Squad DHJ

12.2K 110 5
                                    


Gue ada kelas malem, kelasnya dimulai sekitar jam 7 sampai jam 9 malam, kelas ini diadakan sebab dosennya sudah lama tidak mengadakan kelas karena beliau sibuk sebagai mentor dalam beberapa seminar di luar kota, makanya beliau mengadakan kelas malam agar kita dapat mengikuti pelajaran sebelum PTS diadakan.

Sejujurnya gue agak mager kelas malem, terlebih pulangnya pasti ngaret. Tapi karena ini kata kuliah wajib, dan bukan cuman fakultas gue doang. Jadi ini mata kuliah yang seluruh fakultas harus mengikuti. Kaya malem ini, ada fakultas gue Seni dan Budaya, gabung dengan Fakultas Hukum, Bisnis dan Manajemen, dan Kedokteran.

Si dosen suka ngadain kerja kelompok yang harus selesai malem itu juga biar beliau tidak terlalu banyak kerjaan di kampus. Kaya sekarang ini, gue dikasih tugas kelompok mana gue sekelompok sama squad DHJ.

Kalian masih inget kan squad yang tampil di acara pensi waktu itu?

Yup, inilah mereka squad yang isinya trio cogan, ada Doyoung, Haruto dan Jeongwoo. Mereka sangat amat terkenal, dari mulai prestasi di bidang musik dan band, aktif juga di organisasi, terus tajir, dan ganteng lah tentunya.

Gue kenal mereka karena emang mereka terkenal, siapa si yang nggak kenal Doyoung, Haruto, Jeongwoo. Bahkan yang bukan sefakultas aja bisa kenal mereka. Famous bet dah.

Tapi gue tak kalah famous sih, wkwk. Bukan sombong.

Untuk saat ini ntah angin dari mana, Doyoung ngajakin gue buat join kelompok mereka. Satu kelompok isinya 4 anggota, jadi gue cewek sendiri disini.

Kita dikasih tugas makalah dan akan presentasi, makalah harus selesai malem ini dan presentasi nyusul dengan jadwal khusus sesuai janji dengan pak dosen.

Sedangkan kelompok gue belum prepare apapun untuk buat makalah padahal waktu udah lewat setengah jam, yang kerja cuman gue dan Doyoung. Haruto sama Jeongwoo asik main ML, gue kesel tapi gue mager adu debat dengan mereka.

"Gue yang riset, lo yang nyusun ya." Ucap Doyoung.

Gue ngangguk.

"Btw, gue belum pernah ngobrol sama lo, lo emang jarang banget ngumpul sama anak-anak?"

"Biasa aja,"

"Lo anak BEM kan?"

"Iya, kenapa?"

"Oh nggak papa."

Sumpah ini si Doyoung nyari topik bet, meski dia baik tapi gue mager banget ngeladenin dia. Tapi Doyoung ini pinter banget, dia rangking satu pararel gue nggak bisa mensia-siakan dia apalagi udah sekelompok.

"Gimana? Gue udah selesai mainnya." Kata Haruto yang ikut join sama gue dan Doyoung.

"Tinggal nyusun aja, gue udah selesai nyari bahannya." Ucap Doyoung, "Ini Vit, lo bisa kan?"

Gue ngangguk, "Bisa,"

"Sini gue bantu." Tiba-tiba Haruto narik tubuh gue dan hal itu disaksikan langsung oleh Doyoung dan Jeongwoo.

"Akhm..." Doyoung mendehem.

"Napa lo?" Sahut Haruto.

Gue agak nggak nyaman, gila aja belum pernah berinteraksi tiba-tiba ini bocah main narik-narik gue. Mana posisi nya dada gue nempel didada dia, anjirlah tolong selamatkan gue.

"Biasa aja To." Kata Jeongwoo.

"Gue biasa yeh!"

Gue menarik diri dari Haruto, "Udah biar gue sendiri aja biar cepet selesai." Gue mulai ngerjain makalah, tapi tetep Haruto terus menerus mendekat kearah gue.

Gue risih tapi gue males buat debat.

"Ini nggak kaya gini deh," Komen Haruto.

"Terus?" Sahut gue udah mulai capek.

Pak Dosen || Kanemoto Yoshinori Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang