"2"

721 105 10
                                    

Hingar bingar gemerlapnya malam membuat semua orang yang ada disana menikmatinya, suara musik serta lampu yang berkedip seolah meramaikan suasana.

Bau alkohol memenuhi tempat itu, hinata berjalan diantara kerumunan dengan kesal, matanya bergerak kesana kemari untuk menemukan sang target, sayangnya hinata tidak menemukannya.

"Sialan". Gumamnya kesal, menggigit bibir bawahnya, hinata menghembuskan nafas kasar lalu beranjak dan memilih duduk di sofa, "kemana dia?, Apa dia berselingkuh?". Hinata dengan pemikiran konyolnya, bagaimana bisa disebut selingkuh sedangkan mereka belum meresmikan hubungan.

Mendengus sebal hinata menuangkan cocktail ke cangkirnya dan meminumnya dengan sekali teguk, rasa panas langsung membakar kerongkongannya, baru saja ia ingin meneguk minuman beralkohol itu lagi, sebuah tangan menghentikannya, pria itu langsung duduk disampingnya tanpa permisi.
"Kau akan mabuk". Suara itu terdengar tegas dan tak terbantahkan, hinata menerka, ia berbalik dan melihat wajah pria itu.

Dibawah lampu remang itu hinata dapat melihat sekilas pria tampan dengan rambut yang dikuncir "kau....". Gumamnya, setelahnya hinata tersenyum miring begitupun dengan si pria.

"So nice to see you again, darling".

Baru saja wajah pria itu mendekat ingin mengecup singkat bibir hinata, namun hinata menahannya kala matanya menangkap sosok yang dicarinya.

Ia mengabaikan kehadiran pria di sampingnya dan bersiap untuk pergi, "i'm so sorry shikamaru kun, i should go".

Setelahnya hinata pergi begitu saja meninggalkan pria yang dipanggil shikamaru tanpa menoleh kebelakang lagi.

Sedangkan shikamaru terlihat cuek, ia mengeluarkan korek dari saku celananya dan mulai merokok, entah apa yang membuat hinata tertarik, gadis itu tidak pernah mengabaikannya, kecuali hari ini.

....

"Sasuke, tunggu, daritadi aku mencarimu".

Pria yang dipanggil sasuke menoleh, ia melihat hinata yang berdiri tak jauh di belakangnya, gadis itu berjalan mendekat, mereka sekarang berada di luar club.

"Kau tidak suka di dalam?, Baguslah kita bisa mencari udara segar". Hinata dengan senyum sumringah, mengapit lengan sasuke dan bersiap untuk membawa pria itu pergi, namun sayangnya tangannya ditepis oleh pria itu.

"Apa kau selalu seperti ini?"...

Hinata mengernyit, ia tak mengerti dengan pertanyaan atau lebih tepatnya pernyataan pria itu.

Sasuke mendekat, mereka kini saling memandang, "tch....jalang". Gumamnya dan hal itu langsung membuat hinata mendelik tak suka.

"Apa katamu?".

Sasuke menilai, ia memperhatikan cara berpakaian hinata, mini dress hitam yang menampilkan lekuk tubuhnya, apa semua wanita suka baju kekurangan bahan seperti itu?.

"Kau...jal....".

Plakk.....

Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan pria itu, hal itu membuat sasuke menatap hinata tak suka.

"Berani sekali kau mengataiku, kau pikir kau siapa ha....?".

Hinata menunjuk sasuke dengan telunjuknya, ia menatap nyalang pria itu.

"Dengar ya tuan tampan, hanya karena aku menyukaimu, bukan berarti kau bebas mengataiku, kau pikir dirimu hebat?, Dasar pria murahan".

Sasuke baru saja akan membalas perkataan hinata sebelum pria berkuncir yang tadi ia lihat di dalam club menghampiri, pria itu datang dan langsung menutup tubuh hinata dengan jas hitamnya.

"Kau tidak tau di luar sangat dingin".

Hinata mendecih kesal, ia lalu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun, ia bahkan tak mempedulikan shikamaru disana.

"Jauhi hinata". Shikamaru tanpa basa basi langsung saja mengatakan hal itu pada pria yang tak dikenalnya, setaunya hinata menyukainya, dan hal itu pastilah berbahaya.

"Kau pikir aku mendekatinya?, Dia yang tergila-gila padaku". Setelah sekian lama, sasuke merutuki ucapannya, sejak kapan ia menjadi senarsis ini.

"Aku tau, aku hanya memperingatimu". Shikamaru tersenyum kecil, ia menepuk pelan bahu sasuke sebelum pergi untuk menyusul hinata.

..

.....


50vote

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang