10

51 5 0
                                    

"Adel, jangan lupa pulang sekolah di taman belakang ya!" ujar gadis yang menginterupsi adel yang akan masuk kelas.

"Loh ren, hai! Tenang, bakal inget kok. Tapi lu bakal ikut kan?" tanya adel dengan santai tanpa curiga.

"Ha? Ah hahaha, iya del tenang aja. Gue ikut kok nanti bareng lu." Jawab renata dengan terbata-bata.

Jawaban yang cukup membuat adel sedikit menatap teman osis nya ini dengan selidik, dan perasaan nya tiba tiba tak bagus dengan ini. Namun membiarkan dengan tersenyum tipis ke renata.

"Oke deh, see you ya ren" sahut adel dengan ceria, membuat renata semakin merasa bersalah karena membohongi anak baik itu dan meninggalkan adel dengan seseorang yang sudah menaruh curiga kepada ia daritadi, rexal.

"Lu yakin renata gak bohong, del? Dari gelagatnya aneh loh" astaga, adel lupa ada cowok bawel itu disebelahnya. Dan membalas rexal dengan helaan nafas singkat.

"Suudzon mulu lu jadi manusia, mana tau beneran kak cakra ada mau rapat outdoor gitu" jawab adel dengan positif thinking didepan rexal. Adel sadar kok, hanya dia diam dan meyakini satu orang saat ini.

"Bebal banget sih lu adeknya tara, jangan pergi deh kata gue. Jangan ya, del" ujar rexal sedikit khawatir, feelingnya makin tak bagus saat ini.

"Rexal Arta Bagaskara."

"Apa?"

Cowok itu langsung merasakan hangat di wajahnya, karena saat ini adel menangkup pipinya sambil menatap matanya.

Tolong diulang, ADEL.MENANGKUP.PIPI.REXAL.SAMBIL.MENATAP.DALAM.

"Dengerin gue, re. Gue tau apa yang lu khawatirin, tapi gue gapapa kok. Gue tau apa yang bakal gue lakuin nanti. Lagian aneh aja, masa yang dikumpulin cuma gue. tapi tetap, jangan maju apapun yang terjadi. Okay?" jelas adel dengan lembut, membuat wajah rexal semakin memerah.

"Jawab dulu ganteng, saltingnya nanti aja kalau gue masuk kelas" lanjut adel sambil tertawa pelan dan mengusap pipi si cowok.

"Iya.. paham.." cicit rexal pelan. Sangaaat pelan, membuat adel semakin tersenyum melihatnya.

"Good boy, gue ke kelas dulu ya bayi. Cuci muka gih" final adel yang meninggalkan rexal mematung di bangku taman kelas adel, tak lupa dengan usapan tangan adel dirambutnya semakin membuat rexal makin lemas dibuatnya.

"ALAH SIA BOY! Baru digituin adel dah keringet dingin, apalagi dikecup" kejut odon dari belakang, membuat kesadaran rexal kembali ke raganya.

"Lu dari kapan disini dah?" tanya rexal dengan hati hati

"Dari lu yang keringet dingin dipegang adel" jawab odon dengan santai.

"ANJING LU DON"

"APE SIH, MASIH BAIK GAK GUE CEPUIN"

"YA TAPI KA-"

"KALIAN BERDUA GAK ADA KERJAAN KAH RIBUT DEPAN KELAS ORANG?? PERGI KE KELAS KALIAN!" ucapan rexal terpotong karena guru yang mengajar di kelas adel, membuat satu kelas tertawa tak henti.

"Del, kelakuan doi lu tuh" senggol chea dengan tersenyum jahil

"Apasih che, gak ada doi doi. Belajar dulu" jawab adel dengan menggelengkan kepalanya.

"Ah gak asik beutt adel, huh" seru chea dengan pura pura pundung

"Yupi 10k, deal?" "DEAL" jawab chea dengan semangat

"Giliran yupi aja mau lu, dasar" gumam adel pelan dan melanjutkan belajar.

Kita abaikan saja mereka, nanti kena amuk bu guru lagi hahahahaha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sementara (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang