Tes Ombak

45.4K 199 20
                                    

⚠Akan ada adegan 25+ kata-kata vulgar maka dari itu jika merasa terganggu skip saja atau keluar dari book ini karena mungkin book ini tidak cocok dengan anak dibawah umur

DIMOHON ANAK DIBAWAH UMUR JANGAN MENDEKAT, NEKAT BACA? YA UDAH DOSA TANGGUNG MASING-MASING!👍

DAN SEMUA LATAR, TOKOH DAN ALUR CERITA HANYA FIKSI BELAKA YANG TIDAK ADA HUBUNGAN NYA DENGAN KEHIDUPAN NYATA IDOL

IDOL HANYA SEBAGAI VISUALISASI YANG NGGA ADA SANGKUT PAUT NYA DENGAN KARAKTER DALAM CERITA INI!

TIDAK BERMAKSUD MERENDAHKAN SIAPAPUN, HANYA UNTUK KESENANGAN FANTASI LIAR.

MOHON BIJAK DALAM MEMBACA DAN KOMEN TERIMAKASIH!

<~>

Udara siang begitu panas mentereng di jam satu siang tengah hari yang seharusnya gue udah pulang dan kini sedang ngadem didalam kamar kost yang dingin namun sayang gue terjebak dengan hukuman dari Pak dosen muda yang kini tengah duduk didepan gue, mengawasi gue intens.

Gue adalah mahasiswa fakultas ilmu seni dan budaya semester dua.

Ya masih di bilang fresh lah untuk seukuran mahasiswa, aktif juga didalam beberapa organisasi salah satunya itu BEM.

Emang kalau dimata kuliah gue nggak terlalu menonjol karena gue tipe yang nggak mengutamakan nilai tapi pengembang diri gue dalam survive ke lingkungan, maka tak heran kadang nilai gue anjlok parah akibat gue yang terlalu sibuk dengan kegiatan organisasi.

Seni dan Budaya adalah fashion gue sejak gue masih SMP dan disaat SMA gue juga memilih jurusan ilmu Bahasa dan Budaya namun sepertinya gue nggak terlalu cocok untuk mempelajari lebih dalam tentang bahasa apalagi bahasa asing makanya saat kuliah gue memilih seni.

Sejak kecil jiwa seni gue sudah diasah, orang tua gue mendukung gue di bidang seni apalagi seni musik. Gue pandai memainkan biola, dan juga piano.

Tapi ya gitu, gue sangat payah kalau mengejar materi yang diajarkan dikelas. Gue menghalalkan segala cara buat gue bisa melewatkan ulangan dengan baik, salah satunya dengan nyontek.

"Mata!" Bentaknya saat gue mencoba untuk melirik ke sebelah, temen gue si Dessy.

"Coba kalian kerjakan sendiri dengan kemampuan masing-masing! Sudah jelas dihukum, masih aja sempat berniat untuk nyontek lagi."

Kita semua dihukum untuk ujian ulang karena tadi pagi kita semua ketauan nyontek. Sialnya soal ujian ini lebih sulit daripada soal ujian tadi pagi. Udahlah gue pasrah, mana gue bego. Nggak belajar, boro-boro cap cip cup buat milih jawaban orang soalnya essay.

Kepala gue udah panas banget.

"Vita! Kerjain jangan bengong aja." Tegur nya.

Gue hanya melirik sekilas tak berani menatap dosen yang terkenal akan ke killer-annya, eh..

Nggak cuman killer doang sih, beliau ini terkenal juga dengan dosen tampan idaman para mahasiswi termasuk gue.

Ehe, siapa si yang nggak terpesona kalau dosen muda lo modelannya kaya gini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pak Dosen || Kanemoto Yoshinori Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang