Chapter 2

117 15 1
                                    

     Kang Seulgi, gadis yang sekarang sedang kuliah di salah satu Universitas Swasta terbaik di Seoul merasa terkucil. Menjadi penyendiri saat di bangku kuliah. Terutama saat di kelasnya. Dia selalu dirundung oleh Bae Joo Hyun dan The Geng Pink Venom. Membuat Seulgi dijauhi teman-teman kelasnya. Rumor buruk mengenai Seulgi bahkan menyebar ke seluruh Fakultas. Semenjak dia bertemu kembali dengan Joo Hyun.

     Pada saat semester awal perkuliahan. Hidupnya tidak pernah tenang. Ditambah kehidupannya di rumah. Semakin membuat Seulgi jatuh ke dalam lubang kesendirian.

Kini, dia berbaring di tempat tidurnya. Matanya semakin sayu. Dia menatap dinding-dinding dan langit kamarnya dengan suram. Kamar yang tak terlalu luas. Dindingnya mulai berjamur dan tak terawat. Hari ini ayahnya mungkin pulang larut malam. Kakak perempuannya mungkin masih bekerja paruh waktu. Suasana rumah yang seperti ini lebih baik. Daripada ribut-ribut dan menyaksikan kakak perempuannya di pukul Sang ayah.

Seulgi membuka ponsel miliknya. Dipencarian riwayatnya terdapat jejak False Awakening. False Awakening adalah keadaan dimana seseorang merasa bangun dari tidur. Tetapi sebenarnya, dia terbangun dari mimpi yang lain. Mimpi ini biasanya terjadi setelah seseorang mengalami banyak kejadian di dunia nyata yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya. Makanya Si Pemimpi membuat dunianya sendiri di dalam mimpi. Bahkan bisa masuk dari satu mimpi ke mimpinya yang lain sesuka hati. Membuat cerita sesuai yang diinginkannya. Melampiaskan segala amarah yang dipendam dalam realita.

Membuat dunia sendiri di dalam mimpi. Tetapi segala sesuatu pasti ada efek sampingnya. Efek yang paling ringan Si Pemimpi hanya akan kekurangan tidur dan merasa mengantuk, karena itulah Seulgi sering tertidur saat mengikuti perkuliahan. Baginya membuat dunia sendiri di dalam mimpi setidaknya bisa menghibur dirinya yang selama ini tertekan. Merasa  beban yang dia rasakan berkurang.

“Masa bodoh, jika aku harus dikeluarkan dari kuliah. Siapa yang tahan jika dikucilkan seperti itu. Lebih baik aku bekerja saja. Tidak perlu repot-repot bertemu dengan wanita jahat macam Bae Joo Hyun. Dasar sial!!!” umpat Seulgi.

“Apa karena masalah saat SMP, Joo Hyun membalasku seperti ini? Bukankah dia sendiri yang salah. Dia membuatku tertekan berteman dengannya. Kenapa aku yang harus menanggung semua ini sendiri?” tanya Seulgi pada dirinya sendiri.

Lantas terdengar helaan nafas berat dari gadis bermata sipit monoloid itu. Namun tak berselang lama senyum mulai mengembang di wajahnya.

“Lebih baik, sekarang aku membalas perbuatan Bae Joo Hyun, Lisa, dan Jenni tadi siang dalam dunia mimpi.   False Awakening aku datang.” ucap Seulgi riang.

Suara detak jam dinding mengiringi mata Seulgi yang mulai terpejam perlahan. Lama-lama realita berubah menjadi mimpi. Seulgi masuk ke dalam dunia mimpi yang dia ciptakan. Tetapi, segala sesuatu yang manusia ciptakan pasti akan ada resikonya. Termasuk apa yang dilakukan Seulgi. Membuat benang merah dan gerbang segala mimpi saling terbuka. Terkoneksi satu sama lain.

Kali ini Seulgi membayangkan dalam mimpinya. Dia berada di kelas. Banyak teman-teman kuliah menyaksikan Bae Joo Hyun terduduk di lantai. Mereka semua mengerumuni gadis itu. Kini, wajah Joo Hyun terlihat semakin suram. Tak seperti awal dahulu ketika Seulgi menusuknya berkali-kali. Joo Hyun hanya diam dan menatap dengan tatapan kosong. Kali ini, terlihat raut wajah kesedihan. Matanya berkaca-kaca.

“Seul… Seul… maafkan aku. Aku memang orang jahat.” suara Joo Hyun terdengar memelas.

Namun Seulgi tak perduli. Dia malah tertawa kencang. Diiringi tawa bersahut-sahutan dari teman sekelasnya.

“Memaafkanmu? Setelah kesulitan yang pernah kau lakukan padaku? Membuatku tidak memiliki teman saat kuliah? Bahkan tidak ada yang mengajakku berkelompok untuk belajar. Mengadukan ke dosen bahwa aku merokok dan minum di kampus? Setelah semua rumor buruk yang kau sebarkan, kau meminta maaf dengan mudah?” ejek Seulgi.

“Seul, aku sungguh minta maaf.” Bae Joo Hyun menangis di hadapan Seulgi.

“Teman-teman, kita apakan orang jahat ini?” tanya Seulgi pada teman sekelasnya.

“Manusia tukang bully ini, lebih baik bunuh saja!” teriak salah satu temannya.

Teman yang lain menyahut, “bagaimana kalau kita cukur habis semua rambutnya. Bukankah dia sering menyebarkan rumor buruk. Bahwa kau tidak pernah keramas Seul. Kau bahkan dihina karena penampilan kusutmu. Beri pelajaran gadis yang sok cantik ini.”

Seulgi tertawa terkekeh. Lalu tanpa banyak berkata lagi. Dia mencukur habis rambut Bae Joo Hyun. Membuat gadis itu berkepala botak dan terlihat aneh. Semua teman-teman sekelas Seulgi tergelak sembari memegangi perutnya. Menyaksikan penampilan Joo Hyun yang terlihat lucu.

Bae Joo Hyun terdiam sambil menundukkan kepalanya. Kemudian Seulgi melemparkan pisau pada Joo Hyun.

“Kau selalu bangga bahwa dirimu adalah gadis paling cantik dan ramah. Lihatlah penampilanmu? Sungguh lucu sekali. Semua image ramah yang kau bangun selama ini sudah terbongkar, itu semua palsu bukan? Jadi bukankah hidup hancur seperti itu tidak menyenangkan lagi? Kenapa kau tidak mengakhirinya saja Bae Joo Hyun.” bisik Seulgi ditelinga Joo Hyun.

Tubuh Bae Joo Hyun gemetar. Dia lantas mengambil pisau yang tergeletak di depannya. Tanpa ragu dia menyanyat pergelangan tangannya.

Srat!!

Darah segar mengucur deras dari pergelangan tangan Joo Hyun. Seulgi dan teman-teman sekelasnya hanya tertawa cekikikan.

“Kini giliranmu Lisa Manoban dan kau… Jenni Kim khukhukhu….” suara tawa jahat terdengar keluar dari mulut Seulgi.
Lisa dan Jenni yang duduk terikat meronta untuk di lepaskan.

“Seul… maafkan kami. Kami tidak akan berbuat seperti itu lagi.” ucap Lisa dan Jenni bersamaan.

“Ah, kalian pikir meminta maaf bisa mengganti rugi semua tekanan, rasa terkucil yang telah kalian lakukan. Apa mentalku yang telah kalian rusak bisa diganti dengan kata maaf?!!!” tanya Seulgi penuh amarah.

Tidak lama kemudian, teman-teman Seulgi membawa penuh bak berisi air es dan langsung  mengguyurkan ke tubuh Lisa maupun Jenni. Keduanya menjerit-jerit kedinginan. Merasakan air es itu menusuk kulit mereka.

“Mati saja kalian! Manusia tidak berguna!!!” teriak Seulgi sembari menodongkan pistol.

Dor!!!

Dalam hitungan detik saja. Peluru terlepas dan meluncur menembus kepala Lisa dan Jenni. Ruangan itu dipenuhi darah berwarna merah pekat. Seulgi tertawa terbahak-bahak seperti orang gila.

“Mati kalian!!! Dasar sampah! Hahahaha!!!”

Seulgi sangat menikmati dunia mimpi yang dia ciptakan ini. Lantas dia merasa terbangun dari mimpinya ini. Tetapi kejadian mimpi seperti barusan terjadi kembali. Entah sampai berapa kali Seulgi bermimpi dari satu mimpi ke mimpi yang lain.

Tanpa dia sadari. Benang merah di dunia mimpi mulai terkoneksi. Gerbang mimpi terbuka lebar. Seseorang dari kejauhan melihat apa yang dilakukan Seulgi. Seseorang yang bukan berasal dari mimpi Seulgi. Namun masuk ke dalam mimpi gadis bermata monoloid itu.

Hemm…. Ini sungguh menarik. Akhirnya aku tidak akan bosan berada di dunia mimpi, ucap orang misterius itu. Senyum seringai terlihat jelas dari sudut bibirnya.

Siapakah orang itu? Apakah dia berada di sisi baik atau sisi jahat? Akankah Seulgi terus menerus menggunakan False Awakening untuk memuaskan hasrat balas dendamnya?

False AwakeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang