t w o ✨

6 2 0
                                    

Kriiiingggg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kriiiingggg

Laurie tersentak, ia melihat jam tangannya bingung. Sekarang jam tujuh lebih dua puluh menit, kenapa bel baru berbunyi sekarang?

Laurie menatap sekeliling. Suasana sekolah kembali cerah, suara-suara dari para murid mulai terdengar. Suasana sunyi dan menyeramkan seketika menghilang.

Meski begitu, tetap saja Laurie merinding. Ia menatap beberapa murid kelas 10 yang melewati koridor tempatnya berdiri dengan was-was.

Bagaimana kalau mereka bukan manusia?

Bagaimana kalau mereka sebenarnya penyihir jahat?

Bagaimana kalau mereka sebenarnya monster yang akan menghancurkan dunia?

Bagaimana kalau mereka akan membunuh Laurie?

Laurie menggelengkan kepalanya, tidak tidak, Laurie tidak boleh berpikiran negatif!

Puk

Laurie terjengit kaget, sesuatu mendarat di bahunya!!

Badannya menegang, ia menelan ludahnya susah payah.

 Apakah ini-

"Laurie?"

Laurie mengerjap "eh?" dengan segera ia membalikkan badannya.

Mrs. Charlotte!!

"Apa yang kau lakukan disini, anak muda?" 

Laurie menelan ludah gugup, pertanyaan Mrs. Charlotte sama seperti yang ditanyakan oleh tuan penjaga sekolah tadi. 

Skenario menyeramkan kembali muncul, namun buru-buru ditepisnya.

"Ah, saya akan segera masuk kelas" Laurie buru-buru menunduk hormat pada Mrs. Charlotte kemudian memasuki kelasnya.

Laurie suka membaca novel dan komik fantasi, karena itu ia sering berpikiran negatif bila terjadi kejanggalan-kejanggalan. Ia pernah mengira kakaknya adalah monster ketika kakaknya hendak mengantarkan camilan ke kamarnya. 

Saat itu hujan lebat disertai angin dan petir, Laurie tengah fokus membaca novel fantasi karangan Eloise, penulis favoritnya. Disaat hayalan Laurie tentang makhluk mitologi yang ada di novel berkembang pesat, kakaknya datang sambil membawa setoples kue kering.

Laurie terkejut kemudian melempar kakaknya itu menggunakan bantal yang ada di dekatnya.

Konyol memang, Laurie saja merasa malu mengingatnya.

Laurie berusaha untuk tidak berpikiran seperti itu, tapi skenario-skenario tentang monster dan makhluk makhluk aneh menguasai otaknya tanpa bisa dicegah.

"Laurie!!" 

Alma melambaikan tangannya begitu melihat presensi sahabatnya di depan kelas. Laurie yang melihat itu pun balas melambai pada Alma, kakinya ia langkahkan pada bangku Alma yang terletak di pojok kanan.

"aku tidak menyangka kau sampai kemari begitu cepat" ujar Alma sesampainya Laurie di sana.

Laurie mengerutkan keningnya bingung "pa maksudmu?"

Apa maksud Alma? jelas-jelas Ia berjalan dengan hati ragu menyebrangi lapangan yang sangat luas, bersusah payah menaiki tangga sambil menatap sekitar kalau-kalau ada yang tiba-tiba muncul dari lantai atas.

oke, mungkin Alma tidak mengetahui yang satu itu.

Tapi bagaimana mungkin? sudah sepuluh menit lebih sejak ia mengirimkan pesan itu, apakah sepuluh menit waktu yang cepat?

Laurie mengulum bibirnya, "mungkin saja" gumamnya pelan.

"Kukira kau masih berada di depan gerbang, ternyata kau sudah ada di depan kelas, lalu untuk apa kau bertanya tentang sekolah libur? bukankah kau bisa melihat dengan jelas seluruh murid yang mengenakan seragam mereka?" 

Laurie menatap Alma dengan tatapan bingung andalannya, Alma menghela nafas.

"kau bertanya di grup chat, 'apakah sekolah libur?', lalu aku menyuruhmu kemari, dan satu menit kemudian kau sudah sampai di sini.

Untuk apa kau bertanya hal itu ketika kau bisa melihat dengan jelas seluruh murid di gedung ini bersiap untuk jam pembelajaran pertama?"

Laurie ternganga "a-apa? satu menit?"

Alma mendengus "ada apa denganmu?"

Laurie mengerjap, ia buru-buru mengecek ponselnya, jam menunjukkan pukul tujuh lebih tiga belas menit.

Tunggu!!

Tiga belas menit? bukankah tadi jam tangannya menunjukkan pukul tujuh lebih dua puluh menit? seharusnya sekarang adalah jam tujuh lebih dua puluh dua atau dua puluh tiga menit. Kenapa waktunya mundur?!

Apakah ponselnya mengalami eror? ataukah jam tangannya yang rusak?

Laurie kembali tercengang ketika melihat jam dinding kelasnya.

Jam menunjukkan pukul tujuh lebih tiga belas menit.

"m-mungkin jam tanganku rusak" cicit Laurie pelan. Was-was dan takut kembali menyerangnya, Laurie pun perlahan duduk di kursinya, tak lama Mrs. Charlotte memasuki kelas.

Selama jam pembelajaran, Laurie tidak fokus mendengar penerangan Mrs. Charlotte. Pikirannya terbang mengingat-ingat kejadian tadi pagi.

Tidak mungkin perjalanan dari gerbang menuju kelas hanya satu atau dua menit.

Perjalanan menuju kelas yang biasanya ditempuh sekitar tujuh sampai sepuluh menit bisa menjadi satu atau dua menit?!

Itu mustahil!!

Kepala Laurie mau pecah rasanya.

Sebenarnya apa yang terjadi sekarang?!! 

Sebenarnya apa yang terjadi sekarang?!! 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laurie's Magical AdventuresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang