04 - BACK

45 2 0
                                    

Janice kini hanya bisa terdiam seribu bahasa, Ia merasa sedikit menyesal dengan keputusan yang telah Ia buat tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Janice kini hanya bisa terdiam seribu bahasa, Ia merasa sedikit menyesal dengan keputusan yang telah Ia buat tadi. Namun jika hal itu membuat Daddy dan orang tersayang Janice aman, Janice tentu akan ikhlas.

Hari sudah menjelang malam dan Janice bahkan belum makan dari tadi pagi, terakhir kali yang disuapi oleh Leon adalah makanan terakhir yang Ia makan hari ini, sekarang Ia merasa sangat lapar. Janice mulai merasa lemas, Janice kembali menangis atas kejadian yang menimpanya saat Ia bersama Christ.

Namun pintu telah terbuka, menampilkan seseorang dengan muka lucunya dan tubuhnya yang tinggi daripada teman temannya sambil membawa bungkusan makanan ditangannya.

"Janice makan dulu, gue tau lu belum makan sama sekali," ucapnya sambil mendekati Janice dan mulai membuka bungkusan makanan tersebut.

"Jack? Thank u, kayanya lu yang paling waras diantara mereka ck," balas Janice kepadanya.

"Ga juga, gue suapin boleh?"

"Boleh, bahkan lu keliatan bukan kaya mafia," balas Janice yang kemudian Jack mulai menyuapinya.

Tak terasa makanan sudah habis, "Gue pergi dulu, ada panggilan dari Leon," ucap Jack yang kemudian langsung pergi meninggalkan Janice.

Tak lama kemudian muncul seseorang dari pintu tersebut yang pastinya membuat Janice marah ketika melihat siapa orang tersebut, "Gue disuruh Leon buat buka borgol dan nganter lu ke kamar," jelas nya.

Janice dengan tatapan marahnya, "Yaudah buruan buka."

Christ mulai membuka borgol menggunakan remote di tangannya dan dengan hitungan detik borgol tersebut terbuka, Christ langsung mengulurkan tangannya kepada Janice.

"Gue. Bisa. Jalan. Sendiri," ucap Janice dengan penuh penekanan disetiap kata-katanya.

"Mau dihukum lagi?" Tanya Christ dengan senyuman nakalnya.

"Apasih freak lu," balas Janice yang langsung membalas uluran tangan dari Christ.

Kemudian sesampainya di dalam kamar betapa kagetnya Janice ternyata Leon sudah berada di dalam kamar Janice dan duduk disamping kasur milik Janice sehingga ketika Janice datang Ia langsung menatap Janice.

"Lu bilang bakal nurutin semua yang gue minta kan?" Tanya Leon tetap dengan posisinya yang sama sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Dengan ragu Janice mengangguk sambil menundukkan kepalanya, "I-iya."

"Tenang aja gue cuma minta lu jadi babu gue di sekolah gimana? Gue bilang kan klo mau liat lu tersiksa sebelum gue bunuh lu?" Tanya Leon yang kini mengubah posisinya menjadi berdiri dan menghampiri Janice.

Janice menghela nafasnya dengan kasar, "Iya terserah lu," balasnya tanpa melihat Leon yang berjalan kearahnya.

"Klo ada orang ngomong diliat matanya!" seru Leon sambil menjambak rambut Janice seperti biasanya. Janice reflek langsung menatap tajam kearahnya, "Kenapa ga sekalian jadi babunya Dream Squad hah!"

Mafia - Na Jaemin [ON GOING]Where stories live. Discover now