AWKWARD

10 1 0
                                    

Di penghujung semester, pembelajaran berakhir. semua siswa disibukan dengan kegiatan uji kompetensi akademik mau pun non akademik. Salah satu keunggulan di sekolah Andra, yaitu setiap jurusan diberi satu kejuruam yang berbeda-beda. Kelas Andra sendiri dipasangkan dengan satu kejuruan yaitu Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) atau yang lumrah disebut dengan Tata Boga.

Pagi itu, Andra dan beberapa rekannya sedang berjalan menuju Ruang Lab, untuk mengikuti Ujian Praktek mengolah hasil pertanian berupa umbi-umbian, menjadi produk agribisnis yang berdaya jual tinggi, salah satunya donat dari ubi ungu. Dulu Andra selalu hilir mudik memasuki ruangan ini dengan santai, setelah mengenal seseorang sikapnya menjadi sangat awkward saat melewati ruang kelas yang bersebelahan tepat dengan kelas Aufa.

Ya, Andra terlihat sedikit cari perhatian, jaim, dan perfeksionis seperti pria pada umumnya. Nafas pun terhembus lega saat Andra berhasil melewati ruangan kelas yang kini sudah seperti panggung pertunjukan itu.

Kegiatan ujian pun akan segera di mulai, semua siswa segera mempersiapkan bahan yang sudah mereka siapakan, pemilihan donat dari bahan umbi ungu memang cukup menarik dari segala sisi, selain dari hasil akhir yang akan sedikit berbeda dari biasanya (berwarna ungu) dengan kombinasi glaze taro, (lapisan gula/coklat toping khusus donat) parutan keju dan toping lainnya. Soal harga sudah pasti sesuai dengan rasanya yang tentu digemari generasi milenial. Konsep ini memang sengaja dirancang jauh-jauh hari.

Langkah pertama, kelas disibukan dengan membuat adonan donat sesuai komposisi yang sesuai dengan arahan ahli, menit-menit selanjutnya barulah proses pembentukan adonan menjadi bentuk yang bervariasi. Yang paling memakan waktu adalah proses utama pembuatan donat yaitu proses biologis bernama fermentasi donat menggunakan jalur metabolisme anaerob, menggunakan mikroba 𝘚𝘢𝘤𝘤𝘩𝘢𝘳𝘰𝘮𝘺𝘤𝘦𝘴 𝘤𝘦𝘳𝘦𝘷𝘪𝘤𝘦𝘢𝘦 yang biasa kita sebut ragi. proses ini merupakan proses pemecahan gula menjadi alkohol dan gas karbon dioksida. sehingga adonan menjadi mengembang dan akan menghasilkan hasil yang empuk. Adonan pun siap digoreng hingga matang. Menit-menit akhir kelas mulai memberikan sentuhan akhir, dengan sajian seciamik mungkin.

Setelah donat selesai dihidangkan, kini giliran tim penilai yang harus bekerja, penilaian dilakukan oleh beberapa guru terkait dengan prosedur penilaian yang sudah di tenrukan. Buah keringat dan kerja sama para siswa, akhirnya terbayarkan saat melihat guru penilai menyunggingkan senyuman, sebuah gambaran kemenangan.

Usai kegiatan ujian, mereka segera membersihkan kembali ruangan Lab yang baru saja dipakai untuk ujian, termasuk sarana penunjang harus kembali dalam kekeadaan semula. Setelah semua dirasa bersih, seluruh siswa meninggalkan ruangan, dan kembali ke kelasnya masing-masing.

Andra melihat minyak goreng masih tersisa satu bungkus penuh. Sebelum pergi meninggalkan ruangan Lab Ia segera mengambilnya, mengingat barang tersebut masih preloved alias masih layak pakai dan memiliki daya jual. Sebagai anak IPS yang notabene melek ekonomi, Ia mendiskusikan logika ekonomi dengan teman-temannya agar barang tersebut bisa dimanfaatkan. Ada yang menyarankan untuk menyimpanya agar bisa digunakan di lain waktu, akan tetapi bisa saja barang tersebut kadaluwarsa. Andra menyarankan untuk dijual kembali meski harus mengalami deflasi atau penurunan harga, namun beberapa teman menyangkal jika mungkin tidak akan ada yang mau membelinya.

Tiba-tiba terbersit dalam benaknya jika ada seseorang yang mungkin akan membutuhkan minyak tersebut, sejak malam hingga menjelang pagi tadi, Andra dan Aufa mengobrol lewat sambungan telepon, mereka membicarakan banyak hal salah satunya kegiatan sekolah pagi ini. Saat Andra bercerita bahwa hari ini ada ujian praktek APHP, wanita itu juga mengatakan bahwa dirinya akan melakukan kegiatan yang sama satu hari setelahnya.

Andra segera menghubungi Aufa untuk mempromosikan minyak tersebut, tak lama sistem penawaran sub marginal yang dilakukan oleh Andra tersebut di terima dengan cepat. Selain harga yang lebih rendah dari pasar, minyak tersebut memang akan digunakan oleh Aufa esok hari. Logika ekonomi Andra memang cukup pintar, termasuk logika untuk terus mendekati wanita tersebut pun tidak jauh berbeda. Andra seperti mengisi kesempatan dalam kesempitan, pria seperti Andra ini kadang-kadang punya banyak kelebihan di sisi lain.

Dengan metode Cash On Delivery disingkat COD, Andra segera menentukan waktu dan tempat untuk bertemu dan melakukakan transaksi barang, sekaligus melakukan pertemuan empat mata untuk pertama kalinya. Canggung sekaligus senang sudah tumbuh dalam persaannya saat itu, jantungnya berdebar hebat ketika Ia membayangkan akan bertemu secara langsung dengan orang yang setiap malam menemaninya. Sejak itu, Ia hanya mengenalnya lewat foto dan beberapa cerita orang lain. Akankah pertemuan itu sangat romantis?

ANDRAUFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang