📝: Vote dulu, baca kemudian
•
•
•
•
•
•Hari yang indah untuk memulai cerita ini. Thorn berlari menuju Kosannya Mbok Ita. Didepan Kos ada plank nama bertuliskan 'Kos Mbok Ita'. Thorn sempet nyasar tadi, Kos nya ada di Barat, dia malah keliru di Timur. Haduh, untungnya Thorn sempet QnA sama warga setempat.
Thorn POV
"Hufft ... Aku tadi nyasar! Malu banget, kukira Kos nya ada disebelah sana, ternyata disini," batinku. Aku bergegas menuju ke Kos Mbok Ita."Eh, kok gerbangnya terkunci?" Tanyaku. Aku pun menelpon Mbok Ita.
"Selamat siang Mbok! Mbok, ini kok gerbangnya terkunci ya? Thoma mau masuk gak bisa," tanya ku pada Mbok Ita.
"Loh, terkunci? Wah, Mbok segera kesana dek Thoma!" Ujar Mbok Ita di telepon.
Selang beberapa menit setelah ku menelpon Mbok Ita, gerbangnya sudah terbuka, ada Mbok Ita yang muncul dibaliknya. Mbok Ita pun menghampiri ku.
"Maaf ya dek Thoma! Mbok tadi lagi di rumah, gak tau kalo gerbangnya terkunci." Ucap Mbok Ita.
"Gapapa Mbok! Lagipula Mbok Ita sibuk, jadi gak enak nih." Ujar ku.
Mbok Ita memperhatikan barang-barang yang ku bawa.
"Eeh, daripada kelamaan disini, ayo masuk!" Ajak Mbok Ita sambil menarikku kedalam. Tak lupa menutup gerbang depan.
Baru beberapa langkah masuk kedalam, aku sudah terpukau dengan keelokan rumah didepanku ini!
"Waahh," ucapku pelan. Tapi Mbok Ita bisa mendengar suara ku.
Mbok Ita berhenti. "Bagus ya dek?" Tanya nya.
"Iya Mbok! Aku suka sama rumahnya," jawabku. Kita berhenti sejenak karena aku masih terpukau dengan keelokan rumah didepan ku.
"Kamu suka apa nya dek?" Tanya Mbok.
"Emm, desain bangunannya ... Sama taman nya!" Jawabku dengan antusias, aku sempat menunjuk taman yang berada didepan ku ini.
"Makasih dek, saya emang suka sama tamannya. Gak sia-sia Mbok merawat taman ini." Sahut Mbok. Mbok juga terlihat kagum akan tamannya sendiri.
"Eh, lupa. Dek ayo masuk ke Kos!" Ajak Mbok. Haha, aku terpukau dengan taman mini disini sampai lupa tujuan awal.
Thorn POV end.Beberapa langkah dilewati, Thorn takjub karena Kos nya tidak jauh beda dengan rumah Mbok Ita. Thorn juga baru ngeh kalo Kos nya itu dibelakang rumah Mbok. Thorn kira Kos nya itu sendiri, sementara Rumah Mbok beda tempat.
Setelah Mbok Ita mengetuk pintu, pintunya pun dibuka. Terlihat ada seorang pemuda bermata biru dibaliknya. Mbok mempersilahkan Thorn masuk.
"Bocah-bocah! Ayo podo rene! Ana bocah anyar iki!" Mbok Ita memanggil seluruh penghuni Kos memakai bahasa Jawa.
Satu persatu anak-anak kos muncul. Mereka semua berdiri berjejeran, apakah ini ritual menyambut anak baru? Yntkts 🗿
"Dek, perkenalkan diri dulu ya. Biar nanti anak kos bisa kenal sama kamu," ucap Mbok kepada Thorn.
Thorn menegakkan badannya, tersenyum. "Halo semuanya! Namaku Thorn! Salam kenal ya!" Thorn memperkenalkan diri sambil melambaikan tangannya.
"Salam kenal Thorn!" Jawab penghuni Kos dengan serentak.
"Thorn? Pendek banget, nama lengkapnya siapa?" Tanya pemuda bermata biru.
"Hehehe, nanti aja. Kalo kepo sama namaku, kita kenalan dikamar aja," balas Thorn ramah.
"Oke!" Balas pemuda bermata biru.
"Boleh kasih tau hobi kamu, dek?" Ucap Mbok Ita kepada Thorn.
"Boleh! Hobiku itu berkebun!" Ujar Thorn.
"Kamu suka tanaman apa?" Tanya pemuda bermata oranye.
"Aku suka bunga matahari!" Jawab Thorn. "Mbok, kalo nanti aku mau menanam disini boleh nggak? " Tanya Thorn dengan matanya yang berbinar.
"Boleh-boleh aja." Balas Mbok.
"Hore!" Thorn berucap.
"Dek, kamu masuk dulu ya, ini kunci kamarmu." Mbok Ita memberikan kunci berwarna hijau pada Thorn.
"Kamu cari kamar yang pintunya warna ijo ya," lanjut Mbok.
Thorn segera pergi ke kamarnya, tidak lupa sambil mengatakan permisi kepada anak-anak kos yang berjejeran. Sementara Thorn sibuk dengan barangnya...
Mbok mendekati anak kos, Mbok mengatakan sesuatu pada mereka. Anak Kos mengangguk tanda mengerti.
"Aku balik dulu yo cah!" Ujar Mbok.
Mbok Ita pun pergi dari Kos."Iya Mbok!" Serentak anak kos.
—
To be continued
—Chapter kali ini cukup singkat ya, maklum masih newbie nih
Aku sih berharap, semoga cerita di setiap chapter nya makin panjang kedepannya :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental Ngekos | Boboiboy
Fanfiction10 pemuda yang meninggalkan kampung halaman mereka untuk pergi ke Kota Rintis. Kebetulan, mereka semua tinggal di kos yang sama dan bersekolah di SMA yang sama. Apa benar ini kebetulan? Atau takdir yang mempertemukan mereka? Setiap karakter yang ada...