17. Salah Paham

761 31 0
                                    

Happy reading bestiee

.
.
.

Wajah Ayyana mendekati Arka membuat jantung lelaki itu berdetak agak berbeda seperti biasanya.

Di tempat yang sering disebut sebagai UKS ini, Ayyana membantu Arka untuk mengobati lebam di sudut bibir lelaki itu.

"Maafin gue, bang," ucap Ayyana ditengah-tengah aktivitas nya.

Arka mengerutkan kening nya, "Maaf?"

Ayyana menatap Arka, matanya berair, "Lo gak perlu lakuin hal bodoh kayak tadi sama kak Dava."

"Dava itu sahabat gue, Ay. Gue gak mau dia mengambil jalan yang bikin dia menyesal nanti."

"Maksud lo?"

"Lo udah gue anggap sebagai adik gue sendiri, dan gue gak mau ngeliat lo terus disakiti Dava dan Glassia, Ay." Sengaja Arka mengungkapkan bahwa ia hanya menganggap Ayyana sebagai adik, agar ia bisa membuang rasa yang salah pada hati nya.

"Gue gapapa, lagian gue dan kak Sia itu emang gak bisa dibandingin, bang." Ayyana menunduk, memang sudah seharusnya dia mundur dan tidak mengharapkan Dava.

"Iya, Glassia dan lo gak bisa dibandingkan karena Glassia adalah cewek termurah yang pernah gue liat di sekolah ini." Ingatan Arka berputar, menunjukkan bayangan gadis itu padanya, "Dia gak pantas untuk Dava, Ay."

Di balik pintu UKS, terlihat Dava yang baru saja sampai menghampiri Ayyana dan juga Arka. Ia melihat Ayyana mengobati Arka Dan mata Ayyana berair, Dava pikir itu karena Ayyana tidak suka melihat Arka terluka.

Dava mengepalkan tangannya, urat-urat yang ada pada pergelangan lengannya keluar, Dava menjauh dari sana tanpa mengetahui apa yang sebenarnya dua orang itu bicarakan.

"Bangsat lo, Arka!" teriak Dava ketika ia sudah berada di rooftop sekolah.

Lelaki itu sangat membenci pengkhianatan, dan ia pikir Arka telah mengkhianati nya begitu pun dengan Ayyana.

Dava memang bodoh, tidak tahu hati nya untuk siapa dan tidak tahu mana yang salah, mana yang benar, parahnya lagi Dava tidak bisa membedakan antara cinta dan kasihan.

***

082798***

Gue tunggu lo di parkiran sekarang

Dih siapa lo?

Gue gak kenal

Gue tunangan lo, anjir

Cepetan

Kak Dava?

Otw

Y


Setelah melihat ponsel nya, Ayyana langsung begegas ke parkiran untuk pulang. Ia memasukkan semua barang-barangnya ke dalam tas.

Ayyana sangat lelah hari ini, mengapa sangat banyak masalah beserta tugas yang ia terima.

"Ay, pulang bareng, yuk!" Arya datang menghampiri Ayyana berharap bisa berboncengan lagi dengan gadis itu.

"Arya, gue gak bisa hari ini," tolak Ayyana dengan senyuman di wajah nya.

"Yahh kenapa?" Raut wajah kecewa keluar, padahal rencana Arya hari ini ingin jalan-jalan bersama.

"Ayyana pulang sama gue." Dava menarik Ayyana keluar, entah dari mana lelaki itu tiba-tiba hadir diantara Ayyana dengan Arka.

Melihat kepergian Ayyana dengan Dava, Arya mencerna kejadian yang ada di depannya barusan.

DAVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang