If You think life is worthless and deserve to be abandoned, but You will not know what miracles are in the future 🤍
Credit photo by pinterest.
This story is based on the author idea.
Jeno, Jaemin and another cast.
Genderswitch.
Besok pelaksanaan ulang tahun kampus dan hari ini semua panitia dikerahkan untuk mengurus di masing-masing divisinya. Kebetulan untuk hari ini Lyona mengurus kandidat CA yang nantinya akan menampilkan sesuatu, jadi Lyona dan tim gak berurusan dengan hal di luar itu.
"Ona, untuk sambutan nanti kamu cukup improvisasi aja ya, gak usah panjang dan banyak yang penting singgung ultah aja" senggol Kak Jehan ke bahunya.
"Hah, Kak? Yang bener aja? Tanpa script kah? Kalo lidahky keseleo di depan rektor kan gak lucu Kak"
"Halah gak mungkin, aku tau kamu bisa, Na!...." Kak Jehan emang gitu, tapi selama ini Lyona gak ada kendala kalo soal kasih pengarahan. Duta kampus kebanggaan banget.
"....oh ya Na, setelah urus CA. Kita diminta bantuin anak HIMATA, katanya mereka kekurangan orang karena sebagian panitianya lagi ikut workshop" lanjut Kak Jehan.
"Yah Kak, padahal abis ini aku mau ajak Kak Jehan makan gochujang bibimbap di kantin. Loh! Bukannya HIMATA kebanyakan cowok? Jadi mau banyak atau dikit mereka pasti sanggup apalagi angkat-angkat tiang bazaar" balas Lyona sambil cemberut.
"Hahaha, gapapa Na. Nanti kita bantu dikit aja, abis itu kabur" mereka ketawain ide Kak Jehan ini.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Instruksi dari Jean sebagai ketua dari panitia HIMATA, sebagian dari mereka sudah di titik kumpul seperti biasa. Terlihat Jean sedang sibuk sendiri mengabsen anggota tim, biasanya bersama Niko, tapi lelaki itu bilang sambil menepuk bahu Jean "Bro, gue toilet dulu ya, minyak wangi dibaju gue dah ilang, sekalian guyur kepala"
Jean yang menoleh hanya bisa mengerutkan alisnya, udah ngerti banget dia sama temennya yang satu ini. Beberapa panitia himpunan sudah mulai berkumpul di auditorium, emang rapat dan tugas masing-masing panitia belum dimulai. Masih ada waktu satu jam, tapi rasanya tim CA belum juga terlihat di sekitar auditorium ya. Apa Jean hubungin mereka saja?
"Dah wangi belum Je?" Tanya Niko sambil menempelkan kemeja dibagian sikunya ke arah hidung Jean. Jean yang kaget tiba-tiba temannya datang, segera mendorong Niko.
