"oh my god, aku...aku tidak percaya ini".
Ino si ratu gosip menatap handphonenya dengan horor, tenten dan karin yang melihatnya pun hanya bisa mengernyit heran.
"Ayolah guys, buka ponsel kalian".
Tanpa bertanya lebih, tenten dan karin memilih untuk memeriksa ponsel mereka, memangnya ada apa?.
"Apa?, Aku tidak salah kan, i..ini benar mereka?". Karin menjadi yang paling heboh setelah ino, sedangkan tenten hanya menghela nafas dan memasukkan kembali ponselnya.
"Bagaimana mungkin?". Karin nampak berfikir.
"Kupikir mereka sudah mengenal cukup lama, pangeran es itu mana mungkin bisa langsung akrab dengan dengan wanita". Tenten mulai menyuarakan pendapatnya.
"Kau benar, putri hyuga saja bisa ditolaknya". Karin menerka seraya berfikir, "ngomong-ngomong dimana hinata?".
Ino mengedikkan bahunya, sedangkan tenten hanya menggeleng sebagai respon.
...
Sedangkan di atap sekolah hinata hanya bisa memberengut tak suka, ia mendecih kesal kala melihat berita kedekatan sang pujaan dengan siswi baru.
"Sejak kapan mereka dekat?". Gumamnya tak suka, memejamkan matanya tanda bahwa ia sudah berada pada batasnya membuat hinata berfikir untuk menyerah saja, tapi bagaimana mungkin?, Satu-satunya hal yang hinata inginkan di dunia hanya sasuke, hanya dia yang belum hinata dapatkan.
"Ahhh.....aku harus segera memisahkan wanita rubah itu dari sasuke, dia bisa saja menjadi parasit yang nantinya akan menggerogoti darah sasuke sampai habis".
Hinata tak habis pikir, siswi baru itu berhasil menarik perhatian semua orang, kelakuan bak malaikat membuatnya menjadi siswi populer dengan cepat, tak hayal sasuke and the genk kini juga berteman dengannya.
"Pasti mau membuatku cemburu". Gumamnya yakin, sasuke pasti sengaja karena pria itu ingin memanasinya, ya, pasti begitu.
Hinata pun berusaha menghibur dirinya, ia berbalik hendak kembali ke kelas, namun sebelum pergi ia melihat seseorang yang tertidur di bangku atap.
Dengan kernyitan heran, hinata mendekati orang itu, dari bentuk rambut dan postur tubuhnya, hinata yakin kalau orang yang berbaring itu adalah pria, tapi siapa?.
Pria itu berbaring dan menutup wajahnya dengan almamater sekolah, rambut merahnya nampak sangat mencolok di bawah sinar matahari.
Hinata yang awalnya ingin mengabaikannya, kini di buat penasaran dengan penampakan tatto ai di dahi pria itu.
Dengan tanpa ragu hinata membuka almameter itu dan menampilkan seorang pria yang sedang memejamkan matanya.
Hinata mengernyit, "dia......".
....
.....
"Sasuke kubuatkan bekal untukmu, makanlah". Sasuke tak menjawab, ia hanya fokus pada ponselnya tanpa mempedulikan hinata di sampingnya.
Hinata yang tau sasuke mendengarkan musik, terlihat dari earphone yang dipakainya akhirnya berinisiatif membuka earphone itu, dan hinata tak pernah tau yang terjadi selanjutnya adalah hal yang tak terduga.
Sasuke emosi, dia menjatuhkan bekal yang hinata sodorkan lalu menatapnya dingin.
"Bisakah kau berhenti menggangguku, kau bahkan seperti ulat yang selalu menempel di bajuku, bisakah kau berhenti, haaa?".
Hinata tak menjawab, ia hanya melihat satu persatu orang yang menatapnya prihatin, beginikah rasanya ditolak untuk kesekian kalinya?.
Dia bahkan lebih menyedihkan dari seekor kucing yang kehilangan induknya, hinata tak menjawab, ia membereskan makanan yang sasuke tumpahkan ke lantai, setelah itu hinata tak mengatakan apapun dan memilih keluar kelas, entah kenapa rasanya sakit, sasuke memang sering menolaknya, tapi ini pertama kalinya sasuke melempar makanannya seperti itu.
Hinata bahkan tanpa sadar meneteskan air matanya, "kau lemah bodoh". Gumamnya pada diri sendiri.
"Sadarlah, jauhi dia, sedari lama kau memang sudah kalah".
....
.....
Sasuke sebenarnya bukan pria yang begitu sangat tertarik dengan hubungan asmara, terbukti dari caranya yang menyikapi bagaimana sikap hinata.
Si ratu onar itu memiliki obsesi tak terkendali terhadapnya, awalnya memang sangat menjengkelkan, tapi lama-lama ia terbiasa dengan hal itu.
Ja terbiasa dengan kehadiran hinata, terbiasa dengan wajah marahnya yang seolah sedang memarahi kekasihnya padahal satu sekolah tau bahwa cintanya ditolak mentah-mentah.
Hinata seperti tak menghiraukan sikapnya, gadis itu tetap saja mengejarnya layaknya seekor anjing yang selalu mengikuti tuannya.
Saking terbiasa, sasuke bahkan lupa bagaimana cara menyikapi jika hal terbalik terjadi, bagaimana jika hinata berhenti mengejarnya?, Mulai cuek terhadapnya, sasuke tak pernah memperhitungkannya,
Dan hari itu, terjadi tepat hari ini...
Seminggu setelah insiden ia yang menolak bekal buatan hinata, gadis itu berubah, ia kembali ke kelas lamanya dan jarang muncul di hadapannya, apa ia keterlaluan?.
Biasanya hinata sangat kebal dengan semua bentakan sasuke, tapi kenapa akhir-akhir ini sasuke jarang diganggu lagi oleh hinata.
Oh...apa ia rindu diganggu gadis itu?, Tentu saja tidak, sasuke harusnya bersyukur, itu artinya dia bebas dari gadis aneh itu kan?.
...
Sasuke yang memilih diam di taman sekolah tak sengaja melihat sosok yang sudah lama tak ia lihat, ya kurang lebih 2 minggu ini hinata seperti sengaja menghindarinya.
Gadis itu terlihat menyeberang jalan, lalu hal selanjutnya yang terjadi entah kenapa membuat hati sasuke berdesir, apa yang dilakukan si pembuat onar itu?, Apa ini salah satu triknya lagi?.
Dengan senyum kecil di wajahnya, hinata membantu seorang nenek menyeberang jalanan, apa sasuke tak salah lihat?, Gadis itu pasti salah makan sesuatu tadi pagi, iya kan?.
Setelah membantu nenek itu hal yang selanjutnya sasuke lihat entah kenapa membuatnya tak nyaman, siapa pria itu?.
Hinata nampak tersenyum kecil saat pria itu memberikan helm padanya, lalu mereka pergi mengendarai motor yang dibawa si pria.
Haruskah sasuke senang?, Bukankah itu artinya ia terbebas dari gadis aneh itu?, Bukankah seharusnya begitu?.
tapi kenapa?.
Suhu tubuhnya mendadak naik dan ia merasa panas padahal ini sudah mendekati musim dingin, apa yang salah dengan tubuhnya, apa tadi pagi ia salah minum vitamin?.
Haruskah ia ke dokter sore ini?, Ya sepertinya harus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
Teen Fictionentah dimulai darimana, sejak hari itu hinata mulai mendambakannya.....