Perhatian, satu kata yang dibutuhakan setiap orang. Seperti seorang gadis yang sedang duduk disebuah cafe yang tidak jauh dari sebuah gedung kantor kekasinya. Bukan tanpa alasan gadis itu berada disana. Gadis itu sedang menunggu wanitnya yang sudah membuat janji dicafe itu. Tapi sudah hampir 2 jam perempuan itu tidak juga muncul. Perempuan itu bahkan tidak menelepon atau mengirimnya pesan apapun tentang keadaan perempuan itu.
Shani Indira. Itu adalah nama gadis yang sedang menunggu wanitanya. Perempuan yang belakangan ini membuat fokusnya tidak pada tempatnya. Gadis asal Yogyakarta yang memutuskan untuk pindah ke Jakarta untuk mencari peruntungan di Ibu Kota itu. Gadis yang tidak pernah marah akan kesalahan yang telah kekasihnya buat. Gadis yang hanya akan memberikan senyumannya ketika kekasihnya itu telat ataupun ketika kekasihnya itu membuat suatu kesalahan.
"Sayang, maaf aku terlambat. Ada beberapa desain yang harus aku kerjakan dulu." Ujar perempuan yang ditunggu Shani sambil mencium kening Shani
"It's okay Ge." Ujar Shani dengan senyumannya. Senyuman yang menurut gadis yang berada di hadapannya itu sangat manis.
Gadis itu adalah Shania Gracia, perempuan yang lebih sering dipanggil Gracia. Siapa yang tidak mengenal gadis itu? Gadis dengan sejuta ide untuk menuangkan ide idenya menjadi sebuah baju ataupun gaun. Gadis yang sudah sering mengadakan fashion week di negara manapun. Gadis itu adalah seorang desainer terkenal. Desain desain gadis itu sudah mendunia. Sudah ratusan atau ribuan desain yang telah dibuat oleh gadis itu.
"Ge, aku ingin meminta satu permintaan padamu." Ujar Shani tiba tiba dan hal itu membuat perasaan Gracia menjadi tidak enak
"Hmm.. apa itu?"
"Bisakah kita break sementara? Aku hanya merasa hubungan kita sudah tidak sehat. Dulu kamu adalah gadis yang akan menomor duakan pekerjaan mu. Tapi belakangan ini sepertinya aku adalah nomor 2 mu. Kali ini kamu bahkan telat hampir 2 jam Ge." Ujar Shani masih berusaha menahan senyumannya
"Sayang, aku minta maaf, oke. Jangan mengatakan hal itu. Aku tidak ingin mendengarnya. Aku akan berubah. Hmm.." ujar Gracia dengan wajah yang tidak dapat diartikan
"Maaf aku tidak bisa Ge. Maaf jika aku egois. Tapi kali ini kita memang benar benar butuh untuk sendiri sendiri dulu. Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku hanya butuh refresing mungkin." Ujar Shani mengedikkan bahunya
"Sayang, tidak bisakah kamu menarik kata katamu? Apa aku melakukan suatu kesalahan? Apa aku melupakan hari special kita?" uajr Gracia masih berusaha membujuk Shani
"Kamu tidak melakukan kesalahan apapun Ge. Aku hanya benar benar merasa hubungan kita sudah tidak sehat."
"Shit Shani. Apa aku harus berlutut sekarang? Tarik kembali ucapanmu. Aku benar benar tidak bisa jauh jauh darimu."
"Benarkah Kamu tidak bisa, Ge? Kamu bahkan pernah tidak menghubungi ku selama satu minggu. Kamu lupa? Aku hanya mengatakan jika kita break untuk sementara. Bukan break untuk selamanya kan?" ujar Shani dengan suara paraunya
Gracia menutup matanya sambil membuang nafasnya kasar. Ini adalah hal terberat dan hal yang paling Gracia takuti. Dan hal itu terjadi. Jika Shani sudah meminta maka Gracia tidak bisa menolaknya. Tapi untuk yang sekarang bisakah Gracia egois? Dia tidak ingin jauh dari Shani tentu saja.
"Okay, jika itu maumu. Jika kamu sudah merasa tenang kamu bisa datang kapanpun yang kamu mau. Kamu tau kan aku akan selalu ada untuk mu." Ucap Gracia pasrah
Shani hanya menganggukan kepalanya dan memaksakan senyuman indahnya untuk Gracia. Gadis yang dia cintai sampai saat ini.
"Kalau begitu aku antar pulang ya? Ini sudah sangat malam dan sepertinya akan turun hujan sebentar lagi." Ujar Gracia pada Shani yang hanya dibalas anggukan oleh Shani
Shani sudah sampai di apartemen yang dia tinggal selama ini. Apartemen yang bisa dikatakan besar. Karna sebenarnya Gracia yang membelikan apartemen itu untuk Shani. Hadiah ulang tahun Shani. Royal memang, tapi itulah Shania Gracia.
Shani memasuki kamarnya. Gadis itu menangis. Sebenarnya dia tidak dalam keadaan baik baik saja. Dia terluka tentu saja. Dia menyesal atas ucapannya pada Gracia tadi. Jika dia bisa menahannya mungkin hubungannya dengan Gracia akan baik baik saja sekarang.
Tapi kali ini Shani merasa kesabarannya sudah berada di titik paling akhir. Ini bukan kali pertama kali nya Gracia terlambat. Gracia bahkan pernah tidak mengabarinya satu minggu dengan alasan pekerjaannya menumpuk. Dan ketika itu Shani hanya mengatakan 'tidak apa apa, aku bisa memakluminya. Itu adalah pekerjaan kamu' sekarang Shani tidak bisa mengatakan tidak apa apa tapi sebenarnya ada apa apa pada dirinya. Dia butuh perhatian. Dia butuh Gracia. Shani butuh Gracia ketika keadaannya sekarang yang sedang jauh dari keluarganya. Hanya Gracia dan keluarga Gracia yang dia punya di Jakarta.
Sedangkan diapartemen mewah dan elit terlihat Gracia yang sangat putus asa. Gadis itu memutuskan untuk pulang setelah mengantar Shani. Gadis itu tidak ingin ke club atau kemanapun. Karna tidak ingin membuat Shani khawatir jika dia pergi ke club yang akan pulang dengan keadaan mabuk.
Memang Shani mengatakan jika gadis itu akan kembali pada Gracia. Tapi tidak tau kapan kan? Gracia merasa jika dia tidak akan mampu bertahan sampai saat waktunya tiba. Tapi Shania Gracia berusaha untuk bertahan. Bertahan untuk seorang Shani Indira. Gadis yang benar benar dia cintai. Gadis yang bisa membuat hari hari Gracia berwarna. Gadis yang bahkan akan Gracia jadikan pendamping hidupnya jika memang gadis itu benar benar kembali. Ya, Gracia bertekat akan langsung melamar Shani setelah Shani kembali padanya.
---End---