04. kenalan

924 56 2
                                    

Kini jam istirahat sudah berbunyi semua murid menatap al yang sedang membereskan peralatan sekolahnya.

"Woy al" Teriak seorang cowo berambut kriting.

"Hmm, apa? " tanya al.

"Kenalan kenalan lah kita masa ia mau ngedugem" Balas orang disebelahnya.

"Oh kirain mau nyangkul" balas al santai.

"Kenalin gue Budi budiman,budi" Ucap orang berambut keriting tadi.

"Gue Riko saputra, Riko" orang yang disampingnya.

"Gue Septian nugraha, Ucup"

"Restu anggara, Restu"

"Jani Januar, Jani"

"Ivansyah, Ivan"

"Reyhan Adipati, Rey"

"Nah kalo disamping lo" Ucap budi terpotong.

"Kevano Abimayu, vano"ucap orang tersebut.

"Nah entu, dia juga ketua kelas kita" Info Ucup dan di angguki Al.

Dan bergilaranlah semua berkenalan satu persatu dan dibalas ramah al.

"Kantin kuy" ajak ivan setelah sesi berkenalan.

"Goo" ucap serempak mereka membuat hati al menghangat, hah~ ia jadi merindukan teman temannya.

"Buahh buah apa yang bikin ketawa? " Tanya Ucup sambil menatap teman temannya.

"Buah naga" Balas Budi salah satu teman sekelas mereka.

"Salah"

"Buah jambu"

"Jambu? "

"Jammbuu janji janjimu janji palsuu~" Nyanyi Ivan.

Plakk

"Jawab bukan nyanyi bege" kesal Jani membuat Ivan mengerucutkan bibirnya membuat semuanya kecuali Al dan Vano mendelik jijik.

"Najis lain imut nu aya jiga entog keur nyuruput cai" Sinis Riko membuat semuanya tertawa ngakak. (Najis bukannya imut yang ada kayak bebek lagi minum air) (bnr ga sihh? Kalosalah koreksi ya).

Melihat mereka tertawa sebagian orang orang yang melihat itu menatap iri dengan kesolidaritasan mereka hingga kekompakan mereka, namun mereka yang emang sikapnya acuh tak acuh malah asik bercengkrama dengan yang lainnya.

Sesampainya dimeja kantin mereka memesan makanan dengan meja disatukan hingga seluruh warga kelas bisa berkumpul bersama.

"Gue pengen ngomong" Ucap Al membuat mereka yang tadinya ribut dengan kegiatan masing masing kini menatap al penasaran.

Heningg

Sampai. "Ngomong aja" Ucap Vano yang sedari tadi menyimak dan di angguki yang lain.

Hufff

Al menghela nafas lalu menatap mereka satu persatu. "Sebelumnya gue makasih banget dengan Respon kalian yang nyambut gue dengan hangat, sebelum gue bener bener deket sama kalian gue gamau kalian tau ini dari orang lain" Ucap al serius membuat semuanya mendengarkannya baik baik.

"Gue bukan cowo gue cewe hanya penampilan gue aja yang cowo tapi jiwa dan raga gue cewe" lanjut al membuat semuanya diam.

Loadingggg

Mereka membulatkan matanya bahkan Vano, Restu dan Rey si pendiampun ikut melotot mata lantas mereka melihat al dari atas kebawah.

Brakkk

Budi menggebrak meja membuat semua atensi warga kanti menoleh kearahnya, bahkan teman temannya menatap tajam sang empu membuat ia meringis malu lalu membungkuk untuk meminta maaf.

Mereka menggeser kursi mereka merapat mendekati al. "Lo beneran cewe? " tanya Ivan polos dan digeplak Ucup.

"Kalo prank gamungkin wajahnya datar ke triplek ke budak tiga onoh" sindir Ucup membuat mereka bertiga memutar bola matanya malas, siapa ? Ya Vano, Restu sama Reylah siapa lagi.
"Gue cewe, apa perlu gue tunjukin akte kelahiram gue? " tanya al datar, ingat sikap al itu ke bunglon berubah ubah.

"Lah emang bisa gitu? " tanya polos budi.

Al memutar bola matanya malas lalu al menekan baju seragamnya dan terpampanglah buah dada al yang terlihat sedikit menonjol sebab al memakai kaus serta baju seragam besar hingga tak nampak buah dadanya serta memakai kain untuk menutupi buah dadanya pengganti Bh. (Gatau namanya pokonya kain pengganti bh).

Melihat itu mereka melototkan matanya melihat tindakan barbar al serta jangan lupakan wajah mereka yang memerah sampai telinga sehingga mereka semua memalingkan wajah mereka, bagaimana ia bisa melakukan hal memalukn tersebut dengan wajah datar pikir mereka.

Srakk

Vano membuka jaketnya dan menutupi hal yang memalukan tadi, "kita percaya jadi jangan lakukan hal itu lagi dan jangan memperlihatkannya kearah pria lain, cukup kali ini saja" peringat vano.

"Ya itu benar lo tak boleh melakukan hal itu lagi" ucap Riko dan diangguki al dengan polosnya.

"Jangan sampai dia melakukan hal itu didepan pria lainnya,bisa bahaya cuk" Batin mereka.

"Wahh akhirnya kelas kita punya Quean" Ujar Ivan senang dan di angguki semuanya.

Ya mau bagaimana lagi lawong semuanya cowo semua, Yah mana isinya cuma 20 orang jadi mereka hanya bisa bergantung sama lain lagipula Vano juga ketua geng yang tak lain dan tak bukan adalah...

King of the Road yanh artinya Raja Jalanan yang mempunyai hampir 200 anggota, atau sering kali mesyarakat sebut dengan sebutan GENG KORD yang mana singkatan GENG KUMPULAN ORANG DALAM sebab hampir semua penghuninya orang dalam tasik makanya sering disebut begitu namun ada juga yang mengambil dari singkatan king of the road sebab tak semua mempunya lidah yang lancar makanya disingkat menjadi Kord,ingat kebanyakan orang sunda itu lidahnya sering berbelit.

Oke lupakan.

Al menatap datar Ivan, "am Alezra not Quean" Ucap al dingin membuat ivan menciut.

"Maaf" cicit ivan.

"Nahh sekarang lu semua taukan gue apa jadi?" tanya al riang kembali membuat semuanya cengo, ketigakutub pun sama hanya saja ia menatap datar kembali

"Jadi apa? " tanya jani sambil mengerjapkan matanya bingung.

"Ck, jadi gue masih diterima gak" kesal al dan dibalas 'Ohh' mereka membuat al memutar bola matanya malas.

"Kita terima lo ko apapun gendernya kita terima selagi lo mau" Balas cepat Riko bijak dan diangguki yang lain.

Al tersenyumm lebar membuat semuanya terpesona. "Aaaa makasihhhh" ucap al lalu memeluk mereka yang berada disampingnya, dan kebetulan yang berada di sampingnya itu Vano dan Riko membuat keduanya blusingg.

Melihat itu mereka menatap iri kedunaya namun tak ayal mereka ikut tersenyumm melihat al tersenyumm.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-__-_-_-_-_-_-_-_-_--_-_-_-_-__--_-_-$-$-$-_-_-$-_-$-$&$&

Dahlah semoga kalian suka sama ni ceritaku yang kedua😣.

Cowo Tapi Cewe ? {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang