Chapter 3

530 65 1
                                    

Akhir akhir ini karena (name) tiba tiba mendapat paket dari orang yang ia tidak tau, sekarang ia hanya sibuk makan, dia tidak tau kalau di luar tadi ada yang melihatnya. Saking senangnya (name) karena bisa nyemil enak, dia tidak sadar kalau ada orang yang mengetuk pintunya.

"...Permisi nona (name), apa saya boleh masuk?" tanya Laki laki diluar itu, yang ternyata Yoojin.

(name) dibuat kaget olehnya, ia langsung membersihkan sampah cemilannya. Saking (name) terlalu buru buru, pada akhirnya gadis itu pun jatuh dari sofa.

"SHIIBAAALLL!" teriak (name).

"..ada apa?" tanya Yoojin dari luar pintunya.

Untung saja pintunya tidak dikunci (name), jadi Yoojin bisa masuk. Yoojin melihat (name) yang sekarang keadaannya sedang tepar di lantai karena ia baru saja jatuh.

Yoojin yang melihat hal itu langsung mengangkat (name) sedikit demi sedikit, betapa pendeknya Yoojin sampai kacamatanya pun jatuh. Mereka berdua sangat waras ya..

"h-hoi pria berkacamata, turunkan aku sekarang juga!! aku masih bisa berdiri tau.." Ucap (name) terbata bata.

Yoojin tidak menuruti (name), walaupun dia lebih pendek daripada (name), dia tetap saja mencoba mengangkat gadis itu.

"hoi, aku sudah bilang untuk turunkan aku tadi. Apa kau tidak mendengarku?, tinggimu akan semakin menurun, hoi.",

"dan juga.. kenapa kau sebegitu peduli denganku?" tanya (name) lagi.

"...Ah iya nona (name), besok saya tidak bisa datang ke rapat, apa nona (name) bisa mewakili saya?.." tanya Yoojin mengalihkan pembicaraan.

Walaupun Yoojin mengalihkan pembicaraan, untungnya (name) masih ada sedikit kesabaran. Reflek (name) melihat muka Yoojin yang dari tadi menyeringai kearahnya.

"ya, bisa.. kok." balas (name).

"..Terimakasih nona (name), sebagai gantinya, saya akan mengajak nona (name) berkeliling lagi." sahut Yoojin.

"Oh, eh.. nggak usah, ohiya- terimakasih untuk tawarannya, maaf aku mau lanjut makan lagi." balas (name) dan tersenyum kearah Yoojin.

Yoojin sedikit melihat (Name) dan mengangguk, tatapannya tidak lepas dengan mata gadis itu.

"..besok saya akan mengajak nona (name) sebentar untuk pergi berjalan jalan. Tidak usah khawatir dengan rapatnya, saya akan membatalkannya." ucap Yoojin kepada (name) sebelum dia pergi dan menutup pintu.

(name) memberi Yoojin dengan acungan jempol dan sedikit senyuman, lalu gadis itu lanjut nyemil sambil nonton tv.

*Keesokan harinya*

Pagi pagi, gadis itu baru sadar jika dari semalam tvnya menyala, dia terlalu asik memakan makanan yang entah darimana, sampai sampai..

"mati gua, lupa ngabarin.." batin (name) takut.

Bulak (bunda galak)

bun, maaf ya aku lupa|
ngabarin semalem, hehe :3 
read

Bulak (bunda galak)

|Sharelock.
|Bunda ga mau tau.
|Pokoknya ade harus kirim lokasi

  ke bunda, atau bunda datengin.

kan aku udah bilang sama bunda|
kalau aku nginep di rumah miru :) 
read

Bulak (bunda galak)
|Miru bilang kamu ga ada di

  rumahnya.
|Jangan boong (name).

"woi aduh bun, pulang pulang dimarahin.." batin (name).

*TOK TOK TOK*

"siapa?" tanya (name) dari dalam kamarnya sedikit terkejut karena mendengar suara ketukan pintu dari luar.

"...saya Yoojin, nona (name)." balas laki laki itu dengan nada yang sangat rendah.

Lagi lagi (name) dibuat kaget olehnya, sekarang ia benar benar harus membersihkan bekas cemilnya semalam, terlalu memenuhi ruangan.

"masuk saja" balas (name), lalu gadis itu pun duduk lagi.

Tanpa basa basi, lelaki itu langsung masuk ke dalam dengan pakaiannya yang rapih, dengan parfum yang sangat wangi. Lalu datang menghampiri (name) yang belum saja siap siap.

"...Nona (name), kenapa anda tidak segera bersiap-siap?, rapatnya akan mulai 1 jam lagi.." Tanya Yoojin sambil memasang wajah bingung kepada gadis di depannya itu.

"yah masih lama kok, nanti saja. Aku masih ingin nonton sambil memakan makanannya." Balas (name).

Yoojin melihat (name) yang mulutnya penuh dengan ice cream, dia beranjak dari sofa dan mengambil tisu yang berada di meja kerja gadis itu. Dan membersihkan mulut (name) dengan lembut, sembari menangkup wajah gadis itu di tangannya.

"...Anda sudah besar, nona (name). Namun masih saja kelakuan anda seperti anak kecil.." ucap Yoojin dengan nada yang sangat kecil sembari mengelus elus pipi gadis itu.

Muka (name) yang awalnya terlihat ingin menonjok lelaki di depannya itu, sekarang berubah menjadi tatapan tidak percaya. Ia sangat kaget, tumben tumbenan Yoojin membersihkan mulutnya, muka gadis itu sekarang mulai memerah.

Chapter 3 : Tamat.

𝐘𝐄𝐋𝐋𝐎𝐖 // YOOJIN. (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang