"Laurie!! cepatt."
"Iya, Maaa!!"
Laurie bergegas memasukkan buku-bukunya ke dalam tas, dengan gerakan cepat ia menuruni tangga rumahnya.
"Cepatlahh!!" Suara Mamanya kembali terdengar.
Laurie menghampiri Papanya yang tengah santai menikmati segelas kopi "Hari ini Papa libur kan? Laurie titip uang buat paket belanjaan Laurie, ya! Jangan sampai Mama tahu." Ujarnya sambil menyerahkan beberapa lembar uang.
Papa tersenyum geli kemudian mengangguk "Hati-hati."
Laurie pun bergegas keluar rumah. Sesampainya di mobil, Mama Laurie tak henti-hentinya mengomel. Laurie hanya bisa tercengir mendengarnya.
Setelah menghabiskan 30 menit di perjalanan, Laurie buru-buru turun dan berlari menuju gerbang sekolahnya.
Laurie mengerutkan keningnya bingung, langkahnya memelan, "apakah sekolah diliburkan?"
Laurie menatap ke kanan dan ke kiri.
Tidak ada siapapun!
Sekolah sangat sepi, bahkan tidak terdengar suara-suara para murid. Laurie menolehkan kepalanya ke belakang, Mamanya sudah pergi ke kantornya, apa boleh buat.
Dengan langkah yang ragu, Laurie meneruskan jalannya menuju gerbang sekolah.
"Suasananya aneh" Laurie merasakan bulu kuduknya berdiri, tangannya perlahan meraba saku jaketnya. Ia mengambil handphonenya dan menghubungi teman-temannya.
Laurie: Apakah sekolah libur?
Kate: Tidak, kenapa begitu?
Alma: Aku sudah di kelas, kemarilah!!
Laurie: Baiklah
Ketakutan Laurie sedikit berkurang, ia pun melangkahkan kakinya memasuki sekolahnya.
Kriett
Laurie bergidik ngeri sesaat setelah mendorong pagar besi di depannya. Suaranya sangat mendukung ketakunan Laurie untuk meraja.
Memutuskan untuk melupakan hal itu, kini Laurie mengedarkan pandangannya pada seluruh penujuru sekolah.
Keadaan sekolahnya sangat sepi, Laurie tidak melihat tanda-tanda adanya seseorang di sini. Bulu kuduknya kembali meremang, Laurie mengecek arlojinya, jam sudah menunjukkan pukul tujuh lebih sepuluh. Seharusnya para murid sudah berdatangan.
Tapi kenapa sekolah jadi se sepi ini?
Brak
Laurie terjengit kaget, ia menoleh menatap gerbang sekolah yang tiba-tiba tertutup.
"Tidak ada angin, kenapa gerbangnya bisa tertutup sendiri?" gumamnya bingung.
"Uh, mungkin itu ulah kucing" Laurie mencoba berpikir positif, di sekolahnya terdapat banyak kucing liar, Laurie juga sangat sering bermain bersama mereka.
Laurie menahan nafasnya kala netranya tak menemukan seekor kucing ataupun hewan lainnya yang dapat membuat pagar tertutup. Di benaknya tercipta berbagai skenario menyeramkan, namun buru-buru ditepisnya.
Laurie menggelengkan kepalanya perlahan, "aku harus cepat ke kelas, Mrs. Charlotte akan menghukumku nanti"
Dengan hati yang sedikit lebih mantap daripada saat memasuki gerbang tadi, Laurie membalikkan badannya hendak memasuki gedung sekolah.
Laurie tersentak. Matanya membulat kaget.
"AAAAAAAAAAAAAA!"
Tuan penjaga sekolah menatap Laurie tajam "apa yang kau lakukan di sini, anak muda?"
Ya, Laurie terkejut oleh kehadiran tuan penjaga sekolah.
"hei, apakah kau mendengarku?"
Laurie mengerjap "ah, t-tentu saja, tuan." ujarnya sambil tercengir kecil.
Tuan penjaga sekolah tampak sangat menyeramkan hari ini, mimiknya sangat kaku, tatapannya tajam dan yang paling menyeramkan adalah....
Dia berdiri tegak di belakang Laurie, tak bergeming sedikitpun dengan arah pandangan lurus padanya.
"Ku ulangi, apa yang kau lakukan di sini, anak muda?" ujar tuan penjaga lagi
Laurie menelan ludahnya susah payah. Kenapa nada bicaranya sangat menyeramkan?!
"A-aku sedang menunggu... teman"
Tuan penjaga mengerutkan keningnya kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kau bisa menunggunya di dalam, cepat masuk!" titahnya.
Laurie pun segera mengangguk dan bergegas meninggalkan tuan penjaga sekolah.
Demi apapun ini sangat menyeramkan, kenapa tuan penjaga sekolah sangat dingin? setahu Laurie, dia adalah orang yang sangat suka bercanda. Laurie beberapa kali berbincang hangat dengannya kala menunggu jemputan Mamanya.
Tapi yang Laurie rasakan tadi sangat berbeda dengan biasanya. Tuan penjaga sekolah seperti orang yang berbeda dari yang pernah Laurie temui.
Laurie menggelengkan kepalanya, ia pun mempercepat langkah menuju kelasnya dan berharap bisa segera bertemu dengan Alma.
Namun, yang Laurie lihat kali ini membuatnya kembali tercengang.
Semua murid duduk di tempatnya masing-masing dengan pandangan kosong lurus kedepan.
Apa yang terjadi sebenarnya?!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Laurie's Magical Adventures
FantasyAda makhluk lain di sekolah!! Temuan buku di perpustakaan membuat Laurie mengetahui secuil rahasia sekolahnya. Ketidaksengajaan itu membuatnya harus terjebak di sekolah dan bertemu dengan segudang hal mistis. Usaha Laurie untuk keluar sekolah membua...