Celine's Side (Bagian 3, END)

234 42 50
                                    

Ini adalah malam paling buruk dalam hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini adalah malam paling buruk dalam hidupku. Aku selalu percaya bahwa ada takdir baik dan buruk, namun mengapa rasionya tak pernah imbang untukku.

Semua meningalkanku, semua membiarkan aku kesepian hingga tak sisakan apapun.

Aku masih menangis, aku ingin ini mimpi dan segera bangunlah Celine!

Tapi aku terus menangis hingga tersedak,

Ku goncangkan badan besar telanjang Shun yang ada di pangkuanku, dia hanya bergeming dia lebih dingin dan lebih membatu dari biasanya.

Aku tak terima ini, ku tampar lagi pipinya pada wajah yang selalu ingin ku sentuh dengan tangan kasarku yang terkadang melepuh karena terkena panas periuk-periuk besar di dapur. Tangan yang sangat ingin memijatnya dengan lembut tapi selalu ku urungkan niatku.

Tubuh Shun terlalu berharga untuk merasakan parutan - parutan kasar ini, aku malu setiap kali dia memaksaku membuka genggaman untuk diobati, aku malu kepada Shun yang terlalu sempurna dan aku membalas semua bahasa lembutnya dengan kata-kata yang culas dan kasar untuk menyembunyikan degup jantungku yang tak karuan.

Tapi kini apa guna semua rasa itu.

Rasakan parutan kasar telapak tanganku Shun! Rasakan dan bangunlah untuk perempuan ini!

Aku terus meraung hingga sesak nafas dan ketika hujan telah reda justru semakin menyisakan kesunyian. Seolah hanya aku yang tersisa, karena kenyataannya memang seperti itu.

AKu mendongak ke langit, meminta sesuatu yang baik terjadi. Entah ini jam berapa tapi mendadak langit bersih setelah semua awan habis jatuh tercurah di bumi.

Aku menggigil kedinginan tatkala semilir angin berembus di antara daisy, aku mendongak kembali, langit penuh cahaya dengan ribuan bintang, apa kah Shun sudah sampai di sana?

Lirih aku memanggilnya, memanggil kekasihku.

Aku menangis kembali dan tetesannya jatuh ke tanganku.

Awalnya aku tak menyadari, tapi aku segera tersikap tatkala sesuatu yang aneh terjadi kepadaku. Lenganku berpendar aku tak paham, aku mengangkat kedua tanganku yang mulai transparan dan sedikit demi sedikit aku tak bisa merasakan diriku sendiri.

Shun, aku kenapa?

Shun, aku kenapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fell in the Daisy Field (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang