FRIEND SEX (MARK × NCT DREAM) 🔞

7. Latihan🔞🔞

Latihan🔞🔞
( Haechan × Mark)

Inikah yang kalian tunggu-tunggu?🌚

Mark terbangun, tubuhnya sakit semua, bahkan menggerakan jari saja susah.

Mark bersusah payah bangun tetapi pantat nya sangat sakit, dia tidak bisa duduk.

"Shh apakah robek?" Gumam Mark.

Mark mau bergerak tetapi pergerakan kecil saja bisa membuat nyeri yang luar biasa.

Akhirnya Mark pasrah menunggu siapapun datang ke kamar.

Ceklek....

Setelah menunggu hingga 30 menit, akhirnya pintu terbuka walaupun Mark sudah kembali tidur.

"Renjun terlalu kasar ya? Maaf" ucap seorang pria.

Mark membuka matanya dan menatap pria itu. "Jae-Jaeminnn" ucap Mark dengan suara gemetar.

Jaemin menaruh Mark dipangkuannya dengan ekstra hati hati agar Mark tidak terlalu kesakitan.

"Jae-Jaemm" panggil Mark.

"Iya kenapa?"

"Sakittt" bisik Mark pelan.

Jaemin terdiam, dia merasa waktu seolah terhenti dan dia bahkan dapat mendengar detak jantungnya sendiri.

Tangan Jaemin dan tangan Mark yang bertautan menjadi tambah bergetar karena tangan Jaemin.

"Jaem ada apa?"

Mata Jaemin bergetar karena mengingat sesuatu.

"Na-Nana sakitt"

"I-ini menyakitkan"

"Aku tidak kuat"

Mata Jaemin langsung mengeluarkan setetes air mata membuat Mark terkejut.

"J-Jaem ada apa?" Tanya Mark bingung.

Jaemin segera menurunkan Mark dari pangkuannya dan pergi keluar tanpa mengatakan apapun.

Membuat Mark bingung dengan sejuta pertanyaan dikepalanya.

Dan karena Jaemin pergi, itu membuat Mark terpaksa mandi sendiri.

Skipp mandi.

Mark turun ke bawah perlahan-lahan, disana kosong tidak ada siapa-siapa, mungkin mereka pergi.

Di tengah keheningan itu suara telepon rumah berdering dengan nyaring memecahkan keheningan.

Mark cepat-cepat mengangkatnya.

"Halo?"

"Sial kenapa kau yang jawab?" Kesal seorang wanita disebrang sana.

"Kau siapa?"

"Gue pacarnya Renjun! Berani sekali kau mendesah keenakan dibawah pacarku"

Mark segera memutus telepon itu.

Dia berjalan menuju kamarnya.

Mark mengunci pintu kamarnya dan menuju balkon.

Dia melihat kota Seoul dari balkon kamarnya, entah mengapa tetapi hatinya sedikit gelisah dan merasa tak nyaman setelah mendengar ucapan wanita yang tadi di telpon.

Mungkin 'cemburu' adalah kata yang tepat untuk menggambar perasaan Mark saat ini.

Mark dan mereka berenam hanya teman yang berunjung menjadi pemuas nafsu masing-masing yang diawali pertemuan tidak sengaja Mark dan Jisung.