CHAPTER 02

321 37 0
                                    

𝐯𝐨𝐭𝐞, 𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭, 𝐚𝐧𝐝 𝐬𝐡𝐚𝐫𝐞!

“Jujur, rasanya sakit banget. Tapi mau gimana lagi, siapa suruh naksir?”

Aufa

CHAPTER 02

Aufa menatap miris pemandangan yang menyapa netra penglihatannya, bel pulang sekolah tadi sudah berbunyi, menjadikan ia bergegas keluar kelas untuk pulang. Namun, justru ada hal yang membuatnya berdecak sedih.

Aufa menggulum bibirnya, ia terduduk lesu di kursi depan kelas sembari menunggu temannya yang berada di kelas lain. Netranya tak henti-henti memandangi sepasang kekasih yang tengah tertawa bersama di seberang kelasnya.

Kelas XII IPS 2, tempat dimana sepasang kekasih itu tengah berbahagia, senyuman tulus terpatri dari bibir masing-masing, hangat sekali. Tatapan sayu dari sang pemuda terhadap pasangannya sangat tulus, menandakan cinta yang dalam.

"Kalo gak kuat gausah dilihat, makan ati yang ada." Ujar Afriza yang tiba-tiba ikut terduduk di sebelah Aufa.

Aufa hanya menanggapinya dengan kekehan miris.

"Udah biasa, gue kuat." Jawabnya sembari menepuk dadanya congkak.

"Gue gak bego, gue nyadar dari tadi lo nahan sedih, lo juga pengen kalo diri lo ada di posisi Syeira sekarang kan?" Ujar Afriza yang membuat Aufa terdiam sejenak.

"Siapa sih yang bakal nolak kalo ada peluang buat itu? Tapi gak mungkin lah, Atlaska secinta itu sama Syeira." Gumam Aufa.

Afriza menatap miris temannya.

"Cowo masih banyak, gak cuma Atlaska."

"Tapi yang gue mau cuma dia, Za."

"Terserah, kepala batu." Ujar Afriza.

"Gue pulang dulu." Lanjutnya yang dipanggil Aufa.

Sepulangnya Afriza, Aufa masih betah menatap pasangan itu dari tempatnya. Tak sengaja, netra Aufa bersitatap dengan Atlaska, alhasil ia langsung memutuskan kontak mata tersebut dan langsung bangkit dari duduknya.

"Brengsek."

"Malu banget."




Di tempatnya, Atlaska menatap heran punggung gadis asing yang tadi sempat berkontak mata kepadanya. Ia menatap heran perilaku gadis tersebut.

"Aneh." Gumamnya pelan.

Syeira tersadar.

"Apa yang aneh?" Tanya Syeira dengan mata yang memicing curiga.

Atlaska menatap Syeira dengan tatapan terkejut, sedetik kemudian, ia langsung menetralkan ekspresinya.

Tersenyum simpul dan mencubit gemas hidung kekasihnya, "Bukan apa-apa, sayang." Jawabnya lembut.

"Bohong!" Ucap Syeira menuding.

"Pasti aku kan yang aneh?" Lanjutnya dengan wajah yang cemberut.

Atlaska menggeleng panik, "Engga, yang. Bukan kamu, tapi tadi ada orang aneh yang lewat." Ujar Atlaska menjelaskan.

"Yaudah." Jawab singkat Syeira.

"Mau pulang sekarang atau mau ketemu Cleo dulu?" Tanya Atlaska berusaha mengalihkan topik sembari mengelus surai lembut kekasihnya serta sesekali mengecupi puncak kepala Syeira.

Mendengar nama Cleo, netra mata Syeira terbinar.

"Aku kangen Cleo, ayo ke rumah kamu dulu."

Atlaska tersenyum.

"Let's go, princess."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia, Atlaska! [Na Jaemin Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang