Assalamualaikum, Halo pren👋
Budayakan minimal vote sebelum baca ya!
Aku udah capek loh mikirin alur nya+mau nulisnya kayak mana, masa nggak diapresiasi?😔
Mohon maaf kalau ada typo🙏"Maaf bila aku belum bisa sepenuhnya percaya pada kalian, aku masih takut jika hal itu terjadi lagi"
-Lianna.
.
.
.
.
🤍"Anna, bangun sayang, sholat subuh"ucap lembut seorang ibu pada putrinya. Dia adalah Bianca, bunda dari Anna.
"Iya Bun, ini Anna bangun"jawabnya sambil berdiri dari kasurnya.
"Cepet sayang, kita sholat jama'ah, nanti turun ya kalau udah selesai wudhu"pesan Bianca.
"Iyaa bundaa"jawab Anna, nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.
Mendengar jawaban anaknya, Bianca pun turun kebawah menyiapkan sajadah dan tasbih diruang sholat.Setelah berwudhu, Anna pun turun kebawah menuju ke ruang sholat. Disana kedua orang tuanya sudah menunggunya.
"Udah?"tanya Faiz, Ayah Anna.
"Udah yah"jawab Anna.
Ketiganya pun sholat subuh berjamaah dilanjutkan dengan zikir.
*****
06 : 39"Anna, sarapan sayang, nanti telat!"panggil Bianca.
"Iya Bun, ini udah siap kok"jawab Anna bergegas turun.
"Pelan pelan turun tangganya sayang, nanti jatuh!"peringat Faiz.
"Tau nih mas, gara gara kebiasaan kamu jalan cepet di tangga jadi nurun ke Anna kan!"sahut Bianca.
"Mas mana tau sayang, kan tuhan yang ngasih gitu mas nggak bisa apa apa"bela Faiz.
"Udah, ayah bunda jangan debat lagi, Anna mau berangkat sekolah"lerai Anna.
"Sarapan dulu sayang"ucap Bianca.
"Anna bawa roti aja Bun, Anna berangkat dulu, ayah bunda"pamitnya sambil mencium tangan kedua orangtuanya.
"Iya hati hati dijalan! Jangan ngebut juga ya sayang"pesan Faiz dan Bianca.
"Oke Yah, Bun! Assalamu'alaikum"salam Anna melangkah menuju bagasi.
"Waalaikummussalam"jawab keduanya.
"Mang! Tolong bukain gerbangnya ya!"teriak Anna pada satpam rumah nya, Anna biasa memanggilnya Mang Ujang.
"Siap neng!"jawab mang Ujang sambil membuka gerbang.
"Makasih mang!"ucap Anna ketika berlalu keluar pagar menggunakan mobilnya.
"Sama sama neng"jawab mang Ujang. Mobil sedan itu pun melaju meninggalkan pekarangan rumah.
"Neng Anna teh udah besar ternyata eih, sudah bisa bawa mobil juga"gumam mang Ujang teringat saat Anna kecil dulu, dan sekarang sudah sebesar itu.
*****
Alexandria high school.
Kini Anna sudah sampai disekolah.
Begitu turun dari mobil, ia langsung jadi pusat perhatian. Merasa risih Anna pun bergegas pergi ke kelasnya."WOY! NA!"suara teriakan yang sangat keras itu adalah suara dari salah satu teman Anna, Jihan dan Nesya, mereka juga datang bersama Zizi.
"Bisa santai nggak? Gue nggak budeg"kesal Anna, pagi hari saja temannya sudah membuat telinganya sakit, bagaimana kedepannya!?
"Hehe, sorry sengaja"ucap Nesya jujur. Ngeselin emang.
"Masih pagi Nes, gue capek emosi"ucap Anna menahan kesalnya.
"Iya iya, galak amat"ucap Nesya membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari Anna. Memang menyeramkan sekali!
"Yuk kekelas!"ajak Zizi.
"Eh, kantin dulu Zi, gue laper"ucap Jihan.
"Iya gue juga nih,lagian kan bel masih lama"sambung Nesya.
"Yaudah, yuk!"ujar Zizi.
Ketiganya berjalan didepan Anna."Kenapa na? Nggak ke kantin juga?"tanya Jihan.
"Nggak, pergi aja"tolak Anna kemudian pergi menuju kelas terlebih dahulu, meninggalkan ketiga temannya itu.
"Hah. Kapan ya Anna bisa buka hati? Capek gue"ucap Nesya sambil menghembuskan nafas panjang.
"Sabar Nes, mungkin dia punya trauma sama pertemanan"jawab Zizi.
"Sabar sabar Mulu, kalau dia gitu terus, bisa bisa nggak ada yang mau temenan sama dia lagi"sambung Jihan. Jujur saja, ia sudah mulai malas dengan sifat Anna.
"Heh! Nggak boleh gitu, kalian harus jaga ucapan loh, kita nggak boleh mencaci orang dibelakangnya! Dosa!"peringat Zizi.
"Lo kenapa sih Zi, bela dia Mulu, nggak usah munafik kali"ujar Nesya.
"Karena aku yakin Anna bakal buka hatinya buat kita"jawab Zizi sangat yakin.
"Jadi orang jangan baik banget, nanti dimanfaatin"pesan Jihan.
Ketiganya pun berjalan menuju kantin sekolah.Tanpa mereka sadari, ternyata Anna mendengar semua itu, ia tahu sikapnya sangat menjengkelkan, tapi itu ia lakukan agar tidak terluka untuk kedua kalinya.
"Bener, lebih baik jauhin gue, gue nggak baik buat kalian"gumam Anna kemudian bergegas menuju kelasnya. XII IPA 1.
*****
Bel istirahat baru saja berbunyi, Nesya, Jihan dan Zizi pun ingin pergi ke kantin.
"Nes ajak tuh si Anna"suruh Jihan.
"Lo aja sana gue males"jawab Nesya.
"Ngak boleh gitu, Anna kan temen kita juga"ujar Zizi.
"Ck. Iya iya"jawab Nesya malas.
Nesya pun pergi menghampiri Anna yang masih sibuk mengerjakan soal yang di berikan oleh guru tadi sebelum keluar.
"Na, kantin yuk"ajak Nesya.
"Nggak dulu, kalian aja"jawab Anna cepat.
"Beneran?"tanya Nesya.
"Hm, iya"jawab Anna.
"Yaudah"jawab Nesya pergi menghampiri Jihan dan Zizi.
"Nggak mau ya?"tanya Zizi sedikit kecewa.
"Ya mau gimana lagi, yaudah deh kita aja yang ke kantin"ujar Jihan.
Ketiga nya pun pergi ke kantin.
Kini didalam kelas hanya ada Anna saja."Huft. Capek banget, kapan? Sampai kapan aku harus kayak gini? Aku capek..aku mau kayak dulu! Aku mau kayak dulu.."
Dalam sendirinya itu Anna menangis tanpa suara, tidak ada yang mendengar tangisnya, tetapi ada seorang yang mengetahui lukanya."Ternyata gue salah nilai Lo selama ini, maaf"gumamnya yang samar samar mendengar kata kata yang di ucapkan oleh Anna. Ternyata hidup gadis ini tak semulus yang terlihat.
Tak ingin mendengar hal yang Anna ucapkan lagi, ia pun pergi membiarkan gadis itu meringankan bebannya terlebih dahulu.
*****
Segitu dulu aja ya, aku bingung mau gimana biar sesuai sama yang aku bayangin😔
Moon maap kalau ngak nyambung😔🙏
Tapi tetep jangan lupa vote pokoknya!😁
Assalamu'alaikum🤍🦖
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR FRIENDSHIP (New Version)
RandomLianna Hafizah Al-Hakim. Seorang gadis yang mempunyai trauma pada pertemanan. Ia pernah di khianati oleh seorang sahabat yang sangat ia percayai. Dulunya ia bersekolah di sebuah pondok pesantren, namun akibat kejadian besar yang di rencanakan oleh s...