25

9.3K 323 44
                                    

Becky pov.

hari ini aku tidak datang ke sekolah Aku menangis di kamarku ini sudah seminggu aku putus dengannya selama itu pun p'freen tidak bersekolah aku datang kerumahnya pun kata penjaga rumahnya dia tidak ada di rumah kemana dia.

P' freen menghilang begitu saja bagai di telan bumi bagaimana aku bisa menjelaskannya jika seperti ini. Aku tidak mau berakhir seperti ini aku pun menangis kembali.

" Bec jangan menangis lagi gw sedih liat lo kaya gini" ucap irin memelukku

" Irin ini semua salah ku,... aku menyakitinya" ucapku yang masih menangis

" Sabar bec" ucap irin.

Dia pantas marah pada ku karena perbuatanku mana ada seorang kekasih tidak marah jika melihat gadisnya berciuman di depan matanya Sungguh jika mengingat itu hati ku hancur dan aku menyesalinya.

" Lo makan ya" kata irin

" Gw gak ingin makan" ucapku.

aku kehilangan nafsu makan ku akhir" ini aku selalu menangis di kamarku mengurung diri terkadang mommy juga khawatir melihatku seperti ini tapi aku tidak bisa menceritakan semuanya padanya.

" Bec lo terlihat kurus " ucap irin

" Irin apa p'noey sudah dapat kabar darinya" tanya ku padanya dan irin menggelengkan kepalanya.

" Masih sama tidak ada kabar darinya bec dia menghilang begitu saja" ucap irin aku pun menangis kembali. Lelah menangis aku pun tertidur Dan irin selalu menemaniku.

.
.
.

Freen pov.

Di sinilah aku sekarang bersama keluargaku di villa milik keluargaku yang ada di pinggir pantai
Sudah seminggu aku di sini selama itu aku mengurung diriku mami sangat khawatir padaku akan keadaanku sekarang. Aku tidak menghidupkan handphone ku selama berada di sini.

" Sayang ayo makan dulu" ucap mami masuk ke kamarku.

" Tidak ma nanti aja aku tidak lapar" ucapku.

" Sayang seminggu ini kamu mengurangi asupan di tubuhmu loh liat berat badanmu menurun drastis jangan menyiksa badanmu seperti ini freen" ucapnya lagi.

Aku hanya diam melihat keluar jendela dimana terpampang jelas laut biru di luar sana.

Mami mendekat pada ku memelukku beliau sangat sedih melihatku itu terpampang jelas di matanya saat aku melihatnya.

" Maaf udah bikin mami khawatir karena ku" ucapku

" Tak apa sayang mama mengerti tapi jangan siksa badanmu seperti ini ya" ucapnya aku hanya menganggukkan kepalaku.

" Ayok kita keluar papi sudah menunggumu di ruang makan" ucapnya kami pun berjalan bersama ke arah ruang makan aku melihat papi tersenyum padaku.

" Hai sayang ayo makan dulu" ucapnya

Mami mengambilkan makanan untuk ku dan aku memakannya dengan perlahan. Setelah makan kami duduk di ruang keluarga.

" Bagai mana freen keputusanmu" ucap papi pada ku.

" Baik lah pi aku setuju" ucapku.

" Baik lah kita besok pulang ke rumah" ucapnya.

Aku pun berjalan meninggalkan mereka menuju kamarku. Aku menghela nafasku apa keputusanku benar apa aku sudah siap.

Aku mengambil handphone ku dan mulai menghidupkannya ada banyak pesan yang masuk dan aku melihat namanya  dia paling banyak menghubungiku.

Aku mengabaikannya dan meletakkan kembali handphone ku di meja samping kasurku.

KAMU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang