Menghilangkan Stress

162 18 10
                                    

RamWy_Rammy

Setelah mengeceK konDIsi yang Ternyata aman. Mereka sedikit senang karena rencana mereka untuk menghilangkan stress berjalan dengan lancar, setidaknya untuk saat ini

Mereka tinggal memilih untuk memancing atau mendaki.

"Memancing itu membosankan jadi mending kita mendaki saja" ucap Blaze dengan semangat yang membara

"Kau saja, aku lebih memilih untuk memancing. Lumayan jika aku mendapat hasil tangkapan, kita bisa makan itu. Dan juga, memangnya ada bukit??" Seusai Taufan bertanya. Blaze langsung menunjuk bukit yang ada di sana

"Itu, apa kak Taufan tak melihat saat terbang waktu itu" Taufan menggeleng. "Kalau begitu, aku mendaki saja." Lanjut Blaze

Dengan cepat Halilintar menolak kemauan Blaze. "Blaze, kau itu masuk list orang yang akan di bunuh selanjutnya selain Ice dan Thorn. Lebih baik kau diam disini dan bersama dengan Taufan"

"Tidak, aku tetap ingin mendaki."

"Ish, dasar keras kepala! Pokoknya tidak!"

Mereka terus berdebat sampai akhirnya Halilintar mengalah. "Ugh! Baiklah, aku mengizinkan mu tapi aku akan ikut dengan mu" Itulah jawaban yang ingin Blaze dengar

"Ice, ikut dengan ku, ya" pinta Blaze. Ice terdiam sejenak lalu berkata tidak. "Oh, ayolah"

"Tidak, lebih baik aku diam disini daripada menghabiskan tenaga ku untuk mendaki bukit" ucap Ice malas. Blaze mungkin sudah melupakan pertikaian nya dengan Ice sebelumnya

"Alah, oke lah"

"Thorn! Thorn mau sama kak Taufan aja" Taufan mengusap pucuk kepala Thorn. "oke, kau ikut dengan ku" Jawab Taufan

...

Besoknya, pukul 01.00 siang. Taufan dan Thorn telah lebih dulu pergi untuk memancing ikan, sebenarnya sudah dari tadi. Untuk Blaze dan Halilintar yang akan mendaki, mereka baru akan pergi sekarang.

Ice sedang tidur siang. Tapi dia langsung terbangun, lalu keluar dari tenda nya dan melihat Blaze dan Halilintar yang bersiap untuk pergi

"Kak Hali" panggil Ice. Yang di panggil pun menolehkan pandangannya pada Ice dengan raut wajah heran. "aku ingin ikut" pinta Ice.

Tentu saja Halilintar bingung dengan permintaan Ice, padahal kemarin malam dia berkata tidak ingin ikut dan memilih untuk diam saja disini

"Kenapa?" Tanya Halilintar

"Tidak kenapa-napa, tadi aku bermimpi aku di bunuh saat aku sendiri disini" pernyataan Ice sontak membuat satu pertanyaan terbesit di pikiran Halilintar

"Apa kau melihat siapa yang membunuh mu?!?" Ice menggeleng yang artinya dia tidak tau

"Aku di bunuh menggunakan pisau, otomatis aku melihat siapa pembunuhnya, tapi wajah pembunuh itu tidak jelas alias nge blur. Tapi dia benar-benar mirip dengan kita, jadi benar-benar dia saudara kita" jelas Ice

"Yaudah, kau sudah mengganti baju mu. Memangnya kau yakin kalau aku akan memperbolehkan mu ikut pergi?" Tanya Halilintar

"Karena aku tau kau akan memperolehkan ku untuk ikut dengan kalian setelah mendengar alasan ku" Jawab Ice. Mereka memulai perjalanan, di jalan Ice sudah seperti orang yang di wawancarai

"Bukannya kau hanya perlu melihat topi pembunuhnya seperti apa, kenapa kau tidak tau?" Halilintar bertanya untuk yang kesekian kalinya

"Gak, dia gak pake topi. Tapi aku lihat dari ujung mataku, aku sedikit melihat topi itu, topinya terbalik jadi aku tak tahu bagaimana corak atau lambang dari topi itu tapi aku masih ingat warna topi nya itu hitam—" Ice berhenti, ia baru sadar kalau dia sedang bersama dua orang yang memiliki topi berwarna hitam. "Bodoh! Bodoh! Bodoh! Jangan-jangan pembunuhnya satu diantara kalian" ucap Ice seraya menunjuk kedua kakaknya

Kemah Di Hutan Terlarang ; Boboiboy ElementalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang