Chapter 1

262 25 6
                                    


"Mati kau!!! Mati kau!!! Pergilah ke neraka!!! Dasar wanita jahat!!!"

Tangan Kang Seulgi yang memegang pisau tak henti-hentinya menusuk ke arah wanita muda di hadapannya. Darah segar terciprat mengenai wajah maupun tubuhnya. Seulgi menusukkan pisaunya ke arah wanita itu hingga puluhan kali. Ekspresi wajahnya begitu menyeramkan, seolah penuh dendam membara.

Meski ditusuk Seulgi berkali-kali. Wanita itu hanya diam tanpa melawan. Mimik wajahnya menunjukkan raut wajah datar. Tatapannya kosong, tak ada sepatah kata keluar dari mulutnya. Meski darah menyembur deras keluar dari tubuhnya. Dia membiarkan Seulgi menusuknya berkali-kali.

Hosh... Hosh... Hosh...

Suara nafas Seulgi terdengar naik turun. Dia mulai mengendorkan tangannya. Membiarkan wanita muda yang dia tusuk tergeletak bersimbah darah. Seulgi tersenyum menyeriangi.

"Pergilah ke neraka, wanita jahat!!!"

"Ha! Ha! Ha!"

Suara tawa Seulgi membahana di keheningan tempat itu. Tempat yang serba putih tanpa satu orangpun di sana. Tiba-tiba ruangan serba putih itu mulai samar. Berganti dengan ruang kelas perkuliahan.

Seulgi berdiri menatap benci pada seorang wanita muda berambut panjang yang tengah duduk sendiri. Hingga seseorang menepuk bahunya.

"Ah, apa hari ini kita akan menyiksa wanita itu lagi?" tanya seorang gadis berambut sebahu yang tak lain Lisa Manoban.

"Mulutku sudah gatal rasanya, ingin sekali mencaci makinya dengan sumpah serapah." timpal wanita muda berambut panjang. Dia mengenakan pakaian seksi yang menunjukkan lekuk tubuhnya. Wanita itu bernama Jenni Kim.

Seulgi tersenyum menyeriangi. Wanita muda yang sedang duduk sendiri sejak tadi, menoleh ke arah Seulgi. Pancaran matanya menunjukkan ketakutan. Dia hanya bisa menunduk dan diam. Seulgi and The Genk Pink Venom berjalan ke arah wanita yang duduk sendirian. Mereka mengulas senyum licik. Seolah seperti racun yang perlahan masuk ke tubuh wanita itu. Menyiksanya secara perlahan. Hingga dia meronta kesakitan. Meregang nyawa dan kemudian kembali ke alam baka.

Tangan Seulgi hendak telulur. Meraih wanita yang ada didepannya. Senyum licik tersungging disudut bibirnya. Wanita itu semakin ketakutan, kepalanya dia benamkan di meja. Tangan Seulgi bersiap memberikan pukulan. Tangan itu melayang dengan cepat dan....

Prang! Prang! Prang!

"Arghttttt!!!!"

Suara jeritan kesakitan memekakkan telinga. Membuat Seulgi terperanjat dan membuka mata. Suara benda-benda pecah terdengar nyaring. Diiringi suara tangis kesakitan. Seulgi diam membeku di tempat tidurnya. Tatapan matanya sayu. Tangannya hanya bisa mengepal erat.

"Ayaaah, aku mohon hentikan...." terdengar suara rintihan dari dapur.

"Dasar anak tidak berguna!!!" teriak seorang pria.

Suara pukulan dan tamparan terdengar semakin keras. Seulgi hanya bisa menggigit sudut bibirnya. Menahan perasaannya yang campur aduk. Tubuhnya gemetar ketakutan. Apakah dia akan melangkah keluar atau hanya diam di dalam kamarnya. Ingatannya melayang saat itu.

Kilas Balik

"Kakak, bolehkah aku makan steak daging ini? Ku mohon sekali saja." pinta Seulgi pada kakak perempuannya.

Kang Hana menatap adiknya dengan dalam.

"Baiklah, kau boleh memakannya. Tetapi jangan memberitahu ayah. Kau mengerti?"

Seulgi mengangguk kegirangan. Memakan steak daging dengan lahap. Saat itulah tiba-tiba ayah mereka datang. Menatap penuh amarah.

False AwakeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang