BAB 2

285 35 4
                                    

Alex sudah sampai di tempat daddy nya bilang, tapi dia tidak melihat anak yang dimaksud oleh daddy nya.

"bagaimana cara mengenalinya" ujar Alex.

"Xixixi kejal papa kejal" suara seorang anak kecil yang membuat Alex tertarik, dia mencoba mencari sumber suara itu.

Dia sampai pada sebuah taman yang indah dan menemukan seorang anak kecil yang bermain dengan seorang pria yang disebut oleh anak itu adalah papa nya.

"Raksa sayang hati-hati, nanti jatuh lagi" ujar pria itu.

"Egak mau, Raksa suka belali" ujar Raksa, Alex yang diam -diam menatap Raksa dia sangat gemes dengan anak kecil itu, wajah yang imut, mulut yang mungil, pipi yang tembem, mata yang indah membuat Alex ingin memakannya, Rasa dalam hatinya ingin sekali memiliki anak itu didalam genggaman nya.

Dia mulai berpikir apakah anak ini yang dimaksudkan oleh daddy nya, kalau iya Alex menyesal dengan keputusan yang dia pernah bilang kepada daddy nya kalau dia tidak mau menikah dengan anak kecil.

"Kalau Dia orang nya maka aku siap untuk menjaga nya, sampai dia cukup umur aku akan menikahi nya"ujar Alex dari kejauhan, dia menatap Raksa dengan senyum yang tercetak di bibir nya itu.

.

" Raksa papa capek, apa kita bisa istirahat "ujar Bian.

" ote, papa Raksa mau kesana "

"Iya jangan jauh-jauh"

Raksa pun pergi menuju ke arah taneman yang ada banyak buahnya, melihat itu Alex pun mengikuti Raksa.

Karena Raksa lapar dia mau mengambil buah itu tapi sayang sekali dia terlalu pendek jadi susah untuk mengambilnya, Alex yang melihat Raksa ingin mengambil buah itu pun membantunya dengan sihir,menjatuhkan semua buah.

Itu membuat Raksa senang dia mengambil semua buah itu dan memakannya sampai abis.

"Dia sangat menggemaskan, ingin sekali aku memakannya" ujar Alex.

Raksa pun duduk di sebuah kursi Alex pun ikut duduk di samping Raksa, tapi sayang sekali Alex tidak bisa menampakkan diri saat ini, entah kenapa daddy nya menyuruh untuk tidak menampakkan dirinya di depan Raksa kecil ini, harus Raksa sendiri yang melihat nya, tapii bagaimana mungkin Raksa tidak mempunyai kekuatan bagaimana dia akan melihat Alex.

"Cepatlah, aku ingin kamu bisa melihat ku" ujar Alex.

"Mmm, buah ini manis sekali" ujar Raksa senang.

"Tentu saja, buah ini akan manis kalau kamu yang memakannya" walaupun Raksa tidak bisa mendengar apa yang Alex kata tapi Alex akan tetap mencoba berkomunikasi dengan Raksa dia harap suatu saat nanti Raksa bisa mendengarnya dan melihat nya, entahlah padahal mereka baru bertemu tapi Alex merasa mareka punya hubungan tapi bukan hubungan di jodoh kan melainkan lebih, bocah ini sudah memikat hati Alex.

"Papa pasti suka ini" Raksa pun turun dari kursinya dan berlari menu papanya.

"Papa, papa" panggil Raksa, Bian yang mendengar panggilan anak nya pun pergi menuju Raksa.

"Ada apa sayang? " tanya Bian.

"Papa lihat " Raksa pun memperlihatkan buah yang baru dia makan.

"Wah.., banyak sekali , siapa yang memetiknya"

"Aku sendiri" Bian yang mendengar itu pun tidak percaya dikarenakan pohon buah ini sangat tinggi sedangkan Raksa masih kecil mana mungkin dia yang memetiknya karena tidak mau ambil pusing dia pun mengabaikan nya mengap ini di petik oleh maid atau pengawal.

"Oke, sekarang ayo masuk ini sudah sore, mandi setelah itu makan dan.... "

"Tidur"

"Pintar sekali, sini papa gendong" Bian pun menggendong Raksa.

Penjaga SimanisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang