenapa dengan cinta dan perasaan, Hyung?"
"Hyung menganggapmu lebih dari sekedar adik ipar",
"Tapi itu salah, Hyung",
"Tidak ada yang salah dengan cinta, Jungkook-ah.
Cinta tak terbatas oleh gender, siapapun berhak jatuh cinta.
Baik itu laki-laki dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, pun sebaliknya perempuan dengan perempuan","Maksud Hyung apa bicara seperti itu padaku?",
"Karna Hyung mencintaimu. Hyung jatuh cinta dengan caramu mencintai Baby Jen.
Hyung jatuh cinta dengan kedewasaan yang ada pada dirimu","Itu bukan cinta Hyung. Hyung hanya melihat sosok Kak Jisoo dalam diriku. Dan Hyung menganggapku sebagai Kak Jisoo",
"Awalnya Hyung juga berfikir seperti itu. Tapi pada dasarnya tidak seperti yang kamu katakan.
Hyung melihatmu sebagai seorang Jungkook yang sangat mencintai Jen.
Hyung memandangmu sebagai laki-laki dewasa yang penuh dengan cinta dan ketulusan.
Karna itu Hyung jatuh cinta padamu","Ini tidak benar Hyung, ini salah",
"Tidak ada yang salah dengan cinta, Jungkook-ah",
Jungkook beranjak keluar dari kamar Jin. Tapi Jin menahannya.
"Jangan bilang kau tak mencintaiku, Jungkook-ah. Hyung tau kau juga mencintai Hyung",
"Aku tidak mencintaimu, Hyung. Tidak pernah",
"Kenapa harus membohongi diri sendiri, Jungkook-ah.
Hyung yakin Kau juga mencintai Hyung","Hyung terlalu percaya diri",
"Tubuh tak mampu berbohong seperti mulut, Jungkook-ah.
Tubuhmu merindukan sentuhanku bukan, bahkan mungkin kau merindukan setiap kecupanku",Jungkook tak lagi dapat membendung amarahnya.
"Benar, aku sudah jatuh cinta pada Hyung. Benar, aku sangat merindukan Hyung.
Aku merindukan setiap pelukan Hyung, aku merindukan setiap sentuhan Hyung.
Tapi aku tidak ingin membiarkan semua itu terjadi.
Aku tau ini salah, untuk itu aku memilih membatasi diri", jelas Jungkook sambil berderai air mata.Jin memeluk erat tubuh Jungkook.
"Mengapa kamu lebih memilih untuk menderita sendiri. Asal kau juga mencintai Hyung, itu sudah lebih dari cukup buat Hyung",
Jungkook menangis dalam dekapan Jin.
"Aku takut, Hyung. Ini salah, Hyung. Karena itu aku lebih memilih untuk memendamnya sendiri",
"Kenapa harus takut. Hyung ada di bersamamu.
Hyung tak kan pernah meninggalkanmu, Jungkook-ah.
Hyung tak kan pernah meninggalkan kalian berdua.
Hyung janji akan menjaga kalian seumur hidup.
Hanya kematian yang akan memisahkan kita", janji Jin pada Jungkook.Jin memberanikan diri menyentuh bibir tipis milik Jungkook. Mengecup berkali-kali hingga mulai melumatnya.
Jin mengulum lidah Jungkook.
Jungkook melenguh nikmat.
Sedetik kemudian Jungkook tersadar dengan apa yang sudah mereka lakukan.
Jungkook mendorong tubuh Jin sekuat tenaga dan berlari keluar dari kamar Jin.
270523
Terima kasih
Jangan lupa like dan coment
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER IN LAW ✔️
FanfictionRasa cinta dan kehilangan yang teramat dalam membuat Jin nggan mencari sosok pengganti untuk di jadikan istri dan ibu pengganti untuk anak semata wayangnya. Akankah waktu dapat mengobati rasa kehilangan Jin karena istri tercinta yang meninggal saat...