22. Murid Baru

576 26 0
                                    

Siapa Murid baru?

Cewek or cowok?

Lets reading

.
.
.


“Gue senang banget lo bisa sekolah di sini, sekelas gue lagi!” Glassia memeluk sahabat lama nya itu, rasanya seperti mimpi.

“Sini, biar gue ajak jalan dan keliling sekolahan kita dulu!” Glassia menggandeng lengan sahabat nya dan membawa gadis itu keluar dari kelas.

Valencia Angelica Bratama, gadis cantik dan cerdas yang terlahir di keluarga Bratama. Anak perempuan satu-satu nya dan memiliki tiga orang kakak laki-laki.

Ia dipindah kan ke sekolah SMA Danajaya atas keinginan nya sendiri. Valen adalah sahabat Glassia dulu sebelum Valen pindah.

4 tahun lalu, Valen menjadi tetangga Glassia namun beberapa hal membuat keluarga Bratama pindah. Sekarang Valen kembali ke kota tempat kelahirannya hanya bersama satu kakaknya.

Valen mempunyai seorang ayah yang sangat mencintai nya, namun ayahnya kini sudah tidak ada begitu pun dengan ibunya.

Kakak pertama Valen telah berkeluarga dan dua lainnya masih melajang dan ingin merawat Valen hingga ia meyelesaikan pendidikan nya. Valen tumbuh dengan kasih sayang dari keluarga nya terutama sang ayah.

Kisah Valen memang sangat bertolak belakang dengan Glassia.

Gadis cantik seperti Valen belum pernah memiliki kekasih, tapi akibat pesona nya yang begitu bersinar, membuat banyak laki-laki mendekati nya. Valen tidak pernah menerima perasaan lak-laki manapun tapi ia sangat gemar memainkan hati seorang pria.

Valen cantik, rambut panjang, dan tubuh indah, tetapi ia tak bisa benar-benar dimiliki seorang lelaki pun. Tidak ada yang bisa menolak Pesona seorang Valencia Angelica Bratama.

“Gue bakal kenalin lo ke Dava, Pacar gue,” ucap Glassia dengan semangat.

Valen tersenyum, “Lo cinta dengan Dava?”

Pertanyaan Valen membuat Glassia menatap ke arah nya, “Tentu saja! Sangat mencintai nya!”

“Di mana dia?” tanya Valen melihat-lihat sekelilingnya.

“Di sana!” tunjuk Glassia pada empat laki-laki yang sedang berjalan bersama.

Seketika senyum yang sendari tadi mengembang di wajah Valen hilang, dirinya kaget kala melihat salah satu laki-laki yang berjalan bersama Dava.

Saat Glassia menarik lengannya, kali ini Valen hanya berdiam dan tak ingin mengikuti Glassia.

“Kenapa?” tanya Glassia kala merasakan tangan Valen yang mendingin.

“Dia siapa?” tanya Valen menunjuk pada lelaki yang ada di samping Dava.

Glassia berpikir dan menjawab pertanyaan Valen, “Alvi.”

“Alvian Victory?”

Glassia mengangguk, “Lo kenal?”

“Gue cuman nebak,” ucap Valen lalu kembali tersenyum, “Gue laper, nanti aja ketemu pacar lo, ya?”

Glassia mengangguk dan mengajak Valen ke kantin bersama nya.

***

“Sekarang lo ikut gue ke Apartemen, ya!” ajak Valen pada Glassia saat bel sekolah telah dibunyikan untuk kembali pulang.

“Gue gak bisa, Len,” tolak Glassia lalu tersenyum.

“Valen gak suka penolakan, Glassia!”

Glassia tersenyum, sikap Valen dari dulu hingga saat ini tidak berubah. Glassia mau tak mau harus mengikuti ajakan Valen meski dirinya ingin jalan bersama Dava hari ini.

DAVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang