DUA PULUH DUA

3.5K 396 16
                                    

Follow akun Gemi💘
Vote komennya juga, ngehehe💣


***

Amora terduduk dipojok ruangan dengan kaki tertekuk. Setelah tadi ia berada di ruangan Kaisar, Amora langsung bergegas memasuki kamarnya.

Wajahnya agak bengkak, Amora baru saja menangis. Menangisi dirinya sendiri.

"Gue bilang juga apa kan!"

"Gak mungkin ada udang dibalik batu kalo kagak ada alasannya!"

"Halah jaran!"

Amora mendumel kesal setelah ia keluar dari ruangan Kaisar. Titah orang nomor satu itu jelas tak bisa ia bantah. Bisa sih, tapi detik itu juga kepalanya pasti akan terpisah dari tubuhnya.

Hih! Mana mau dia!

"Ternyata mau sekeras apa pun gue sembunyi identitas gue tetap ketauan. Yang parahnya lagi gue harus ketemu keluarga tolol itu, hadeh."

"Sebenarnya apa alasan Tuhan bawa gue kesini?"

"Kalau dipikir pikir lagi, kenapa juga Arunda baik bener sama gue yang notabenya orang asing?" Celetuknya tiba tiba.

"Lucu juga ya awoakwoak!"

"Mana mungkin kan baik sama orang asing dengan mudah!"

"Inget bre! Gue gak ada sangkut pautnya disini tapi ditolong sama orang orang berkuasa!"

"Politik disini lebih keras sist daripada di Wakanda sana! Lo juga bego anjing! Dasar Amora tolol!" Ujarnya seraya membenturkan kepalanya ketembok.

"Lo itu cuma dimanfaatin! Gak dikehidupan dulu gak disini, bego gue gak ilang ilang!"

"Lo cuma bakal jadi umpan buat orang orang disini." Ucapnya lirih.

"Ini memang cuma spekulasi gue dan spekulasi gue sedari dulu gak pernah meleset. Semuanya benar benar terjadi."

"Feeling gue selalu benar." Lirihnya lagi.

"Gue bego, tolol, goblok, pada dasarnya gue cuma haus perhatian dan kasih sayang."

"Memang dari awal seharusnya udah mati sih, ngapain juga gue tetep ngotot buat idup ya?"

"Udah tau bakal sengsara masih aja ngegas lanjut idup."

"Bodoh! Ahaha!"

Lambat laun Amora tertidur. Ternyata mau di manapun ia berada, ia tak akan pernah merasakan kebahagian seperti anak remaja pada umumnya.

Apakah dunia ini hanya mimpi yang dialami Amora setelah ia menusukkan pisau ke dadanya?

***

"Kenapa tadi kau makan sedikit?" Tanya Arunda setelah mereka selesai makan malam.

"Diet." Jawab Amora asal-asalan.

Kening Arunda mengerut bingung. "Diet? Kata dari bahasa mana itu?"

"Bahasa dari luar planet Neptunus!"

AMORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang