be the best •0.3

162 17 0
                                        


'Hei. Kau masih mempunyai banyak utang pada keluarga Liu atas kepergian anak bungsu angkat nya' Yaowen memulai pembicaraan.

'A-aku tidak--'

'Jangan menyangkal, Deng Jiaxin. Karena mu, Ibu dan Ayahku jadi punya penyakit mental, mereka bolak balik psikiater karena mu! Anak sialan' Ucap Yaowen.

'Aku membencimu. Adikku membencimu, ibuku membencimu, Ayahku membencimu. Semua orang sangat membenci mu. Jangan pernah bersikap seolah tak pernah terjadi apapun. Kau seorang pembunuh! Kau tidak boleh bahagia!'

//Flashback//

20.30, Chongqing tengah dilanda hujan deras yang tak henti henti nya mengguyur kota. Di rooftop sebuah sekolah menengah pertama, menampakkan dua orang pemuda yang sudah terguyur hujan.

"Deng Jiaxin, jika aku mati, apakah kamu akan menangis?"

"Hm. Aku harap kau menangis di depan mayatku"

"Akan ku tandai, Malam dengan Hujan deras, angin kencang, serta kilat dan petir yang menyambar ini adalah malam yang selalu membuatmu mengingatku, Deng Jiaxin."

"Aku sangat berharap."

//End//

Setelah berbicara empat mata dengan Yaowen, Jiaxin menjadi lebih banyak diam. Itu membuat teman temannya dan terutama Zuohang sangat khawatir.

-----

Sepulangnya, Jiaxin benar benar membawa Zuohang menemui orang tuanya. Kini mereka berempat sedang melakukan acara makan malam bersama.

"Ehm, Ayah, apa Ayah punya kenalan pemilik toko perhiasan yang menyediakan berbagai model yang diminta costumer?" Tanya Jiaxin sembari memotong daging yang ada di piringnya.

"Ayah rasa ada, nanti akan Ayah beritahu jika ada. Memangnya kenapa? Kau akan membelikannya untuk kekasih cantik mu ini?" Balas Tuan Deng dengan nada menggoda putra tunggalnya.

Semburat merah muncul di pipi gembil milik Zuohang, "Ayah bisa saja" timpal Zuohang dengan tersenyum.

"Ibu sarankan, pilih perhiasan yang tidak terlalu berat, kasihan jika Hangie kerepotan memakainya" Nyonya Deng ikut menimpali.

"Aku ingin memesan gelang couple yang terbuat dari emas untuk ku pakai dengan Hangie" Ucap Jiaxin.

Nyonya Deng berpikir sejenak, "Bagaimana jika gelangnya tidak terbuat dari emas, tetapi akan ada hiasan permata asli? Itu akan lebih indah dibanding emas."

Zuohang hanya bisa celingak-celinguk menanggapi perdebatan tentang gelang tersebut. Entah kebaikan apa yang ia perbuat sehingga bisa diterima dengan baik di keluarga sebaik ini.

"Oh ya, aku boleh bertanya?” Ucap Zuohang meminta izin.

Tuan dan Nyonya Deng beserta Jiaxin hanya mengangguk. “Bolehkah untuk lapisan gelangnya ditambahkan aksesoris kartun? Aku akhir akhir ini suka menonton Tom and Jerry” Ujar Zuohang lalu tertawa kecil.

“Ide yang bagus! Sekalian saja, gelang milik Hangie akan ada aksesoris Jerry, dan Jia ada Tom-nya” Usul Nyonya Deng.

Usai makan malam dan merencanakan model gelang yang akan dipesan, Zuohang pamit pulang pada kedua orang tua Jiaxin. Zuohang pulang dengan diantar oleh kekasih tercinta.

“Maaf jika orang tua ku banyak bicara padamu. Mereka sangat senang kau datang ke rumah ku lagi” lirih Jiaxin di atas motor.

Zuohang yang ada di belakang hanya tersenyum lalu memeluk tubuh Jiaxin dengan erat. “Tidak apa. Aku juga sangat senang bertemu mereka” balas Zuohang.

be the best || Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang