di salah satu minimarket, baru saja terparkir sebuah motor yang di kendarai oleh seorang pelajar laki laki yang tak lain adalah Kenzie.
Kenzie memarkirkan motor nya di samping mobil putih yang sepertinya ia kenali.
Setelah memarkirkan motornya, kenzie melepas helm yang ia kenakan dan masuk ke dalah minimarket tersebut.
Kenzie menyusuri lorong bagian minuman dan mengambil sebotol soda dari lemari es.
Pas udah mau bayar, Kenzie ga sengaja melihat Khanza yang sedang berusaha mengambil snack yang ada di rak bagian paling atas. Terlihat Khanza yang kesulitan mengambil snack tersebut dan mulai merasa kesal.
"aish, kenapa di taro di paling atas sih!? kan susah orang mau ngambil nya!" Khanza ngomel kesel.
Saat Khanza sedang sibuk misuh misuh, tiba tiba ada seseorang dengan tangan yang terulur mengambil snack dan memberikannya pada Khanza.
"nih, gausah nyalahin yang naro di atas emang lo nya aja yang pendek" ucap Kenzie dan langsung pergi
"dih, kalo niat nolongin mah nolongin aja ga usah pake ngatain!" akhirnya Khanza membawa snacknya ke kasir dan langsung pulang.
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
Sampai di rumah, Khanza memasuki rumahnya dengan wajah lesu. Saat akan menaiki tangga menuju kamarnya, Khanza bertemu dengan orang yang selaallu membuat Khanza naik darah.
"nape lo? kaya ga punya semangat hidup aja" celetuk orang itu, yang tak lain adalah Kakaknya.
"diem lo, ga usah ngajak ribut dulu gw cape" balas Khanza
"dih, siapa juga yang mau ngajak lo ribut" Khanza hanya memutar bola matanyaa, ia sudah lelah dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
Khanza memasuki kamar, langsung meletakkan tasnya di lantai dan merebahkan tubuh nya di kasur.
Ia terlihat sangat lelah sampai tak sadar sudah terlelap di atas kasur masih dengan seragamnya.
•
•
•"mama, ayo kita kesana! disana ada ikan! " seru seorang gadis kecil pada mamanya.
"sebentar ya, kita tunggu papa dulu" gadis itu mengangguk tersenyum dan menunggu kedatangan ayahnya.
"mama, ko papa lama banget? ayo kita duluan aja liat ikannya" ucap gadis itu sembari menarik narik tangan ibunya
"yaudah, karin tunggu disini dulu sebentar ya. mama mau beli pakan ikannya dulu, jangan pergi kemana mana, okey!" gadis kecil itu -Khanza 6 tahun- mengangguk dan menunggu ibunya sambil memakan snack yang ia bawa.
DOR! DORR!
Tiba tiba, terdengar seperti suara tembakan yang sangat keras. Karin yang mendengar suara itu terkejut merasa takut dan mulai menangis mencari ibunya.
"mama... karin takut.." Karin terus menangis dan berjalan mencari ibunya
Karin berjalan dan melihat segerombolan orang orang yang ramai. Melihat segerombolan orang itu, karin mulai mendekati mereka berharap ibunya ada disana.
Setelah mendekat, ternyata mereka berkumpul karna ada seseorang yang tergeletak karna tertembak dan suara tembakkan tadi lah yang karin dengar.
Karin merasa penasaran, siapa yang tertembak pun semmakin mendekat pada korban. Tangis Karin semakin menjadi jadi saat ia melihat orang yang tertembak itu adalah ibunya yang tadi berpamitan pada karin untuk membeli pakan ikan.
"MAMA! mama bangun ma... mama ayo liat ikan sama karin! " Karin terus mengoyang goyangkan tubuh ibunya yang sudah terkapar dengan darah yang keluar dari bagian dadanya.
"mama... ayo ma bangun! mama... " Karin menangis begitu keras dan membuat orang-orang yangmelihatnya merasa kasihan.
"ada apa ini ramai ramai? " tanya seorang pria yang baru saja tiba dan tidak mengetahui apa yang baru saja terjadi.
"itu, ada wanita yang tertembak dan anaknya terus menaangis membangunkan ibunya" jelas seorang wanita yang sedari tadi melihat kejadian itu.
"mama ayo bangun... kasian nanti papa nyariin" tangis Karin mulai melemah terus membangunkan ibunya.
Pria tadi merasa tidak asing dengan suara tangisan tersebut dan menciba meliat siapa yang baru saja tertembak. Sama dengan Karin, pria itu pun terkejuat saat melihat siapa anaak yang menangis itu dan wanita yang tertembak.
"ASTAGA! KARIN! MAMA KENAPA BISA GINI SAYANG?! " Teriak pria itu yang ternyata adalah ayahnya Karin
"papa.. mama pa.. berdarah" Karin lantas memeluk sang ayah dan menunjuk ibunya yang berlumuran darah
"PAK TOLONG PANGGILKAN AMBULANS! " Teriak sang ayah pada salah seorang
"Ambulans sudah berada di perjalanan pak, kita tunggu saja" ucap salah satu pria yang sedang menggendong anaknya dan istrinya berada di sampingnya.
"sayang... bertahanlah! Karin dan aku masih butuh kamu" ucap sang ayah sembari menggenggam tangan istrinyaa.
"MAMA! " Khanza terbangun dan mulai meneteskaan air matanya.
"karin! kamu kenapa sayang" tanya seorang wanita tiba tiba masuk ke dalam kamar Khanza yang tak lain ialah ibu tiri Khanza, Herin.
"Lo kenapa?! " tanya Jefrian, kakaknya Khanza. Khanza masih diam dan meneteskan airmatanya.
"mama... " ucap Khanza. Jefrian dan Herin saling menatap seolah tau apa yang Khanza maksud.
"kamu mimpiin mama ya? kangen sama mama sampe nangis" ucap Bunda Herin
"kangen mama, bun" Khanza memeluk Bunda Herin dan mencoba menenangkan dirinya.
"yaudah, besok minggu kita ke makam mama ya? kita ajak papa sekalian" ucap Jefrian dan di angguki oleh Khanza yang sudah mulai tenang.
ya, Khanza bermimpi ketika dimana ia melihat ibunya yang tertembak dan tidak bisa selamat yang membuat Khanza trauma dengan suara keras ataupun pistol.
"nah, sekarang udah tenang? ayo turun kita makan malem" ajak Bunda Herin dan Khanza tersenyum
"Karin mau mandi dulu bun, nnati nyusul kebawah" ucap Khanza dan Bunda Herin mengangguk lalu keluar meninggalkan Khanza dan Jefrian.
"lo kenapa masih disini? " tanya Khanza pada kakaknya
"dih, ngusir lo? ya emang kenapa kalo gw maasih disini"
"gw mau mandi, lo keluar sana" usir Khanza.
Tiba tiba, Jefrian memmeluk adik perempuan nya dan mengelus rambutnya.
"lo kalo kangen sama mama, bilang gw aja ntar kita ke makam bareng bareng" ucap Jefrian dan di balas pelukan oleh Khanza.
"iya, makasih lo udah jadi kakak yang baik buat gw walaupun lo kadang ngeselin" balas Khanza sembari tersenyum.
Setelah acara berpelukan selama beberapa saat, Khanza melepas pelukannya dan mendorong Jefrian keluar dari kamarnya
"dah sana lo keluar, gw mau mandi biar ga bau kaya lo" Khanza langsung menutup pintu nya rapat rapat.
"sialan, untung adek sendiri" Jefrian pergi dari kamar Khanza.
TO BE CONTINUE
segini dulu ya! makaasih yang udah baca, jangan lupa vote sama comment nya ya! byee!!
-Linn
#23.03.23

KAMU SEDANG MEMBACA
Osis and Basket [HIATUS]
Fiksi Remajakisah seorang Kenzie si Kapten Basket yang sangat tampan dan sifatnya yang dinginnya kayak kutub utara, seketika mencair saat bertemu dengan Khanza si Ketua Osis yang cantik tapi galaknya minta ampun. Karinaa Aespa ft. Jeno NCT start : [19.03.23] fi...